PELATIHAN TEKNIK CEPENGAN WAYANG KULIT PURWA DI SANGGAR SENI MARDIKA LARAS
Abstract
Pengabdian ini dilaksanakan di Sanggar Mardika Laras Pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengatasi persoalan mengenai berkurangnya minat generasi muda dalam mencintai seni tradisi, terutama wayang kulit purwa.. Salah satu permasalahan yang muncul dalam seni pertunjukkan wayang kulit purwa adalah bahwa kurangnya pemahaman oleh generasi muda bahkan seorang dalam, yaitu teknik cepengan wayang. Seorang dalang ketika memainkan wayang harus mengetahui seluk beluk bagaimana memegang atau cepengan, sehingga nantinya akan menghasilkan permainan yang sempurna. Teknik cepengan ini memiliki berbagai macam jenis, diantaranya: 1) Cepengan Methit, teknik memegang wayang ini dianalogikan seperti burung yang sedang terbang. 2) Cepengan Jagal, rgunakan untuk memainkan binatang-binatang seperti gajah, macan, kijang dan binatang yang lain. 3) Cepengan Gepok, digunakan untuk memainkan wayang-wayang besar dan berat; lakon buta atau raksasa, tokoh Bima, Rampokan. 4) Cepengan Genu, digunakan saat memainkan tokoh-tokoh wayang Kathongan; tokoh Arjuna, Bambangan, Kresna dan wayang-wayang berukuran kecil.