PENDEKATAN PROBLEM SOLVING LABORATORY UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MA AL ASROR GUNUNGPATI SEMARANG
Abstract
Pembelajaran melalui kegiatan laboratorium cenderung memiliki tingkat pemahaman yang rendah karena didominasi oleh instruksi, kurang memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan komitmen, ide mandiri dan eksplorasi aktif. Alternatif solusinya adalah penerapan model pembelajaran problem solving laboratory. Model PSL yaitu menata ulang proses pelaksanaan kegiatan laboratorium dan berbagai perangkat pendukung kegiatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kreatifitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA di MA Al Asror Gunungpati Semarang.Penelitian ini dilaksanakan di MA Al-Asror Gunungpati Semarang dengan desain two group pretest postest..Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kreatifitas siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Kreatifitas siswa kelas eksperimen meningkat dari 53,58 menjadi 80,32 sedangkan kelas kontrol meningkat dari 52,54 menjadi 71,41. Peningkatan nilai hasil belajar (pretest -posttest) sebesar 0,70 untuk kelas eksperimen masuk kriteria tinggi dan 0,36 untuk kelas kontrol masuk kriteria sedang.Kesimpulannya, pendekatan Problem Solving Laboratory dapat meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa di MA Al-Asror Gunungpati Semarang.
Learning through laboratory activities tend to have a low level of understanding because it is dominated by instruction, not giving students the opportunity to develope the commitment, the idea of independent and active exploration. The alternative solution is the application of problem solving Laboratory. PSL Model rearranging the implementation process and the various devices supporting laboratory activities. The purpose of this study was to determine the increase in creativity and student learning outcomes in class XI Science MA Al Asror Gunungpati Semarang. This study implemented in MA Al-Asror Gunungpati Semarang with two group pretest postest.The result of studies showed increased student creativity experimental class higher of the control class. Creativity experimental class students increased from 53.58 into 80.32 while the control group increased from 52.54 into 71.41. Increasing the value of learning outcomes (pretest -posttest) of 0.70 to qualify as a high-class experiments and 0.36 for the control class as a middle class. In conclusion, Problem Solving Laboratory approach can increase creativity and learning outcomes of students in the MA Al-Asror Gunungpati Semarang
References
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Beach, P., & Vesenka, J. 2002. A Comparison Between Traditional anf Modellig Approaches to Undergraduate Physics Instrumen at Two Universities with Implication for Improving Physics Teacher Preparation. Journal of Physics Teacher Education Online, 1(1): 2-7 Tersedia di http://JPTEO.com [diakses 06-01-2014]
Borrmann. 2008. Laboratory Education in New Zeeland. Eurasia Journal of Mathemathics, sciences, and Technology Education, 4(4): 327-335 Tersedia di http://Eurasia-journal.org/ [diakses 28-12-2013]
Chronical et al. 2008. Differents of Individu in Optimalized Problem solving. The Journal of Problem Solving 12(1): 41-51. Tersedia di http://journal of problem solving.org/ [diakses 21-12-2013]
Delors. 1996. Treasure Within Report to U N E S C O of the Internationa Commissionon Education for the Twenty-first Century. France: UNESCO
Fenelon, Orla, & Breslin, C. 2012. Chrime Scene Investigation in A Lab: A problem Solving Approach to Undergraduate Chemistry Practical. AISHE-Journal, 1(1): 1-11. Tersedia di http://journal of laboratory.com [diakses 20-12-2013]
Jahara, S.R. 2013. Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Profil Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD. Bandung: FMIPA UPI
Juliantie, Tite. 2009. Pengembangan Kreativitas siswa Melalui Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI
Mishanchuk, M. & Hunt, J.L. n.dt. Designing Problem solving and Laboratory Content for A Web-based distance Education Course in Introductiory General Physics. USA: Minesota University
Muhabbibin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Grafindo Persada
Mulyasa, E.2002.Manajemen Berbasis Sekolah.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya
Mundilarto.2002.Kapita Selekta Pendidikan.Yogyakarta:UNY
Munstafid, N. 2009. Implementasi Problem Solving Laboratory sebagai Model Kegiatan Laboratorium Bebasis Inquiry untuk Meningkatkan pemahaman Konsep Kesetimbangan Benda Pada Mahasiswa Fisika Semester 2 tahun 2007/2008. Skripsi. Semarang: FMIPA UNNES
Paryati, Sudarman. 2004. Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Rosdakarya
Rhodes, M. 1961. Analysis of Creativity. 42(7): 305-310 Tersedia di : http: // JSTOS.org/ [di akses 13-01-2014]
Semiawan, C.R. 2009. Kreativitas Keberbakatan. Jakarta: PT. Indeks
Semiawan,C.R. 1998. Perkembangan dan belajar Peserta Didik. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti
Sudjana. 1990. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Supriyadi, dedi. 1994. Kreativitas, kebudayaan, dan perkembangan IPTEK. Bandung: Alfabeta
Tim Ahli Program STEP-2. 2007. Manajemen Laboratorium IPA. Makalah Disajikan pada rapat Koordinasi Program STEP-2 di Hotel Bidakara Bandung, 8-10 mei 2007. Jakarta: DEPAG RI
Wenning, C.J. 2002. Clinical for High school. Jornal of physics Teacher Education Online 1(1): 13-15 Tersedia di http://JPTEO.com [diakses 06-01-2014]
Wiyanto, dkk. 2011. Panduan Penulisan Skripsi dan Artikel Ilmiyah 2011. Semarang: FMIPA UNNES
Yesilyurt, Mustafa.2004.Contructivisme laboratory:G-E model.Journal of Turkish Science Education, 1(1):1-3
Yitnosumarta, S. 1993. Percobaan, Perancangan, Analisis, dan Interpretasinya. Jakarta: Gramedia pustaka