Analisis Peristiwa Angin Kencang dengan Citra Satelit Himawari-8 (Studi Kasus: Bangkalan, 17 Oktober 2021)
(1) Prodi Klimatologi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(2) Prodi Klimatologi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Abstract
Angin kencang di atas 25 knots dapat menyebabkan kerusakan, misalnya infrastruktur dan tumbangnya pohon. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dinamika atmosfer saat kejadian angin kencang di wilayah Bangkalan, Madura tanggal 17 Oktober 2021. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif terhadap variabel cuaca dan citra satelit Himawari-8 menggunakan aplikasi Sataid. Hasil dari penelitian ini menunjukan terjadinya pembentukan awan-awan konvektif di atas Pulau Madura bagian Timur yang bergerak menuju wilayah Bangkalan di Pulau Madura bagian Barat dengan suhu puncak awan mencapai -58 oC. Pada tanggal 17 Oktober 2021, wilayah Madura berada dalam periode transisi, terlihat dari angin dominannya masih dipengaruhi oleh monsun Australia dan mulai menguatnya monsun Asia. Hal ini memicu terbentuknya shearline di wilayah Madura dan sekitarnya. Selain itu, suhu permukaan laut di sekitar wilayah Madura cukup panas, sehingga meningkatkan penguapan dan memicu labilitas udara yang kuat. Kondisi ini memicu terbentuknya awan konvektif yang menyebabkan terjadinya angin kencang di wilayah tersebut.
Strong winds above 25 knots can cause damage, for example, infrastructure and fallen trees. This study aims to determine the dynamics of the atmosphere during strong winds in the Bangkalan, Madura October 17, 2021. The method used was a descriptive analysis of weather variables and satellite imagery of Himawari-8 using the Sataid application. The results indicate the formation of convective clouds over the eastern part of Madura that moves towards the Bangkalan area on the western part of Madura, cloud peak temperatures reaching -58oC. On October 17, 2021, the Madura region is in a transition period, as can be seen from the dominant winds that are still influenced by the Australian monsoon also the Asian monsoon is starting to strengthen. The monsoon triggers the formation of a shearline in Madura and surrounding areas. Furthermore, the sea surface temperature around the Madura area is quite hot, thereby increasing evaporation and triggering strong air lability. This condition triggers the formation of convective clouds that cause strong winds.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al Mughozali, S., Firdianto, P. U., & Irawan, A. M. (2017). Analisis Hujan Lebat dan Angin Kencang di Wilayah Banjarnegara Study Kasus Rabu 8 November 2017. Unnes Physics Journal, 6(1), 65-69.
Anonim. (2007). Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. Jakarta: Lembaran NKRI Nomor 66.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geoisika. (2010). Peraturan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geoisika Nomor 009 Tahun 2010 Tentang Prosedur Standar Operasional Pelaksanaan Peringatan Dini, Pelaporan, dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim.
BPS, (2020). Kabupaten Bangkalan Dalam Angka Bangkalan Regency in Figures 2020. Bangkalan: BPS Kabupaten Bangkalan.
Efendi, A. N., & Kuncorojati, S. (2020). Analisis Hujan Dan Angin Kencang Di Melawi Menggunakan Data Radar Dan Satelit Cuaca (Studi Kasus Tanggal 29 Desember 2018). Jurnal Widya Climago, 2(1).
Harsa, H., Linarka, U. A., Kurniawan, R., & Noviati, S. (2011). Pemanfaatan SATAID untuk analisa banjir dan angin puting beliung: studi kasus jakarta dan Yogyakarta. Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 12(2).
Hastuti, M. I., & Mulsandi, A. (2017). Pemantauan Sebaran Awan Konvektif Menggunakan Metode Cloud Convective Overlays dan Red Green Blue Convective Storms pada Satelit Himawari-8 (Studi Kasus: Hujan Ekstrim Bima 21 Desember 2016). In Seminar Nasional Pengindraan Jauh ke-4 Tahun (pp. 477-483).
Ismail, P., Hidayat, N. M., & Siadari, E. L. (2017). Analisis Siklon Tropis Nock-Ten Berbasis Data Satelit Himawari. Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 4(3), 16-23.
Marselina, D. S., & Widodo, E. (2015). Analisis statistika terhadap penyebab angin kencang dan puting beliung di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011-2014. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 6(2), 65-80.
Mueller, K. J., DeMaria, M., Knaff, J., Kossin, J. P., & Vonder Haar, T. H. (2006). Objective estimation of tropical cyclone wind structure from infrared satellite data. Weather and forecasting, 21(6), 990-1005.
Nugroho, A. D., & Fadlan, A. (2018). Analisis Kejadian Hujan Es Berdasarkan Kondisi Atmosfer dan Citra Satelit Himawari-8 (Studi Kasus: Magelang, 24 Januari 2018). JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika), 2(2),80-87.
Nurjani, E., Rahayu, A., & Rachmawati, F. (2013). Kajian bencana angin ribut di Indonesia periode 1990-2011: upaya mitigasi bencana. Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian, 11(2).
Okezone, Tim. (2021). Angin Kencang Rusak 25 Rumah Warga di Bangkalan, Tidak Ada Korban Jiwa. Diakses dari https://news.okezone.com/read/2021/10/20/519/2488980/angin-kencang-rusak-25-rumah-warga-di-bangkalan-tidak-ada-korban-jiwa. Pada tanggal 27 Oktober 2021, pukul 20:00 WIB.
Paski, J. A. I., Sepriando, A., & Pertiwi, D. A. S. (2017). Pemanfaatan Teknik RGB Pada Citra Satelit Himawari-8 Untuk Analisis Dinamika Atmosfer Kejadian Banjir Lampung 20-21 Februari 2017. Jurnal Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika, 4(3), 8-15.
Rosenfeld, D., Woodley, W. L., Lerner, A., Kelman, G., & Lindsey, D. T. (2008). Satellite detection of severe convective storms by their retrieved vertical profiles of cloud particle effective radius and thermodynamic phase. Journal of Geophysical Research: Atmospheres, 113(D4).
Saragih, I. J. A., Kristianto, A., Silitonga, A. K., & Paski, J. A. I. (2017). Kajian Dinamika Atmosfer saat Kejadian Hujan Lebat di Wilayah Pesisir Timur Sumatera Utara Menggunakan Model WRF-ARW dan Citra Satelit Himawari-8. Unnes Physics Journal, 6(1), 25-30.
Ulhaq, N. D., & Haryanto, Y. D. (2022). Analisis kondisi cuaca saat terjadi Siklon Tropis Paddy di wilayah Pulau Jawa (studi kasus: 22-24 November 2021). Jurnal Penelitian Sains, 24(1), 7-17.
Widodo, J. (2019). Analisis Kejadian Angin Kencang Di Desa Situgede Bogor Barat Tanggal 28 Maret 2017. In Seminar Nasional Geomatika (Vol. 3, pp. 1157-1166).
Zhang, S., Solari, G., Yang, Q., & Repetto, M. P. (2018). Extreme wind speed distribution in a mixed wind climate. Journal of Wind Engineering and Industrial Aerodynamics, 176, 239-253.
https://www.cds.climate.copernicus.eu/cdsapp#!/dataset/reanalysis-era5-single-levels?tab=form Pada tanggal 10 September 2021 pukul 16:20 WIB.
http://weather.uwyo.edu/upperair/images/2021101700.96935.skewt.parc. Pada tanggal 5 September 2021 pukul 19:00 WIB.
http://bappeda.bangkalankab.go.id/uploads/kabupaten_bangkalan_dalam_angka_2020.pdf Pada tanggal 16 September 2021 pukul 21:00 WIB.
Refbacks
- There are currently no refbacks.