Abstract

Hasil survei American Institute of Physics (Heuvelen, 2002) menunjukkan tiga kompetensi yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu kompetensi memecahakan masalah, bekerjasama dalam tim, dan berkomunikasi, yang kemudian dalam penelitian ini disebut trisula kompetensi. Untuk mengembangkan trisula kompetensi melalui jalur pendidikan, terlebih dahulu perlu diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya, terutama dalam konteks pembelajaran sains. Variabel kemampuan berpikir, pemahaman konsep, dan trisula kompetensi telah diungkap dengan sampel mahasiswa calon guru bidang sains. Hasil analisis data dari ketiga variabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara kemampuan berpikir dan trisula kompetensi, demikian juga pemahaman konsep dan trisula kompetensi, walaupun korelasinya lebih rendah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (pada α=0,01) antara trisula kompetensi pada kelompok mahasiswa yang tingkat berpikirnya empirical inductive dan transisi, sedangkan antara yang kemampuan berpikirnya hypothetical inductive dan transisi serta antara hypothetical inductive dan empirical inductive tidak berbeda secara sigifikan.