TUTURAN DIREKTIF DALAM WACANA MOTIVASI DARWIS TERE LIYE DI MEDIA SOSIAL FACEBOOK DAN KEMUNGKINAN EFEK YANG DITIMBULKANNYA

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Wulandari -
Imam Baehaqie, S.Pd ., M.Hum.

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis tindak tutur direktif, dan kemungkinan efek yang ditimbulkannya pada wacana motivasi Darwis Tere Liye dalam media sosial facebook. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan jenis tindak tutur direktif dalam wacana motivasi Darwis Tere Liye meliputi: (1) tuturan direktif mendesak, (2) tuturan direktif menyarankan, (3) tuturan direktif menyuruh, (4) tuturan direktif meminta, (5) tuturan direktif memerintah, (6) tuturan direktif mengajak, dan (7) tuturan direktif memaksa. Tindak tutur direktif yang dominan adalah tindak tutur direktif menyuruh. Kemungkinan efek yang ditimbulkan dari tuturan direktif terdiri dari efek positif dan efek negatif. Efek positif meliputi: (1) efek positif  mendorong untuk memperbaiki diri sendiri, (2)  efek positif menumbuhkan rasa semangat, (3) efek positif menumbuhkan rasa ikhlas, (4) efek positif mendorong untuk tidak berburuk sangka kepada orang lain, (5) efek positif menumbuhkan rasa percaya diri, (6) efek positif menumbuhkan rasa sabar, (7) efek positif membuat lebih berhati-hati dalam melakukan suatu tindakan, dan (8) efek positif menumbuhkan rasa syukur. Efek negatif meliputi (1) efek negatif menimbulkan rasa takut, (2) efek negatif menimbulkan rasa khawatir, (3) efek negatif menimbulkan rasa tidak senang, dan (4) efek negatif menimbulkan rasa tersinggung.

This studyaims to describethe type ofdirectivespeech acts, andthe possibility ofits effectonDarwisTere Liye’s motivationdiscourseinsocialmediafacebook. This study used a qualitative descriptive approach. From the research found the type of directive speech acts in discourse Darwis Tere Liye’s motivation include: (1) speech urgent directive, (2) speech directive suggests, (3) speech directive ordered, (4) speech directive requested, (5) directive speech reigns , (6) invites directive utterances, and (7) speech directive force. Dominantdirectivespeech actsareordereddirectivespeech acts. Possible effectsarisingfromthe directiveutterancesconsistingofpositive effectsandnegativeeffects. Positive effectsinclude: (1) positiveeffectpushingtoimprove yourself, (2) the positiveeffectcreates a sense ofspirit, (3) the positiveeffectcreates a sense ofsincerity, (4) a positiveeffectpushingfornoprejudiceto others, (5) positiveeffectfoster self-confidence, (6) the positiveeffectcreates a sense ofpatience, (7) the positiveeffect ofmakingmorecautiousin doinganaction, and(8) the positiveeffect ofcultivategratitude. Negative effectsinclude(1) the negativeeffectscaused fear, (2) negativeeffectscauseanxiety, (3) the negativeeffectscause annoyance, and(4) the negativeeffectcreates a feelingoffended.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

Ad-Darraji, Voon Fo, Ismail, and Abdulah. 2012. “Offering as a Comissive and Directive Speech Act: Consequence for Cross-Cultural Communication”. Jurnal. Tikrit University: Tikrit, Iraq. Hal.6.

Ambarwati. 2010. “Tuturan Representatif dan Direktif Mario Teguh dalam Mario Teguh Golden Ways Serta Kemungkinan Efek Yang Ditimbulkannya”.Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Fairus, Dian. 2007. “Jenis dan Fungsi Tindak Tutur Pemandu Wisata di Bali”.Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Ferifa, Indes Rakadea. 2012. “Tindak Tutur Direktif dalam Wacana Motivasi Mario Teguh”.Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Haryadi. 2003. “Jenis Efek dan Fungsi Tuturan Perlokusi Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Semarang di Kabupaten Kendal”.Tesis. Universitas Negeri Semarang.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Moleong, Lexy. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyana.2005. Kajian Wacana; Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana.

Oktoberia. 2012. “Directive Speech Acts Used in Harry Potter-The Deathly Hallow and Bride Wars Movie Script”. Jurnal.Universitas Negeri Padang.Hal.10.

Rustono. 1999. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: CV IKIP Semarang Press.

Rustono. 2000. Implikatur Tuturan Humor. Semarang: CV IKIP Semarang Press.

Sa’adah, Nurus. 2011. “Tindak Tutur Direktif pada Wacana Humor Suami-Suami Takut Istri”.Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Suyono. 1990. Pragmatik Dasar-Dasar Pengajarannya. Malang: Y A3.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Offset.

Tarigan, Henry Guntur. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa Bandung.

Widyawati, Wiwik. 2006. “Tindak Tutur Direktif dalam Wacana Humor Bajaj Bajuri”.Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Wijana, Dewa Putu.1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi
Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

http://id.shvoongcom/social-sciences/education/2139725-definisi-motivasi/
(diakses 1 Februari 2014 pukul 18.30 WIB)

http://id.wikipedia.org/wiki/Facebook(diakses 27 April 2015 pukul 19.00 WIB)