Kajian Dinamika Atmosfer saat Kejadian Hujan Lebat di Wilayah Pesisir Timur Sumatera Utara Menggunakan Model WRF-ARW dan Citra Satelit Himawari-8
Abstract
Pesisir Timur Sumatera Utara adalah kawasan pesisir di wilayah Provinsi Sumatera Utara yang hampir keseluruhannya terletak di wilayah administratif Kabupaten Deli Serdang. Topografi wilayah Kabupaten Deli Serdang terdiri dari daerah pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi pegunungan. Secara geografis, Pesisir Timur Sumatera Utara berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Kondisi geografis dan topografi ini berpengaruh terhadap dinamika atmosfer di wilayah Pesisir Timur Sumatera Utara yang memiliki curah hujan yang relatif tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakteristik dinamika atmosfer saat kejadian hujan lebat di wilayah Pesisir Timur Sumatera Utara berdasarkan beberapa kejadian hujan lebat terpilih yang terjadi di wilayah Pesisir Timur Sumatera Utara selama tahun 2016, yaitu pada tanggal 10 Februari 2016, 23 Agustus 2016, 18 September 2016, dan 8 Oktober 2016. Penentuan kejadian hujan lebat ini dilakukan sesuai dengan kriteria intensitas curah hujan lebat di wilayah Indonesia yang ditetapkan oleh BMKG, yaitu 10-20 mm/jam atau 50-100 mm/hari. Analisis dinamika atmosfer dilakukan menggunakan model cuaca skala meso WRF-ARW (Weather Research and Forecasting-Advanced Research WRF) dan citra satelit Himawari-8. Penelitian ini menggunakan data FNL (Final Analysis) untuk model WRF-ARW, data kanal infrared (IR) untuk citra satelit Himawari-8, data GSMaP (Global Satellite Mapping Precipitation), dan data observasi dari Stasiun Meteorologi Kualanamu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hujan lebat yang terjadi di wilayah Pesisir Timur Sumatera Utara merupakan akibat dari aktivitas konvektif yang terjadi di wilayah tersebut. Hal ini diperlihatkan oleh adanya awan Cumulonimbus (Cb) pada citra satelit Himawari-8 yang ditunjukkan oleh nilai suhu puncak awan yang sangat rendah.