EKSISTENSI KESENIAN TARI JARAN KEPANG PADA MASYARAKAT DUSUN GEBUDAN DESA GENTINGGUNUNG KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL

Authors

  • Khumaeroh Musaptiyah Universitas Negeri Semarang Author
  • Noviani Achmad Putri Universitas Negeri Semarang Author

DOI:

https://doi.org/10.15294/sosiolium.v7i1.2200

Keywords:

Eksistensi, Kesenian, Tari Jaran Kepang

Abstract

Kesenian tari Jaran Kepang merupakan salah satu bagian dari kebudayaan Indonesia yang perlu dilestarikan keberadaanya dikehidupan masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) Menganalisis sejarah lahirnya kesenian tari Jaran Kepang kelompok paguyuban Turonggo Wargo Budoyo Dusun Gebudan. (2) Menganalisis makna simbolik kesenian tari Jaran Kepang kelompok paguyuban Turonggo Wargo Budoyo Dusun Gebudan. (3) Menganalisis eksistensi kesenian tari Jaran Kepang kelompok paguyuban Turonggo Wargo Budoyo Dusun Gebudan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) Sejarah lahirnya kesenian tari Jaran Kepang di Dusun Gebudan bangkit didasari oleh kepedulian dan antusiasme beberapa tokoh masyarakat terhadap kesenian dan kebudayaan tradisional khususnya kesenian tari Jaran kepang, (2) Makna simbolik yang terdapat pada kesenian tari Jaran Kepang adalah sikap bijak dan tanggungjawab seorang pemimpin, kepatuhan masyarakat terhadap peraturan yang ada, memupuk sikap persatuan dan nasionalisme, ketekunan belajar dan memiliki jiwa semangat yang besar untuk menjalani kehidupan, (3) Tantangan yang dihadapi berupa cuaca dan iklim serta keadaan ekonomi masyarakat. Faktor pendorongnya adalah adanya kreativitas para seniman, fasilitas yang lengkap dan memadai, adanya dukungan dari pemerintah, partisipasi dan antusiasme yang tinggi masyarakat serta media sosial sebagai sarana melestarikan kesenian tari Jaran Kepang.

The Jaran Kepang dance art is a part of Indonesian culture that needs to be preserved in people's lives. The objectives of this research are: (1) Analyzing the history of the birth of the Jaran Kepang dance art of the Turonggo Wargo Budoyo community group, Gebudan Hamlet. (2) Analyzing the symbolic meaning of the Jaran Kepang dance art of the Turonggo Wargo Budoyo community group, Gebudan Hamlet. (3) Analyzing the existence of the Jaran Kepang dance art of the Turonggo Wargo Budoyo community group, Gebudan Hamlet. This research is descriptive qualitative research. Data collection techniques are carried out through observation, interviews and documentation. The results of the research reveal that: (1) the history of the birth of the Jaran Kepang dance art in Gebudan Hamlet was based on the concern and enthusiasm of several community leaders for traditional arts and culture, especially the Jaran Kepang dance art, (2) the symbolic meaning contained in the Jaran Kepang dance art is a wise attitude. and the responsibilities of a leader, community compliance with existing regulations, fostering an attitude of unity and nationalism, perseverance in learning and having a great enthusiasm for living life, (3) challenges faced in the form of weather and climate as well as the economic situation of the community. The driving factors are the creativity of the artists, complete and adequate facilities, support from the government, high participation and enthusiasm of the community and social media as a means of preserving the art of Jaran Kepang dance.

References

Alfiyanti, N., & Lestari, P. (2022). Analisis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Kandri Kecamatan Gunungpati Sebagai Alternatif Sumber Belajar IPS di SMP Negeri 22 Semarang. Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS, 4(1), 15-20.

Andari, N., & Supsiadji, M. R. (2021). Eksistensi Kesenian Kuda Lumping Rekso Budoyo Sebagai Bentuk Kearifan Lokal dan Identitas Desa di Masa Pandemi Covid-19. PLAKAT: Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat, 3(2), 129-141.

Andhika, S. W. (2018). Eksistensi Kelompok Jaranan Pegon Suko Budoyo Di Desa Sukoharjo, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta).

Anto, R. (2018). Teori-Teori Sosiologi Hukum Fungsional Struktural. Perencanaan Dan Pembangunan Masyarakat, no. July 2018.

Anzhari, A. (2018). Eksistensi Kesenian Lengger Banyumasan di Paguyuban Sri Margo Mulyo Lurakasa Rowokele Kebumen. Pend. Seni Musik S1, 7(1), 63-68.

Ayuningtyas, D. P., & Sutiyono, S. (2018). Eksistensi Kesenian Barongan Setyo Budoyo di Desa Loram Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Pendidikan Seni Tari-S1, 7(4).

Banindro, B. S. (2015). Kala Budi Dan Daya Menjadi Objek Pelengkap Penderita.

Hestyaningsih, D., & Sutiyono, S. (2018). Eksistensi Kesenian Grup Jaran kepang Sumbing Wonoputro Di Desa Kwadungan Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung. Pendidikan Seni Tari S1, 7(6). http://repository.unwira.ac.id/1281/3/BAB%20II%20LANDASAN%20TEORETIS.pdf diakses pada 11 Maret 2023.

https://eprints.umm.ac.id/40660/3/BAB%20II.pdf diakses pada 17 Februari 2023

https://regional.kompas.com/read/2022/09/05/070000678/asal-usul-jaran-kepang-tari-yang-lekat-dengan masyarakat-agraris?page=all diakses Februari pada 17 2023

https://www.ejurnal.com/2013/11/pengertian-kesenian-menurutahli.html diakses pada 15 Februari 2023

https://www.gramedia.com/literasi/fungsi-seni/. diakses pada rabu, 15 Februari 2023 Indriawati, tri. (2022).

"Pengertian Sejarah secara Umum", https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/01/200000079/pengertian-sejarah-secaraumum?page=all#, diakses pada 10 Februari 2023 pukul 13.45.

Junanda, A. M. (2013). Desain Dan Kesenian Terhadap Pendekatan Kebudayaan. Desain Dan Kesenian Terhadap Pendekatan Kebudayaan, 1-5.

Kistanto, N. H. (2015). Tentang konsep kebudayaan. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 10(2).

Kristal, S. (2018). Eksistensi Pertunjukan Jaran kepang Turonggo Seto Dusun Cepit Desa Pagergunung Kabupaten Temanggung (Doctoral Dissertation, Fakultas Seni Pertunjukan).

Kusumastuti, E. K., & Widjajantie, K. (2020). Pola Interaksi Simbolik Dan Pewarisan Kesenian Jaran kepang Semarangan Berbasis Agil Di Era Disrupsi. Mudra Jurnal Seni Budaya, 35(3), 337-343.

Lubis, A. F. (2017). Makna Simbolik Dalam Tarian Kuda Kepang Pada Kesenian Jaran kepang (Studi Pada Kelurahan Mutiara Kisaran) (Doctoral dissertation).

M Alif Amin Sholeh, M. (2022). Kesenian Jaranan Desa Mumbulsari Sebagai Sumber Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah Pertama Berbasis Etnopedagogi (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember).

Minarto, W. S. (2007). Jarang Kepang Dalam Tinjauan Interaksi Sosial Pada Upacara Ritual Besih Desa. Bahasa Dan Seni, Tahun, 35.

Nikmah, S., Purnomo, A., & Nisa, A. N. S. (2020). Pembelajaran IPS Berbasis Kearifan Lokal (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Jepara). Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS, 2(1), 1-6.

Nisak, D. C. (2019). Kesenian Jaranan Samboyo Putro di dusun Ngetrep desa Kurungrejo kecamatan Prambon kabupaten Nganjuk tahun 1996-2013. Avatara, 8(2).

Nurul Utami, Silmi. (2021). "5 Sifat Dasar Seni", https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/06/181409869/5sifatdasar, diakses pada 15 Februari 2023 pukul 14.00.

Palevi, R., Prasetyo, K. B., & Rochana, T. (2016). Eksistensi Kesenian Jaran kepang Dalam Arus Industri Pariwisata Di Dusun Suruhan Desa Keji Kabupaten Semarang. Solidarity: Journal of Education, Society and Culture, 5(1), 77-83.

Perdana, T. P. (2023). Eksistensi Kesenian Kuda Lumping (Jathilan) Dalam Melestarkan Kesenian Jawa Di Desa Purworejo, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh).

Pratiwi, W. S. (2020). Kesenian Sebagai Media Dakwah Sunan Kalijaga (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).

Primastri, M. D. (2017). Eksistensi Kesenian Masyarakat Transmigran di Kabupaten Pringsewu Lampung: Studi Kasus Kesenian Kuda Kepang Turonggo Mudo Putro Wijoyo (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta).

Pujiningtyas, O. (2019). Eksistensi Kesenian Jaranan Guyubing Budaya Kelurahan Blitar Kecamatan Sukorejo Kota Blitar (Doctoral dissertation, ISI Surakarta).

Purnani, S. N., & Mulianingsih, F. (2020). Implementasi pembelajaaran IPS berbasis kearifan lokal di SMP Negeri Jatinom Kabupaten Klaten. Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS, 2(1), 35-39.

Rachman, Maman dan Tutik Wijayanti (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan Karakter dalam Pendekatan Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Metode Campuran, Tindakan Kelas, serta Penelitian dan Pengembangan. Semarang: LPPM Universitas Negeri Semarang.

Rahmasari, D. (2012). Peran Filsafat Eksistensialisme terhadap Terapi Eksistensial-Humanistik untuk Mengatasi Frustasi Eksistensial. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 2(2), 141-148.

Rizki, M., & Lestari, W. (2021). Peran Masyarakat Dalam Menjaga Eksistensi Kesenian Ebeg Wahyu Krida Kencana Pada Masa Pandemik Covid-19 di Desa Tambaknegara Kabupaten Banyumas. Imaji, 19(1), 96-102.

Rofingah, N. (2016). Sejarah Tari Jaran kepang Di Desa Turus Kemiri Purworejo Pada 1969-2014 M (Doctoral Dissertation, Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta).

Setiawan, I., & Mulyati, S. (2020). Pembelajaran IPS berbasis kearifan lokal. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 7(2), 121-133.

Soeriadiredja, P. (2016). Fenomena kesenian dalam studi antropologi. Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu dan Budaya, Universitas Udayana, Denpasar.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RnD. Bandung: Alfabeta.

Sumanto, E. (2022). Filosifis dalam Acara Kuda Lumping. Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora, 5(1), 42-49.

Susilo, Y. S., & Soeroso, A. (2014). Strategi pelestarian kebudayaan lokal dalam menghadapi globalisasi pariwisata: Kasus Kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian BAPPEDA Kota Yogyakarta, 4, 3-11.

Syawaludin, M. (2015). Kontribusi Teori Fungsionalisme Struktural Parsons; Pengelolaan Sistem Sosial Marga di Sumatera Selatan. Sosiologi Reflektif, 10(01), 1.

Downloads

Published

2025-06-24

Article ID

2200

Issue

Section

Articles