SIMPLIFIKASI NOVEL TIMBRENG KARYA SATIM KADARJONO SEBAGAI BAHAN AJAR MEMBACA BACAAN TEKS SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
unsur pendidikan yang masuk dalam kriteria pendidikan karakter dan bisa dijadikan sebagai teladan bagi siswa. Oleh karena itu penulis ingin meneliti apakah novel ini dapat digunakan untuk pembelajaran membaca sastra pada kelas VIII SMP.Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu 1) bagaimana skema aktansial dan struktur fungsional menurut Greimas dalam novel Timbreng karya Satim Kadarjono, 2) bagaimana simplifikasi novel Timbreng karya Satim Kadarjono sebagai bahan ajar untuk Sekolah Menengah Pertama. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui skema aktansial dan struktur fungsional menurut Greimas dalam novel Timbreng karya Satim Kadarjono, 2) mensimplifikasi novel Timbreng karya Satim Kadarjono sebagai bahan ajar Sekolah Menengah Pertama.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektik. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode strukturalisme A.J Greimas, skema aktan dan struktur fungsional digunakan dalam menganalisis novel Timbreng. Skema aktan dan struktur fungsional yang dikorelasikan digunakan untuk mengungkap pola struktur cerita dalam rangka membentuk alur utama cerita. Alur utama cerita kemudian digunakan sebagai pedoman simplifikasi novel Timbreng menjadi bahan ajar membaca bacaan sastra pada siswa SMP.Sasaran penelitian ini skema aktan dan struktur fungsional novel Timbreng serta korelasi antarpola struktur cerita tersebut. Sumber data penelitian ini adalah teks novel Timbreng.Berdasarkan analisis skema aktan, struktur fungsional serta korelasi antarpola struktur novel Timbreng terbagi atas sepuluh skema aktan dan struktur fungsional dalam cerita tersebut. Korelasi antara hasil analisis skema aktan dan struktur fungsional diketahui bahwa tugas dari Pak Royo merupakan penyebab terjadinya rangkaian peristiwa pada novel Timbreng. Simplifikasi novel Timbreng menjadi bahan ajar membaca bacaan sastra pada siswa SMP dilakukan dengan cara menyusun aktan pokok menjadi cerita dengan memperhatikan alur cerita, aktan utama dan prinsip penyusunan bahan ajar. Pangembangan cerita disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan pendidikan karakter yang ingin dimunculkan. Penelitian novel Timbreng karya Satim Kadarjono diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar membaca teks sastra dalam pembelajaran bahasa Jawa di Sekolah Menengah Pertama pada kelas VIII.
Novel Timbreng Kadarjono Satim work is one of literature that may be used as teaching materials on junior high literature . This novel has elements of education that qualifies as character education and can serve as a role model for students . Therefore, the authors wanted to examine whether this novel can be used for learning to read literature in the junior class VIII .Problems in this study , namely 1 ) how aktansial scheme and the functional structure of the novel according to Greimas Timbreng Kadarjono Satim work , 2 ) how the novel simplification Timbreng Kadarjono Satim work as teaching material for secondary school . The purpose of this study is 1 ) knowing aktansial scheme and the functional structure of the novel according to Greimas Timbreng Kadarjono Satim work , 2 ) simplify novel Timbreng Kadarjono Satim work as secondary school teaching materials .The approach used in this study is the approach objektik . methods used in this study is the method of AJ Greimas structuralism , actant scheme and the functional structures used in analyzing novel Timbreng . Actant scheme and functional structure that is used to reveal correlated patterns of narrative structure in order to establish the story's main plot . The storyline was later used as guidelines to simplify Timbreng novel reading of literature teaching materials on junior high school students .This research targets actant scheme and the functional structure of the novel as well as the correlation antarpola Timbreng the story structure . Data sources of this study is novel Timbreng text .Actant scheme based analysis , functional structure and correlation antarpola Timbreng novel structure consisting of ten actant scheme and the functional structure of the story . Correlation between the results of the analysis scheme actants and functional structure of the task is known that Mr. Royo is the cause of a series of events in the novel Timbreng . Simplification Timbreng a novel reading of literary materials on junior high school students conducted by the principal to arrange actant stories with attention to the storyline , the main actants and the principle of the preparation of teaching materials . Pangembangan stories tailored to the needs of students and the educational character like it to appear . Timbreng novel research work Kadarjono Satim expected to be used as alternative materials to read literary texts in Javanese language learning in secondary school in class VIII .
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Hawkes, Terence. 1978. Structuralism and Semiotics. London: Methuen & Co Ltd.
Jabrohim. 1996. Pasar dalam Perspektif Greimas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kadarjono, Satim. 1994. Timbreng. Surabaya: PT.Citra Jaya Mukti.
Propp, Vladimir (terjemahan Noriah Taslim). 1987. Morfologi Cerita Rakyat. Kualalumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Purwiyanti, Vian. 2007. Pratiotisme dalam novel Timbreng Karya Satim Kadaryono. Skripsi. JPUNESA.
Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Rahmanto. B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: KANISIUS
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Retnoningsih, Ana. Suharsono. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang. Widya Karya.
Selden, Raman (terjemahan Rachmat Djoko Pradopo). 1993. Panduan Pembaca Teori Sastra Masa Kini. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisa Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Tirto Suwondo. 1994. “Analisis Struktural „Danawa Sari Putri Raja Raksasa?: Penerapan Teori A. J. Greimas” dalam Majalah Widyaparwa, nomor 43, Oktober 1994. Yogyakarta: Balai Penelitian Bahasa.
_________. 2005. Oxford Pocket Dictionary. Oxford University Press
_________.2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 22 tahun 2006. Depdiknas