PENGENTASAN KEMISKINAN PENDUDUK PERKOTAAN MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH

Eva Banowati(1),


(1) Gedung C7 Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229

Abstract

Penelitian ini bertujuan membuat model pengentasan kemiskinan penduduk perkotaan melalui pelatihan mengolah sampah menjadi material fungsional baru. Penelitian tindakan (action reserach) dilakukan di Kota Semarang. Populasi penelitian adalah penduduk miskin, pengambilan sampel digunakan metode snowball. Data sekunder dari berbagai institusi terkait dan data primer diungkap menggunakan angket, wawancara, dan observasi. Data dianalisis secara keruangan berdasarkan Peta Sebaran Penduduk Miskin dan digunakan Tabel Silang.Pelatihan menggunakan Model Deduktif dan Induktif secara on the job karena penduduk miskin perkotaan belum berpengalaman mengolah sampah menjadi kompos. Analisis usaha membuat kompos didapatkan nilai B/C sebesar 1,098 yang bermakna usaha efisien dan menguntungkan. Pengolahan 1 container truck sampah volume bruto 3-5 ton didapatkan produk kompos sebagai material fungsional baru (MFB) sebesar 0,3 ton per daur.  Harga jual senilai Rp. 250.000,00 berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan Rp. 35.000 per hari mampu mengentaskan penduduk miskin ke posisi tidak miskin. Implikasi model pelatihan merupakan tindakan solutif yang edukatif dan mudah dijalankan karena penduduk diberi bekal keterampilan hidup yang berpeluang mengentaskan kemiskinan di perkotaan

 

The purposes of this research to create a model of urban poverty population through waste treatment training to obtain new functional materials. This action research was conducted in Semarang. The research population was the poor residents, using snowball sampling technique. Secondary data was sourced from related institutions and the primary data was exposed by questionnaire, interview, and observation. The data was analyzed in spatial based on the Distribution Map of the Poor and used Crossing-Table. The training was using Deductive and Inductive Models are used on the job because the poor are inexperienced to process waste into compost. Analysis of effort to make compost obtained value of B/C of 1.098 which means efficient and profitable. One truck container 3-5 tons gross volume of product obtained new functional materials (NFM) of 0.3 tonnes worth selling. 250,000.00 affect the increase in revenue to Rp. 35,000 per day from the sale of compost is able to alleviate the poor to non-poor position. Implications of the model training is educational and solution-action easy to implement because residents was given the opportunity of life skills provision alleviate the poverty urban areas.

Keywords

compost; poverty; reduction; training; waste treatmen

Full Text:

PDF

References

--------, 2007. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 13 tahun 2012 tentang Perubahan Penghitungan Kehidupan Hidup Layak.

Banowati, E. 2013. Model Pengentasan Kemiskinan Penduduk Perkotaan Melalui Pelatihan dan Pemagangan Pengolahan Sampah Menjadi Material Fungsional Baru. Laporan Penelitian, Dibiayai oleh DP2M Tahun 2012/ 2013. Semarang: LP2M Unnes.

Baldwin, T.T. and Ford, J. K. 1988. Transfer of training: A review fo Future Research. Article. Personnel Psychology. 41 (1): 63–105.

BPS Jateng. 2011. Volume Sampah Rata-Rata Per Hari Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2010.

--------, 2012. Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan, Jakarta: Sensus Penduduk 2012.

Djamaludin, S.M. dan Wahyono, S. 2008. Pengomposan Sampah, Skala Rumah Tangga. Asdep Urusan Limbah Domestik dan Usaha Skala Kecil, Kementrian Negara Lingkungan Hidup: Jakarta.

Djamaluddin, R. 2013. Ubah Paradigma Sampah-Kelola Sampah Menjadi Sumberdaya. Seminar Nasional. Teknologi Pengolahan Sampah Berwawasan Lingkungan Paska Terbitnya PP No 81 Tahun 2012 dan Implementasinya bagi Kabupaten/Kota. BPPT.

Effendi, S. dan Chris, M. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Handayan, D.S., Budisulistiorini, S.H., Nuraini, M. 2009. Kajian Nilai Ekonomi Penerapan Konsep Daur Ulang Pada Tpa Jatibarang Kota Semarang. Jurnal Presipitasi Vol. 7 No.2 September 2009, ISSN 1907-187X. Semarang: Teknik Lingkungan Fakultas Teknil Undip.

Muktiali, M., Artiningsih, Mada, S., Roosmayri, L. 2012. Kajian Pengaruh Program Penanggulangan Kemiskinan terhadap Masyarakat Miskin di Kota Semarang. Riptek, 6(2)

Rahmatullah, R. 2010. Kemiskinan Cultural Buah Dari Kemiskinan Struktural. Artikel on Line diunggah 08 April 2010, diunduh 29 September 2013.

Sulistiyono, 2007. Pengelolaan Sampah Terpadu Bukit Kencana Jaya Beroperasi. Artikel on line Suara Merdeka, tanggal 20 Pebruari 2007, diunduh 15 Januari, 2011.

Sumodiningrat, G. 1999. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengaman Sosial. Jakrta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Syarifudin, 2005. Setelah Semarang Dinyatakan Makin Kotor, Artikel. Semarang: Suara Merdeka, 18 Maret 2005.

Yunus, H.S. 2005. Pendekatan Geografi. Makalah. Disampaikan dalam Stadium General Pada Jurusan Geografi, UNNES.

---------http://fokedki.blogspot.com/2012/08/kriteria-kemiskinan-di-indonesia.html. Kriteria Kemiskinan di Indonesia Menurut Badan Pusat Statistik (BPS). diunduh 2 Oktober, 2013.

www.pemsosbudsimgakin.semarangkota.go.id. Diunduh 27 Agustus 2013.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.