Sintesis Pigmen Magnetik Copper Ferrite (CuFe_2 O_4) Berbahan Dasar Pasir Besi Menggunakan Metode Kopresipitasi

  • Fandi Mustofa Ananda Saputra Physics, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia
  • Agus Yulianto Physics, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia
  • Mahardika Prasetya Aji Physics, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia

Abstract

Pigmen menjadi salah satu potensi yang menarik dalam pemanfaatan pasir besi karena aplikasinya sebagai pewarna pada tinta dan cat. Pengolahan pasir besi menjadi pigmen magnetik dengan penambahan ion Cu (Copper) telah dilakukan menggunakan metode kopresipitasi. Proses pembuatan pigmen dimulai dengan pembentukan reaksi besi klorida dan tembaga klorida sebagai larutan prekusor (awal), yang selanjutnya ditambahkan larutan basa berupa NaOH untuk menghasilkan mekanisme pengendapan. Endapan dikeringkan pada temperatur 100o C selama 6 jam. Sintesis ini menghasilkan pigmen dengan warna coklat yang berbeda-beda seiring bertambahnya temperatur kalsinasi dari 100o C hingga 800o C. Analisa koordinat warna Commission Internationale d’Eclairage L*a*b* menunjukkan pigmen memiliki warna coklat terang (L*= 42.99, a*= 6.01, b*= 12.96) hingga coklat gelap (L*= 29.76, a*= 4.78, b*= 6.01). Nilai suseptibilitas masing-masing pigmen saat temperatur 100o dan 800o C sebesar 0,00258 x 10-4 m3/kg dan 0,9791 x 10-4 m3/kg yang menunjukkan pigmen ini tergolong material ferrimagnetik. Hasil XRD menunjukkan pembentukan struktur kubik untuk semua pigmen dengan ukuran kristal terbaik sebesar 90,69 nm. Analisa kualitatif ini juga merujuk pada database COD identik pada no: 96-101-2439 dengan fasa Copper Ferrite (CuFe2O4). Hasil karakterisasi XRF menunjukkan bahwa unsur yang memiliki komposisi tertinggi adalah tembaga (Cu) dan besi (Fe). Pengolahan pigmen magnetik dengan memanfaatkan warna coklat dan sifat kemagnetannya dapat diaplikasikan sebagai pewarna pada tinta pengaman.

Published
2017-10-19
Section
Articles