Pergeseran dan Disproporsionalitas Suara dalam Pemilu DPRD Kabupaten Demak 2004-2019
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Pergeseran suara menjadi hal yang wajar terjadi pada pada pemilu. Selain karena dinamika perubahan masyarakat, perubahan elemen-elemen teknis pemilu berpengaruh terhadap hasil pemilu.Dalam system pemilu proporsional, idealnya keterwakilan atau representasi hasil pemilu juga proporsional, yakni ketika perolehan suara partai atau calon sama dengan perolehan kursi di lembaga perwakilan.Keseimbangan ini menunjukkan tingkat disporporsionalitas atau sebaliknya proporsionalitas suara dalam pemilu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui disproporsionalitas hasil pemilu seiring terjadinya perubahan elemen-elemen teknis dan pergeseran suara partai pada empat Pemilu DPRD di Kabupaten Demak (2004, 2009, 2014, dan 2019. Dari penelitian diketahui bahwa konsep representasi tetap menjadi problematik pada dapil menengah besar. Tidak ada jaminan yang mengonfirmasi bahwa dapil menengah besar mendorong tingkat proporsionalitas suara dan hasil pemilu. Dapil menengah besar juga tidak mempengaruhi tinggi-rendahnya indek disproporsionalitas. Indek disproporsionalitas menunjukkan derajat disproporsionalitas suara dalam suatu sistem pemilu. Sebaliknya, disproporsionalitas suara menimbulkan persoalan keadilan, yaitu apakah suara pemilih mendapatkan perlakuan sama.