In Silico Analysis of Nettle Leaf (Urtica dioica L.) Secondary Metabolite Compounds as Anti-Premature Skin Aging Agents
DOI:
https://doi.org/10.15294/ijcs.v14i2.17355Keywords:
Urtica dioica L. , in silico, molecular docking, anti penuaan dini kulitAbstract
Daun jelatang (Urtica dioica L.) merupakan tanaman obat yang sering dianggap gulma, namun sebenarnya memiliki banyak manfaat karena mengandung berbagai metabolit sekunder. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui potensi metabolit sekunder ekstrak daun jelatang sebagai agen anti penuaan dini kulit. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi, dan identifikasi senyawa dilakukan dengan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Data metabolit sekunder yang diperoleh dari hasil GC-MS kemudian dianalisis secara molekuler melalui pendekatan in silico menggunakan molecular docking. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil identifikasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak daun jelatang menggunakan GC-MS menunjukkan terdapat delapan senyawa berpotensi sebagai agen anti penuaan dini pada kulit. Senyawa-senyawa ini kemudian digunakan sebagai ligan uji yang berinteraksi dengan reseptor Matriks Metlloproteinase-1 (MMP-1) dengan kode PDB ID 1HFC. Hasil molecular docking berdasarkan nilai binding affinity terbaik yaitu senyawa Propanoic acid, 2-(-3-acetoxy-4,4,14-trimethylandrost-8-en-17-yl)- sebesar -6,8 kcal/mol dan senyawa paling aman berdasarkan parameter toksisitas hepatotoxicity, mutagenicity, carcinogenicity, skin sensititisation yaitu 3,7,11,15-Tetramethyl-2-hexadecen-1-ol. Semua senyawa uji memenuhi aturan Lipinski’s rule of five sehingga dapat dijadikan kandidat obat topikal maupun oral. Kesimpulan penilitian in silico ini yaitu metabolit sekunder dari ekstrak daun jelatang memiliki potensi sebagai agen anti penuaan dini pada kulit berdasarkan senyawa terbaiknya yaitu Propanoic acid, 2-(-3-acetoxy-4,4,14-trimethylandrost-8-en-17-yl)- dan 3,7,11,15-Tetramethyl-2-hexadecen-1-ol.