Keefektifan Pembelajaran Pogil Berbantuan LKPD Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Peluang

Rosidah Rosidah

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) berbantuan LKPD tuntas, apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada model POGIL berbentuan LKPD lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran konvensional. Data penelitian diperoleh dengan metode tes dan observasi. Analisis data hasil belajar meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji proporsi, dan uji perbedaan rata-rata. Dari hasil uji ketuntasan belajar diperoleh pembelajaran pada kelas eksperimen tuntas. Dari hasil uji perbedaan dua rata-rata, diperoleh rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Simpulan yang diperoleh yaitu pembelajaran dengan model POGIL berbentuan LKPD tuntas, kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada model POGIL berbentuan LKPD lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran konvensional.

 

The purpose of this study was to know whether learning model of Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) can achieve mastery learning, student’s problem-solving ability in learning of POGIL higher than student’s problem-solving ability in conventional learning. The data were obtained by the testing and observation method. The data analysis of learning outcomes included normality test, homogeneity test, proportions test, and mean difference test.  From result of mastery learning, showed that learning in experiment group can achieve mastery learning. From result of the average diffrence test, showed that student’s problem-solving ability in experiment group higher than student’s problem-solving ability in control group. The conclusions obtained were learning of POGIL can achieve mastery learning and student’s problem-solving ability in learning of POGIL higher than student’s problem-solving ability in conventional learning.

Full Text:

PDF

References

As’ari, A.R. 2001. Representasi: Pentingnya dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Matematika atau Pembelajarannya, Vol. VII(2), pp. 71-79.

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Geiger, M. 2009. Paper Dialogue: Implementing POGIL Practices in Chemistry for Allied Health: Insight from Process Education. Process Education Conference.

Hamzah. 2003. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hanson, D. dan T. Wolfskill. 2006. Process Workshops: A New Model For Instruction. Journal of Chemistry Education, Vol. 77(2000), pp. 215-223.

Lie, A. 2005. Cooperative Learning (Mempraktekkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas). Diterjemah-kan oleh Novita, Diane. Jakarta: Gra-sindo

Rifa’i, A. & C. T. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press

Slavin. 2000. Education Psychologi, Theory and Practice (6th ed.). Massachussetts: Allyn and Bacon, Co.

Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suherman,E. dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan.

Zawadzki, R. 2010. Is Process-Oriented Guided-Inquiry Learning (POGIL) Suitable as a Teaching Method in Thailand’s Higher Education? Asian Journal on Education and Learning, Vol. 1(2), pp. 66-74.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.