ARAHAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE: KASUS PESISIR KECAMATAN TELUK PAKEDAI, KABUPATEN KUBU RAYA, PROPINSI KALIMANTAN BARAT
(1) Staf Pengajar Prodi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geograf,i Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Staf Pengajar Prodi Geografi, Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan PGRI, Pontianak
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alikondra, H. 1998. Kebijakan Pengelolaan Hutan Mangrove Dilihat dari Lingkungan Hidup, dalam Prosidings Seminar VI Ekosistem Mangrove. Jakarta: LIPI. Hal: 33-43.
Bengen, D.G. 1999. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir, dalam Bahan Kuliah SPL. Bogor: Program Pasca Sarjana IPB.
BPS. Kab. Kubu Raya. 2005. Kecamatan Teluk Pakedai Dalam Angka Tahun 2005.0 Sungai Raya: BPS. Kab. Kubu Raya.
__________________. 2010. Kecamatan Teluk Pakedai Dalam Angka Tahun 2010. Sungai Raya: BPS. Kab. Kubu Raya.
Clark, R.B., 1992, Biological Causes and Effect of Paralytic Shelfish Poisoning, in The Lancet (7571). P: 770-772.
Dahuri, R. J. Rais, S.P. Ginting. dan M. J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Dinas Kehutanan Kabupaten Kubu Raya. 2010. Perkembangan Kondisi Kawasan Hutan. Sungai Raya: Dinas Kehutanan Kabupaten Kubu Raya.
FAO. 2007. The World’s Mangroves 1980 – 2005. A thematic study prepared in the freamwork of the global forest Resources Assessment 2005. Rome: FAO.
Giesen, Wim, Zieren, Max, Scholten, and Liesbeth. 2006. Mangrove Guidebook For Southeast Asia. FAO and Wetlands
International.
Hamilton, Lawrence, S. And Samuel C. Snedaker. 1984. Handbook for Mangrove Area Management. Honolulu: EAPI, IUCNNR, UNESCO, and UNEP.
Kenneth, F.D. 1979. Forest Management, Regulation, and Valuation. London: McGraw-Hill Book Co.
Kompas. 2008. ‘209.547 Hektar Hutan Mangrove di Kalimantan Barat Rusak’ dalam http:// nasional.kompas.com/read//23121466/ 209.547.htm. Diakses tanggal 24 Juli 2010.
Mahendra. 2010. UMR/UMK Propinsi Kalimantan Barat, Non Sektor pada Tahun 2010, dalam http://www.hrcentro.com/umr/ kalimantan_barat/non_kab /non_ sektor/2010.
Nugroho, I., Dahuri, R. 2004. Pembangunan Wilayah, Perspektif Ekonomi, Sosial dan lingkungan. LP3ES Indonesia. Jakarta.
Pramudji. 2000. ‘Dampak Perilaku Manusia Pada Ekosistem Hutan Mangrove di Indonesia’ dalam Osean, Volume XXV, Nomor 2,
; 13-20.
Ritohardoyo, Su., 2009. Ekologi Manusia. Bahan Ajar. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pasca Sarjana UGM.
Saenger, P,.E.J Hegerl, and J.D.S. Davie (Eds.). 1983. Global Status Mangrove Ecosystems. Commission on Ecology Pappers Number 3. Gland, Switzerland: International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources.
Sorensen, J.C., and S. Mc Creary. 1990. Coast:Institustional Arrangements for Managing Coastal Resources, University of California of Berkeley.
Soekanto, S. 1983. Kamus Sosiologi, Jakarta: CV. Rajawali.
Sunoto. 1997. Analysis Kebijakan dalam Pembangunan Berkelanjutan, dalam Bahan Pelatihan Analisis Kebijakan Bagi Pengelolaan Lingkungan. Jakarta: Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Tanjung, S.D. 2002. ‘Tipe-Tipe Ekosistem’ dalam Bahan Kuliah Ekologi dan Ilmu Lingkungan Magister Pengelolaan Lingkungan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Fak Geografi UGM.
Yuliarsana, N. dan Danisworo, T. 2000. Rehabilitasi Pantai Berhutan Mangrove, dalam Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Ekosistem Pantai dan Pulau-pulau Kecil dalam Konteks Negara Kepulauan. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Refbacks
- There are currently no refbacks.