TARI GANDRUNG SEBAGAI OBYEK WISATA ANDALAN BANYUWANGI
(1) Institut Seni Indonesia di Surakarta, Jl. Ki Hadjar Dewantara No. 19 Surakarta (Solo)
Abstract
Gandrung merupakan salah satu seni tari tradisional khas Kabupaten Banyuwangi Tari  Gandrung merupakan perkembangan dari tari Seblang. Tari Gandrung dalam pertunjukannya didukung berbagai unsur yakni penari, musik, alat musik, nyanyian, gerak tari dan  panggung. Dalam pementasannya setiap satu orang penari gandrung di iringi  4 orang pemaju atau pengibing semuanya laki laki atau semua perempuan. Tari Gandrung Banyuwangi dalam pementasan ada tiga adegan yaitu jejer, rerepen dan seblang subuh. Tari gandrung bisa dipentaskan di berbagai kesempatan antara lain pesta hajatan, hari besar nasional, dalam rangka memperingati hari jadi kabupaten kegiatan pariwisata.Tari gandrung sekarang telah menjadi daya tarik wisata, dikemas secara padat ringkas dan dapat dipentaskan setiap saat.
Â
Gandrung is one of Banyuwangi’s traditional dances. The dance is a continuation of Seblang dance. Gandrung dance in performance is supported by various components such as dancers, music, musical instruments, songs, dance movement, and stage. In its performance, each gandrung dancer is accompanied by 4 pemaju or pengibing (choral dancers) of all male or female ones. The dance has three scenes, namely jejer, rerepen and seblang subuh. Gandrung dance is usually performed in various occasions such as wedding, national days, or in commemoration of regency’s anniversary, and in tourism events. Gandrung dance now becomes tourism attraction, produced in a concise way & be performed for any occasion.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Soedarsono. 1999. Seni Pertunjukan dan Pariwisaata. Rangkuman Esai tentang Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata.Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.
Munardi, A.M. 1954. Transvesi dam Seni Pertunjukan. Flores: Penari
Soegeng Toekio 1984, Memilih Simpai dari Paradoksal Seni, Sain dan Teknologi. Surakarta : STSI.
Supanggah, R. 1991. “Musik Gandrung Banyuwangi Laporan Survey†dalam Willed Edisi Juli 1991. Surakarta: STSI Jurnal Seni.
Suwardi, Hendyck, 1987. “Tari Tradisional Gandrung dan Asal-usul Sejarah Perkembangannyaâ€. Dalam Buletin Sekolah Tinggi
Redaksi Kompas. 1982. “Gandrung Banyuwangi, tarian cinta dari ujung timur Pulau Jawaâ€. Kompas Sabtu 4 Desember 1982
Van Hove. 1984. Ensiklopedi Indonesia Jilid V, Jakarta: Peneribt Ichtiar Baru
Wilwatikta. Surabaya. Surabaya: STKW Press.
Nara Sumber :
Sumitro Hadi, (60 tahun), seorang seniman tari dari Desa Gladag Kecamatan Rogojampi Banyuwangi.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.