PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS LITERASI SAINS BERTEMA PERPINDAHAN KALOR DALAM KEHIDUPAN
Abstract
Bahan ajar sains yang seimbang adalah bahan ajar yang memiliki muatan literasi sains. Muatan literasi sains meliputi sains sebagai batang tubuh pengetahuan, sains sebagai cara menyelidiki, sains sebagai cara berpikir, dan interaksi antara sains teknologi dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar IPA terpadu yang muatan literasi sainsnya seimbang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh perbandingan muatan literasi sains dalam bahan ajar adalah 40,4%:21,5%:19,01%:19,09% untuk masing-masing muatan literasi sainsnya. Bahan ajar dinyatakan layak digunakan dengan skor rata-rata kelayakan isi 87,5%, kelayakan penyajian 90,5%, kelayakan bahasa 87,5%, kelayakan grafis 91,7%, dan kelayakan literasi sains 88,9%. Bahan ajar yang dikembangkan juga memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dengan skor rata-rata 72,43%. Kemampuan literasi sains siswa terjadi peningkatan sebesar 0,6 untuk siswa yang menggunakan bahan ajar berbasis literasi sains dan 0,3 untuk siswa yang menggunakan bahan ajar di sekolah. Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis literasi sains dapat meningkatkan kemampuan literasi sains siswa.
Â
The best textbook are the book that have scientific literacy component. The scientific literacy component include science as a body of knowledge, science as a way of investigating, science as a way of investigation, and interaction between science, technology and society. The aim of this research is to develope the balance textbook based on scientific literacy. Based on the result, the ratio of scientific literacy textboox are 40,4%:21,5%:19,01%:19,09% for each aspect scientific literacy, show that the ratio of integrated science texboox is balance. The validity of integrated science textbook gained an average of 87.5% contents validity; 90.5% presentation validity; 87.5% language validity; 91.7% of graphic validity; and 88.9% content of scientific literacy validity. The textbook is easy understand for students with an average of 72.43% readability test. The score of student who use scientific literacy texbook can improve their scientific literacy capability is 0.6 and the score of student who use school textbook can improve their scientific literacy capability is 0,3.
References
Astuti, Widi Puji. 2012. Pengembangan Instrumen Asesmen Autentik Berbasis Literasi Sains pada Materi Sistem Ekskresi. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.
Chiapetta, E.L., D.A.Fillman & G.H.Sethna. 1991. A Method to Quantify Major Themes of Scientific Literacy in Science Textbooks. Journal of Research in Science Teaching, 28 (8), 713-725.
Fauziah. A. 2010. Peningkatan Kemampuan pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP melalui Strategi REACT.
Jurnal Unsri, 1(1):1-13. Tersedia di http://forum kependidikanunsri.ac.id [diakses 22-3-2015].
Hastiti, N. A. 2013. Analisis Buku Ajar Mata Pelajaran IPA SMP Kelas VII Berdasarkan Literasi Sains di Kota Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Majidi, S. 2013. A Comparison Between the Knowledge Organization of University Physics Teacher and the Texbooks They Use for Their Teaching Purposes: Biot – Savart Law and Ampere’s Law. International Journal of Science and Mathematics Education (2014) 12:1281 – 1314.
Matlin, M.W. 2003. Cognition (fifth edition). Jhon Willey and Son Inc.
Rusilowati, A. 2013. Peningkatan Literasi Sains Siswa melalui Pengembangan Instrumen Penilaian. Pidato Pengukuhan Profesor Unnes Semarang.
Setiawan. A, Sutarto, Indrawati. 2012. Metode Praktikum dalam Pembelajaran Pengantar Fisika SMA: Studi pada Konsep Besaran dan Satuan Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal Pembelajaran Fisika. 3(1), 285:290. Tersedia di http://library.unej.ac.id [diakses 26-3-2015].
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wilkinson, J. 1999. A Quantitive Analysis of Physics Textbooks for Scientific Literacy Themes. Journal of Research in Science Education, 29(3), 385-399.