Implikatur Percakapan dalam Film Anima Si Nopal: Kajian Pragamatik

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Zahrotus Samsiyah
Ahmad Syaifudin

Abstract

Anima Si Nopal merupakan serial film pendek animasi yang tayang di kanal YouTube animasinopal. Pada film tersebut, tuturan yang digunakan adalah bahasa sehari-hari hingga kadang berkesan asal ucap. Tuturan tersebut ternyata memiliki maksud yang sering tidak dipahami lawan bicaranya, bahkan penonton. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bentuk implikatur percakapan dan faktor-faktor yang merupakan sumber implikatur percakapan di dalam film Anima Si Nopal. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diambil dengan metode simak melalui teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) diikuti dengan teknik rekam dan teknik catat. Pada data yang terkumpul akan dianalisis dengan metode padan pragmatis menggunakan teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP). Penyajian data dilakukan dengan menggunakan metode informal. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima jenis wujud implikatur percakapan dalam film Anima Si Nopal yaitu: 1) implikatur asertif (berpendapat, mengeklaim, menyatakan, membual, dan mengingatkan); 2) implikatur direktif (memberi jawaban, menyindir, menolak, permohonan, memberi peringatan, mempertanyakan, perintah, melarang, dan pemberian saran); 3) implikatur ekspresif (heran dan kesal); 4) implikatur komisif (menawarkan); dan 5) implikatur deklaratif (memutuskan). Dalam penelitian ini juga ditemukan faktor-faktor yang merupakan sumber implikatur percakapan tersebut, yaitu 1) adanya pelanggaran prinsip kerja sama dan juga pelanggaran prinsip kesantunan. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pembaca serta sumbangsih dalam memperkaya khazanah penelitian kajian pragmatik. Peneliti juga berharap pemirsa Anima Si Nopal dapat memahami maksud dari tuturan tokoh dalam film secara lebih mendalam, tidak terbatas pada permukannya.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

Ahimsa-Putra, H. S. (1985). Etnosains dan Etnometodologi: Sebuah Perbandingan. Masyarakat Indonesia, 12(2), 103–133.
Alvaro, Ramiro Nieto. 2011. The Role of Conversational Maxims, Implicature and Presupposition in the Creation of Humour: An Analysis of Woody Allen’s Anything Else. Master Dissertation Department of English Philology I Universidad Complutense Madrid.
Al-Zubeiry, H. Y. A. (2020). Violation of Grice’s Maxims and Humorous Implicatures in the Arabic Comedy Madraset al-Mushaghbeen. Journal of Language and Linguistic Studies, 16(2), 1043–1057. https://doi.org/10.17263/JLLS.759363
Brown, G. & Yule, G. (1983). Discourse Analysis. Cambridge: Cambridge University Press.
Diningsih, S. W., Andayani, & Rohmadi, M. (2019). Literature Learning: Pragmatic Study of Humor Discourse in Indonesian Political Humor Book. International Journal of Educational Research Review, 4, 680–690. https://doi.org/10.24331/ijere.628514
Grice, H. P. (1975). Logic and Conversation. Di dalam P. Cole & L. M. Jerry (Eds.), Syntax and Semantics 3: Speech Act, hlm. 41–58. New York: Academic Press.
Gumperz, J. J. (1982). Discourse Strategies. Cambridge: Cambridge University Press.
Khosravizadeh, P., & Sadehvandi, N. (2011). Some Instances of Violation and Flouting of the Maxim of Quantity by the Main Characters (Barry & Tim) in Dinner for Schmucks. 2011 International Conference on Language Literature and Linguistics, 26, 122–127.
Kridalaksana, H. (1983). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Kustandi, C., & Sutjipto, B. (2013). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Leech, Geoffrey. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Diterjemahkan oleh Oka M.D.D. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Moleong, L. J. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muhaimin. (2020). Implikatur yang Menimbulkan Humor dalam Serial Roku Nin No Okusan oleh Shimura Ken. LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya, 16(1), 106–119. https://doi.org/10.33633/lite.v1i1.3476
Nababan, P. W. J. (1987). Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Ningrum, Y. S., Fitriani, A. Y. R., Andriana, M., & Waljinah, S. (2019). Implikatur Kata Jangan Panggil Aku Anak Kecil Paman dalam Kartun Shiva di ANTV. Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Pendidikan, Humaniora Dan Agama, 95–103.
Prasetyo, D. H. S. (2015). Penyimpangan Prinsip Kerja Sama dalam Stand Up Comedy oleh Comic Perempuan di Indonesia dari Tahun 2012 – Juni 2014. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.
Rustono. (1999). Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press.
Rustono. (2000). Implikatur Tuturan Humor. Semarang: CV. IKIP Semarang Press.
Salim, A. K. (2009). Implikatur Percakapan dalam Wacana HumorKartun Benny dan Mice. Skripsi Universitas Negeri Semarang.
Sitorus, L., Nur, F., & Lilis. (2019). Implicature in The Devil Wears Prada Film. Journal of Language, Literature, and Teaching, 1(2), 63–72. https://doi.org/10.35529/jllte.v1i2.63-72
Sommai, S., & Padgate, U. (2013). A Conversational Implicature Analysis in JK Rowling’s Harry Potter and the Prisoner of Azkaban. Rajabhat Maha Sarakham University Journal (Humanities and Social Sciences), 7(3), 25–38.
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Wulandari, W., & Iskandar, D. (2018). Analisis Implikatur dalam Percakapan Mahasiswa di Tempat Umum. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI, 3(2), 154–164.
Yule, G. (1996). Pragmatik. Diterjemahkan oleh Indah Fajar Wahyuni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.