PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK SULIH SUARA DAN ANALISIS KESALAHAN BAHASA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SRIWULAN 1 KEC. SAYUNG KAB. DEMAK
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Berbicara sesuai unggah-ungguh berbahasa Jawa yang baik dan benar menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa kelas V SD Negeri Sriwulan 1 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Namun, nilai pencapaian kompetensi dasar tersebut masih terbilang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan dan perubahan perilaku belajar siswa setelah dilakukannya pembelajaran dengan teknik tersebut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai rata-rata keterampilan berbicara dari prasiklus ke siklus I sebesar 7,3%, siklus I ke siklus II sebesar 8,4%, dan dari prasiklus ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,3%. Peningkatan keterampilan berbicara juga diikuti dengan perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus II, siswa yang sebelumnya kurang antusias terhadap pembelajaran berbicara menjadi antusias, senang dan tertarik setelah mengikuti pembelajaran berbicara dengan teknik sulih suara. Hal ini terlihat dari sikap siswa yang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran karena media yang digunakan berupa film animasi.
Speaking accordance good ungguh ungguh Javanese and right to be one of the must-have skills fifth grade students of SD Negeri 1 District Sayung Sriwulan Demak regency . However , the value of the basic competency achievement is still low . The purpose of this study to determine the skills and changes in student behavior subsequent to learning the technique . This study uses classroom action research design .The results showed an increase in the average value of prasiklus speaking skills to the first cycle of 7.3 % , the first cycle to the second cycle of 8.4 % , and from the second cycle prasiklus to an increase of 16.3 % . Improved speaking skills are also accompanied by changes in negative behavior into positive behavior . In the second cycle , students who previously were less enthusiastic towards learning to talk to enthusiastic , excited and interested in learning after attending a talk with voiceover technique . This is evident from the enthusiastic attitude of the students in the learning process to follow because the media used in the form of animated films .
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Daryanto. 1993. Media Visual untuk Pengajaran Teknik. Bandung: Tarsito.
Endah, Dini Nur. 2010. Pemanfaatan Media Film dengan Menggunakan Teknik Dubbing pada Pembelajaran Berbicara. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Fahmawati, Intan. 2011. Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jawa dengan Teknik Dubbing Film pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tambak Kabupaten Banyumas. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Hardyanto dan Esti Sudi Utami. 2001. Kamus Kecik Bahasa Jawa Ngoko-Krama. Semarang: Lembaga Pengembangan Sastra dan Budaya.
Ratnasari, Desi. 2007. Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Bahasa Jawa Krama dengan Metode Analisis Kesalahan Berbahasa pada Kelas I Program Keahlian Teknik Mesin Otomotif 3 SMK Negeri 7 Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Ratnawati, Eka. 2010. Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri 2 Bendosari Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali Tahun 2010. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.
Tarigan, Djago dan Lilis Siti Sulistyaningsih. 1998. Analisis Kesalahan Berbicara. Jakarta: Depdikbud.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa (Revised Ed.). Bandung: Angkasa