PENGUKURAN PAPARAN RADIASI PESAWAT SINAR-X DI INSTALASI RADIODIAGNOSTIK UNTUK PROTEKSI RADIASI
Abstract
Telah dilakukan penelitian pengukuran paparan radiasi pada pesawat Sinar-X di instalasi Radiodiagnostik dengan menggunakan surveymeter digital. Pengukuran dilakukan pada tabung sumber sinar-X dan di lingkungan ruang pesawat Radiodiagnostik RS dr Kariadi Semarang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui paparan radiasi pada tabung dan lingkungan pesawat Sinar-X Radiodiagnostik. Manfaat penelitian ini, diketahuinya tingkat keamanan pesawat Sinar-X di ruang Radiodiagnostik yang digunakan untuk Radiografi Digital. Paparan tertinggi tabung sinar-X berada di atas tabung sebesar 0,153 mR/jam, sedangkan paparan tertinggi di lingkungan ruang pesawat sinar-X berada di ruang operator CR (Computed Radiography) sebesar 0,031 mR/jam. Tingkat paparan tertinggi tersebut jauh dibawah 100 mR/jam (pada tabung) dan 0,25 mR/jam (untuk lingkungan) intensitas yang diperbolehkan. Dapat disimpulkan bahwa tabung dan lingkungan pesawat sinar-X termasuk layak dipakai dan aman ditempati. Sebagai saran untuk penelitian selanjutnya perlu juga dilakukan uji kebocoran tabung dengan memfungsikan sistem kolimator yang rusak.
There had been a research on the measurement of radiation exposure to X-rays in the aircraft Radiodiagnostic installations using digital surveymeter. The measurements were done on X-ray tube source and in the environment of dr. Kariadi’s Radiodiagnostic aircraft space. The purpose of this study was to determine the radiation exposure on the tube and the environment Radiodiagnostik aircraft X-rays. The benefit of this research was to find out the level of aircraft safety of the X-rays in Radiodiagnostic space used for Digital Radiography. The highest exposure of X-ray tube was over the tube of 0.153 mR / hr, whereas the highest exposure in the environment of space aircraft X-ray operator was in the CR (Computed Radiography) of 0.031 mR / hr. The highest exposure levels are far below 100 mR / h (on tube) and 0.25 mR / hr (for environment) allowed intensity. It can be concluded that the tubes and the aircraft environment, including appropriate X-rays used and occupied safely. As a suggestion for further research is that there should be leak test tube using broken collimator system.
References
Akhadi, Muhlis. 2002. Pancaran Sinar-X Karakteristik untuk Pemeriksaan Medis.Online.www.tempointeraktif.com [diakses 23/06/07].
Beiser, A. 1984. Concept of Modern Physics ( 3rd ed). Singapore: Mc-Graw Hill.
Electromedical. 2008. Dasar-dasar pesawat Roengent.Online:electromedicalengineering. blogspot. Com [diakses 12/02/09]
Halmshaw, R. 1986. Industrial Radiography. Agfa-Gevaert N.V: AGFA
Siemens. 2003. Pengukuran Proteksi dan Paparan Radiasi. Jakarta: PT Siemens Indonesia.
Suratman.1996. Introduksi Proteksi Radiasi Bagi Siswa/Mahasiswa Praktek. Batan-Yogyakarta: Puslitbang Teknologi Maju.
Tim Pusdiklat Batan. Pengenalan Radiasi. Online. www.batan.go.id [diakses 06/01/08].
Wikipedia.2008.X-RayTube. en.wikipedia.org[diakses11/03/08].
Yudhi. Pengenalan Nuklir. www.infonuklir. com[diakses27/01/08].