Akses Pangan Rumah Tangga dan Pola Asuh Gizi terhadap Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Masa Pandemi COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.15294/ijphn.v4i2.9689Keywords:
Stunting, Access to food, Parenting, ToddlerAbstract
Latar Belakang: Hasil data pada tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting pada balita di Indonesia secara nasional yaitu 24,4%. Diketahui prevalensi balita stunting di Kota Semarang pada tahun 2021 adalah 21,3%. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan akses pangan rumah tangga dan pola asuh gizi terhadap kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di masa pandemi COVID-19.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh anak usia 24-59 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Sampel penelitian sebesar 88 dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji chi-square.
Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara akses pangan rumah tangga (p=0,001) dan pola asuh gizi (p=0,027) dengan kejadian stunting. Akses pangan rumah tangga yang mempunyai hubungan yaitu akses ekonomi (p=0,001) dan akses sosial (p=0,010), akses fisik (p=0,107) tidak berhubungan dengan kejadian stunting. Pola asuh gizi yang mempunyai hubungan yaitu kebiasaan pemberian makan (p=0,002) dan kebiasaan pengasuhan (p=0,003), kebiasaan mendapatkan pelayanan kesehatan (p=141) tidak berhubungan dengan kejadian stunting.
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara akses pangan rumah tangga dan pola asuh gizi terhadap kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di masa pandemi COVID-19.