MODEL CELULLAR AUTOMATA UNTUK PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA PEKALONGAN
(1) Â¹Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Unnes
(2) Â¹Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Unnes
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola distibusi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dari tahun 2005, tahun 2010, tahun 2015 dan menyusun model distribusi spasial RTH tahun 2025 di Kota Pekalongan. Distribusi spasial RTH dan perubahan penggunaan lahan diperoleh dari hasil pengolahan data citra Digital Globe tahun 2005 dan tahun 2010 serta citra SPOT 5 (tahun 2015). penyusunan model distribusi spasial RTH pada tahun 2025 mempertimbangkan RTRW Kota Pekalongan yang terdiri dari ruas jalan (jalan eksisting dan rencana pengembangan jalan) dan rencana pengembangan kawasan.
Penelitian ini menggunakan pemodelan berbasis raster dengan menggunakan pendekatan cellular automata yang memanfaatkan LanduseSim 2.0 sebagai software pengolahannya selain Arc.GIS 10.5  Berdasarkan hasil penelitian, menunjukan bahwa penggunaan lahan di Kota Pekalongan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sangat dinamis. Permukiman merupakan kelas penggunaan lahan dengan peningkatan luas terbesar sebesar 313,17 hektar. Sedangkan penurunan luas terbesar terjadi pada lahan pertanian yang berkurang sebesar 392,58 hektar. Luas RTH eksisting sebesar 614,51 hektar atau sekitar 13,17% dengan trend tren perkembangan yang meningkat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (201,63 hektar).Â
Hasil model yang disusun dengan tren perkembangan yang terus meningkat maka RTH di Kota Pekalongan diprediksi memiliki luas 816,14 hectar pada tahun 2025. RTH di Kota Pekalongan sebagian besar didominasi oleh jenis RTH sepadan jalan dan sepadan sungai dengan pola memanjang. P
rediksi yang telah dilakukan maka dapat digambarkan akan terjadi penambahan luas RTH dengan pola memanjang sepanjang jalan dan sungai. Kedepannya pemerintah daerah perlu melakukan terobosan-terobosan dalam pengembangan RTH di Kota Pekalongan dengan alokasi dana yang memadahi yang dapat diaplikasikan dalam bentuk hutan kota, taman dan sabuk pantai mangrove
Â
Keywords
References
Danoedoro, P. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogtakarta : Andi.
Dwiyanto, A. 2009. Kuantitas dan Kualitas Ruang Terbuka Hijau di Permukaan Perkotaan. Jurnal Teknik Undip, Vol. 30, No. 2.
Fandeli, C. 2004. Perhutanan Kota.Yogyakarta: FakultasKehutanan.UGM.
Liesnoor, D. 2008. Iklim Mikro dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang. Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 15, No.3. pp 125-140, November 2008.
Mather, P.M., 1987. Computer Processing of Remotely-Sensed Images. An Introduction, 1st Edition, Wiley, Chichester.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.
Pratomoatmojo, N.A. 2014. LanduseSim sebagai Aplikasi Pemodelan dan Simulasi Spasial Perubahan Penggunaan Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografis dalam Konteks Perencanaan Wilayah dan Kota. Seminar Nasional Cities.
Shofiana, R; dkk. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Wilayah Pesisir Kota Pekalongan Menggunakan Data Landsat 7 ETM. Journal of Marine Research, Vol. 2, No. 3. pp 35-43.
Simond, J.O. 1983. Landscape Architecture: The Shaping of Man’s Natural Environment. McGraw-Hill Book Company, Inc. New York.
Refbacks
- There are currently no refbacks.