Kekerasan Online Berbasis Gender terhadap Remaja Perempuan Pengguna Media Sosial TikTok

Authors

  • Nur Eka Elistya Author
  • Antari Ayuning Arsi Author

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemunculan media sosial TikTok sebagai ruang kebebasan bagi perempuan untuk mengekspresikan diri di ruang publik di mana hal ini berbanding terbalik dengan stigma yang diberikan masyarakat bahwa perempuan harus berada pada lingkup domestik. Kebebasan dalam bermedia sosial TikTok ternyata tidak menjamin perempuan terhindar dari ketidakadilan, namun justru muncul ketidakadilan baru berupa kekerasan online berbasis gender. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Mengetahui bentuk kekerasan online berbasis gender yang dialami remaja perempuan pengguna TikTok, (2) Mengetahui upaya yang dilakukan remaja perempuan pengguna TikTok dalam menghadapi kekerasan online berbasis gender. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan konsep kekerasan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kekerasan online berbasis gender yang dialami remaja perempuan pengguna TikTok yaitu: (1) Pelanggaran privasi berupa manipulasi, pencurian dan penyebaran konten tanpa seizin pemilik, (2) Kekerasan dalam bentuk komentar atau pesan pribadi. Akibat tindakan tersebut, remaja perempuan pengguna TikTok terkena dampak serius di antaranya kehilangan rasa percaya diri, merasa ketakutan, overthingking, insecure, hingga mengalami gangguan psikis berupa PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Dari dampak tersebut muncul upaya-upaya yang dilakukan oleh remaja perempuan pengguna TikTok untuk mengatasi kekerasan diantaranya: (1) Mengantisipasi dengan cara tidak membuat konten, (2) Memfilter akun dan komentar, (3) Menceritakan kejadian yang dialami kepada orang yang dipercaya. Dari hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada pengguna media sosial khususnya TikTok untuk memanfaatkannya dengan bijak agar dapat terhindar dari kekerasan online berbasis gender.

Downloads

Article ID

7914

Published

2024-04-15

Issue

Section

Articles