GANGGUAN INSOMNIA PADA MAHASISWA YANG MENYUSUN SKRIPSI (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang)
(1) Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
(2) Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
Abstract
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran insomnia yang dialami mahasiswa selama menyusun skripsi, penyebab insomnia yang dialami subjek, gejala yang dialami subjek, serta srategi yang dilakukan untuk mengatasi insomnia tersebut. Insomnia merupakan suatu kondisi ketidakpuasan seseorang dalam hal kuantitas atau kualitas tidurnya dan berlangsung selama beberapa waktu (Lumbantombing, 2004). Insomnia dapat disebabkan karena masalah psikis pada seseorang, rasa cemas dan perasaan takut yang berlebihan, bekerja terlampau lama dank eras, rasa sakit dan perasaan tidak menyenangkan.
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang tengah menyusun skripsi yang mengalami insomnia selama lebih dari 1 bulan. Subjek berjumlah dua orang subjek primer dan dua orang subjek sekunder subjek sekunder. Peneliti mengambil sampel penelitian dari mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang. dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik partisipasi non partisipan, yaitu peneliti secara pasif tidak terlibat langsung dalam aktivitas yang sendang berlangsung dan terjadi sambil mencatat tingkah laku di sekitarnya. Peneliti juga menggunakan teknik wawancara yang bersifat semiterstruktur yaitu wawancara yang dilakukan secara terbuka tetapi tetap berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan tertulis.
Berdasarkan keseluruhan hasil dan pembahasan dalam penelitian yang diperoleh dalam penelitian studi kasus ini maka dapat disimpulkan bahwa, jenis insomnia yang dialami subjek termasuk insomnia kronis (cronic insomnia). Bila subjek sudah lama sekali tidak bisa tidur (dalam dua pulah mepat jam subjek tidak tidur), subjek langsung meminum obat tidur yang diperjualbelikan secara bebas. Gejala-gejala insomnia yang diaalami subjek antara lain subjek mengalami kesulitan untuk memulai tidur. AR harus membuat dirinya merasa lelah terlebih dulu agar dapat tidur, jika tetap tidak dapat tidur maka AR akan memaksakan memejamkan mata agar dapat tidur, sedangkan NM harus menutup matanya dengan kain agar dapat tertidur. Gejala lain adalah kedua subjek merasa lesu dan pusing saat bangun tidur dan susah berkonsentrasi saat melakukan pekerjaan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Kaplan, Harold I. dan Sadock , Benjamin J. 1998. Ilmu kedokteranjiwa darurat. Jakarta. Widya Medika.
Moleong, J. 2006. Melodologi Penelilian Kualitatif Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rafknowlegde. 2004. Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.