Pemanfaatan Citra Satelit Himawari-8 untuk Identifikasi Sebaran Abu Vulkanik Gunung Agung (Studi Kasus 25 – 29 November 2017)
Abstract
Pada tanggal 26 November 2017 terjadi fenomena erupsi freatik Gunung Agung. Sebaran abu vulkanik Gunung Agung tersebut menimbulkan kerugian salah satunya di dunia penerbangan yaitu adanya penutupan sementara bandara Ngurah Rai Bali dan bandara Internasional Lombok. Untuk itu, perlu adanya monitoring sebaran abu vulkanik Gunung Agung secara berkelanjutan. Monitoring arah sebaran abu vulkanik Gunung Agung dilakukan dengan penginderaan jauh dengan mengolah data satelit himawari-8 menggunakan program GMSLPD.exe yang divisualisasikan dengan citra komposit RGB (Red-Green-Blue). Warna yang di tunjukan dari orange hingga merah muda dimana arah persebaran abu di pengaruhi oleh pergerakan angin. Oleh karena itu, dilakukan analisis angin pada lapisan 925mb, 850mb dan 700mb. Pada awalnya, trajektori abu vulkanik Gunung Agung mengarah ke Timur-Tenggara. Namun, karena adanya pusat tekanan rendah di Laut Selatan Jawa menyebabkan sebaran menuju ke Selatan.