PEMBELAJARAN KELINCHAN GERAK SISWA MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN NAWATOBI (LOMPAT TALI) PADA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR

Main Article Content

Rika Purnamasari
Tri Rustiadi
Bambang Priyono

Abstract


Masih kurangnya kelincahan gerak pada siswa kelas VI, sehingga pendidik harus mampu menciptakan suasana yang kondusif yang mampu meningkatkan keaktifan siswa, kreatifitas siswa dan tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran penjas orkes. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk pembelajaran kelincahan gerak melalui “permainan nawatobi” (lompat tali) yang sesuai dengan karakteristik siswa kelas VI di SD Negeri Kemambang?” Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (action research). Rancangan penelitian terdiri atas empat komponen yang saling terkait, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi pada stiap siklusnya (Soedarsono, dkk, 1997:16).
Hasil observasi diperoleh data yaitu: (1) Pembelajaran pada prasiklus : aktifitas belajar siswa 54%,  kelincahan gerak siswa 52%, dan kelincahan melompat 47%. (2) Pembelajaran pada siklus 1: aktifitas belajar siswa 62%, kelincahan gerak siswa 60%, dan kelincahan melompat 60%. (3) Pembelajaran pada siklus 2: aktifitas belajar siswa 82%, kelincaha gerak siswa 78%, dan kelincahan melompat 79%.
Pembelajaran kelincahan gerak melalui permainan nawatobi ini dapat diterapkan pada siswa kelas VI di SDN Kemambang Kec. Banyubiru Kab. Semarang, karena dapat meningkatkan kelincahan gerak siswa. Diharapkan bagi guru Penjas di Sekolah Dasar untuk menggunakan model pembelajaran permainan nawatobi (lompat tali) ini dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, karena sesuai dengan karakteristik siswa.
Abstract

There is still a lack of agility movements in class VI, so educators must be able to create a conducive atmosphere that can increase student activity, student creativity and the level of students’ understanding of the lesson penjas orchestra. The problem in this study is how the form of motion through learning agility ”game nawatobi” (jump rope) in accordance with the characteristics of the sixth grade students at the elementary school Kemambang? The method used was Classroom Action Research (action research), because the research done to solve the problem of learning in the classroom. The study design consists of four interrelated components, namely: planning, action, observation and reflection on the cycle stiap (Soedarsono, et al, 1997:16). Data obtained from the study are: (1) Learning to prasiklus: student learning activities 54% and 54% agility test. (2) Learning at cycle 1: student learning activities 62% and 62% agility test. (3) Learning in cycle 2: student activity 82% and 81% agility test. Learning agility nawatobi motion through the game can be applied to the sixth grade students at SDN Kemambang district. Banyubiru Kab. Semarang, because it can improve students’ learning agility movements. And based on the above results, it is expected to penjas teachers in elementary schools to use instructional model nawatobi game (jumping rope) is the learning of Physical Education, Sport and Health, because according to the characteristics of the students.
.

Article Details

Section
Articles