SEKILAS TENTANG TARI KLASIK GAYA SURAKARTA (Introduction to the Style of Surakarta Dance)
(1) Staf Pengajar Jurusan Tari STSI Surakarta
Abstract
Tari klasik gaya Surakarta memiliki karakter yang khas, tari klasik semula meniru gerak alam semesta dan pertanda seperti mbanyu mili (sesuai dengan letak arah mengalirnya), posisi  gerak  tari  seperti  tanjak  ndoran  tinangi,  angranakung, singkal,  mager  timun.  Pada  susunan  kembangan  sekaran)  tari  terdapat  nama ngranggeh lung,  merak  kesimpir,  gajah  ngoling,  menthokan, mucang  kanginan, banteng  nggambul.  ombak  banyu,  ngalap  sari.  Berbagai  gerak  alam  di  stilir menjadi ragam gerak tari yang dilakukan oleh tubuh. Dasar gerak tari klasik gaya Surakarta  berpegang  pada  dua  aspek  yaitu  adeg  dan  solah.  Untuk  mencapai tingkat gerak yang berkualitas (estetik) diperlukan suatu metode latihan tari yang efektif, di dalam istilah tari gaya Surakarta disebut Rantaya yang meliputi pola dasar adeg, pola dasar lumaksana, susunan kembangan atau sekaran. Filosofi tari klasik  gaya  Surakarta  adalan  menggunakan  konsep  Dewa  Raja  Jejer,  sedang mitosnya adalah kiblat papat lima pancer.
Kata Kunci: Klasik, Ragam gerak, Filosofi, Mitologi
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.