PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS LITERASI SAINS BERTEMA GEJALA ALAM
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar berbasis literasi sains dengan kategori literasi sains seimbang, layak digunakan, mudah dipahami, serta dapat meningkatkan kemampuan literasi sains siswa. Desain Reasearch and Development ini meliputi potensi dan masalah, mengumpulkan informasi, desain produk, validasi produk, revisi produk, uji coba produk awal, revisi produk awal, uji coba produk akhir, revisi produk akhir, dan produk akhir. Pada uji coba produk akhir menggunakanPretest-Posttest Control Group Design. Teknik analisis data yang digunakan dalam menguji kelayakan dan keterbacaan bahan ajar adalah statistik deskriptif dengan perhitungan persentase, sedangkan pengujian keefektifan bahan ajar adalah statistik inferensial dengan uji t. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik bahan ajar yang dikembangkan memiliki komposisi muatan literasi sains yang seimbang dengan persentase 2 : 1 : 1 : 1 untuk sains sebagai batang tubuh pengetahuan, sains sebagai cara menyelidiki, sains sebagai cara berpikir, dan interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat. Bahan ajar yang dikembangkan dinyatakan layak digunakan dengan peroleh rata-rata total 90,42% dan tingkat keterbacaan 71,8% dengan kriteria bahan ajar mudah dipahami. Hasil peningkatan kemampuan literasi sains siswa yang menggunakan bahan ajar berbasis literasi sains adalah 0,63, sedangkan siswa yang menggunakan bahan ajar yang digunakan di sekolah adalah 0,42.
Â
The purpose of this research is to develop textbook based on scientific literacy with science literacy category is equal feasible to use, easy to understand, and can improve students' scientific literacy capability. This Research and Development design consists of potential and problems, data collection, product design, product validation, product revisions, initial product trials, revision of the initial product, final product trials, revision of the final product, and final product. At the trial of the final product is using a pretest-posttest control group design. Data analysis techniques used in testing the feasibility and readability textbook are descriptive statistical with percentage, while testing the effectiveness of textbook is inferential statistical with t-test. Based on this result of the research, the characteristics of textbook that developed has a composition scientific literacy category is equal with the percentage of 2 : 1 : 1 : 1 for science as a body of knowledge, science as the way of investigating, science as a way of thinking, the interaction among science , technology, and society. Textbook that developed feasible to use based on the results of feasibility by the validator with the total average is 90.42% and has readability level of 71.8% with the criterion of textbook is easy to understand. The result of student who use scientific literacy textbook can improve their scientific literacy capability is 0,63, while student who use school textbook is 0,42.
References
Adisendjaja, Y. H. 2008. Analisis Buku Ajar Biologi SMA Kelas X di Kota Bandung Berdasarkan Literasi Sains. Skripsi: Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia.
Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Buletin BSNP Vol II no.1. Jakarta: BSNP.
Carney, R. N and J.R. Levin. 2002. Pictorial Illustrations Still Improve Students’ Learning From Text. Educational Psychology Review, 14 (1): 5-26.
Chiappetta, E.L., D.A. Fillman & G.H. Sethna. 1991. A Method to Quantify Major Themes of Scientific Literacy in Science Textbooks. Journal of Research in Science Teaching, 28 (8): 713-725.
Chiappetta, E.L., D.A. Fillman & G.H. Sethna. 1993. Do Middle School Life Science Textbooks Provide a Balance of Scientific Literacy Themes?. Journal of Research in Science Teaching, 30 (2): 787–797.
Hastiti, N. A. 2014. Analisis Buku Ajar Mata Pelajran IPA SMP Kelas VII berdasarkan Literasi Sains di Kota Semarang. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.
Julistiani, Y. 2013. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 5 Bandung. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia.
National Research Council. 1996. National Science Education Standards. Washington: National Academy Press.
OECD. 2014. Pisa 2012 Result in Focus : What 15-year-old know and what they can do with what they know. Paris: OECD.
Rusilowati, A. 2013. Peningkat Literasi Sains Siswa Melalui Pengembangan Instrumen Penilaian. Pidato Pengukuhan Profesor Unnes Semarang.
Sandi, M. I. 2013. Analisis Bahan Ajar Fisika SMA Kelas X di Kota Bandung Berdasarkan Kategori Literasi Sains. Skripsi: Universitas Pendidikan Indonesia
Siswandi, H. J. 2006. Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi melalui Metode Diskusi Panel dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Penabur, 7 (V): 24-35
Subiantoro, A. W. n.d. Pentingnya Praktikum dalam Pembelajaran IPA. Makalah yang disampaikan pada kegiatan PPM: Yogyakarta..
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Taslidere, E, dan A. Eryilmaz. 2010. The Relative Effectiveness of Integrated Reading Study Srategy and Conceptual Physics Approach. Research Science Education. 42 : 181-199.
Utami, F. D. 2014. Analisis Buku Teks Pelajaran IPA SMP Kelas VIII Berdasarkan Muatan Literasi Sains di Kota Semarang. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.
Wilkinson, J. 1999. A Quantitative Analysis of Physics Textbook for Scientific Literacy Themes. JournalReasearch in Science Education, 29(3): 385-399.
Yuliati, L. 2013. Efektivitas Bahan Ajar IPA Terpadu terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9: 53-57.