HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS DZIKIR DENGAN OPTIMISME KESEMBUHAN PADA PECANDU NARKOBA DI PONDOK REHABILITASI

Mohamad Choirul Faizin(1),


(1) Bagian Bimbingan Konseling, Asrama Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Permata Hati, Banjarnegara, Jawa Tengah

Abstract

Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran intensitas dzikir, mengetahui gambaran optimisme kesembuhan dan menguji hubungan antara intensitas dzikir dengan optimisme kesembuhan pada pecandu narkoba di pondok rehabilitasi. Populasi penelitian ini adalah pecandu narkoba di Pondok Remaja Inabah, Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83 orang. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan dua skala, yaitu skala intensitas dzikir dan skala optimisme kesembuhan. Skala intensitas dzikir yang digunakan terdiri dari 29 aitem, dengan koefisien validitas berkisar antara 0,287 sampai dengan 0,708 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,745. Sedangkan skala optimisme kesembuhan yang digunakan terdiri dari 29 aitem, dengan koefisien validitas berkisar 0,298 sampai dengan 0,702 dan reliabilitas berkisar 0,793. Hasil penelitian menunjukan bahwa optimisme kesembuhan pada kategori sangat tinggi dengan aspek yang menonjol yaitu personalization. Intesitas dzikir pada pecandu narkoba berada pada kategori sangat tinggi, dengan aspek yang menonjol yaitu enjoying. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa koefisien korelasi (r) intensitas dzikir dan optimisme kesembuhan pada pengguna narkoba sebesar 0,601 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p < 0,01). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara intensitas dzikir dan optimisme kesembuhan pada pecandu narkoba”. Disimpulkan bahwa jika intensitas dzikirnya tinggi maka tingkat optimisme kesembuhannya akan tinggi dan sebaliknya jika tingkat optimisme kesembuhannya rendah maka optimisme kesembuhannya akan rendah pula. Bagi peneliti selanjutnya, hendak meneliti maupun mengembangkan penelitian sejenis untuk dapat mengeksplor informasi lebih mendalam tentang intensitas dzikir, dengan metode penelitian kualitatif.

Abstract. This study has conducted in order to investigate the depiction of dzikr intensity, the depiction of healing optimism, and examine the relation between them both to the drugs addicts. The population in this study is the drugs addicts in Pondok Remaja Inabah, Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya. Sampling technics that used in conducting the study is the purposive sampling technics. The amount of the samples in this study is 83 participants. The study data gathered using two scale, those are dzikr intensity and healing optimism scales. Dzikr intensity that is used with the 0,708 and reliability coefficient around 0,745. Meanwhile, the healing optimism scale that is used is included 29 items, with the validity coefficient around 0,298 to 0,702 and the reliability around 0,793. The result of the study shows that the healing optimism on the categories above is extemely high rates in line with the major aspect that is personalization. The dzikr intensity through drugs addicts on the extremely high category, on the major aspect that is enjoying. The result of the correlation test shows that the correlation coefficient (r) dzikr intensity and the healing optimism through the drugs addicts in amount of 0,601 and significant degree p value= 0,000 (p < 0,01). This result shows that there is a correlation between the dzikr intensity and healing optimism through the narcotics and drugs addicts. It was concluded that when the dzikr intensity comes higher then so does the healing optimism and the reverse, while the dzikr intensity comes lower then so does the healing optimism itself.

Keywords

Dzikr Intensity, healing optimism

Full Text:

PDF

References

Anchour, Meguellati; Bensaid, Benaouda; Nor, Mohd Roslan Bin Mohd .2015 .An Islamic Perspective on Coping with Life Stressors. Applied Research Quality Life (Journal). DOI 10.1007/s11482-015-9389-8

Ekasari, Agustina dan Susanthi, Nova Adhelia. 2009. Hubungan Antara Optimisme dan Penyesuaian Diri dengan Stress Pada Narapidana Kasus Napza di Lapas Kelas IIA Bulak Kapal Bekasi. Jurnal Soul. Vol. 2, No.2, September 2009, Halaman 1-32.

Hawari, Dadang. 2002. Dimensi Religi dalam Praktek Psikiatri dan Psikologi. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI

www.kompasiana.com/opajappy/kebanggaan-sebagai-negara-dengan-penduduk-muslim-terbesar-di-dunia_5530154b6ea834b2208b45db. Jappy, Opa .Kembanggaan Sebagai Penduduk Muslim Terbesar Didunia.

Koran Online. (diakses pada tanggal 26 Oktober 2010)

Kementrian Kesehatan RI. 2014 b. Gambaran Umum Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi. Halaman 1-47. ISSN 2088-270X

Monico, Lisete dos Santos Mendes. 2012. Religiosity and Optimism In Ill and Healthy Elderly. International Journal of Developmental and Educational Psychology. INFAD Revista de Psichologia, No. 2-Vol.1, 2012. Halaman: 59-70. ISSN: 0214-9877.

Monks, FJ; Knoers, A.M.P; Haditono, Siti Rahayu. 2006. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Seligman, Martin. 2008. Menginstal Optimisme (edisi terjemahan). Translated by Budhy Yoga Pranata. 2008. Bandung: PT Karya Kita

Subandi, M.A. 2005. Zikir Pembelah Dada. Yogyakarta: Campus Press

Subandi, M.A. 2009. Psikologi Dzikir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a  Creative Commons Attribution 4.0 International License.