Seni sebagai Sarana Interaksi Sosial (Art as a Tool of Social Interactions)

Wadiyo -(1),


(1) 

Abstract

Interaksi sosial merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk yang secara
kodrati hanya bisa hidup jika berhubungan dengan orang lain. Dalam berkesenian,
manusia juga memerlukan orang lain. Seni diciptakan oleh manusia sebagai
bentuk ekspresi budaya dan ungkapan sosialnya. Dalam pengertian ini seni
diciptakan oleh manusia tidak semata-mata hanya untuk dirinya tapi juga untuk
orang lain. Berapresiasi terhadap sebuah karya seni juga merupakan wujud
interaksi sosial manusia dengan benda seni ciptaan manusia meskipun interaksi
sosialnya mungkin masih dalam tataran kontak sosial. Berkait dengan itu untuk
mencapai tataran interaksi sosial yang sempurna diperlukan dua tahap syarat
yang tidak bisa ditawar, yakni tahap kontak sosial dan komunikasi. Jika
mengapresiasi sebuah karya seni masih dianggap sebagai kontak sosial, maka
untuk ditingkatkan menjadi bentuk interaksi sosial harus lah telah ada komunikasi
antara apresiator dengan pencipta seninya. Jika pencipta seni telah sadar bahwa
karya seninya diapresiasi oleh orang lain dan/ atau telah terjadi aksi dan reaksi
antara pencipta dengan apresiatornya, maka interaksi sosial telah terjadi.
Demikian juga antara penampil seni atau penyaji seni dengan penikmat. Jika telah
ada aksi dan reaksi antara penampil seni dengan penikmat maka interaksi sosial
itu telah terjadi. Berinteraksi sosial melalui seni tidak harus melakukan kegiatan
seni bersama/ berkesenian bersama. Mengkomunikasikan produk seni antara
individu satu dengan individu lain, Individu satu dengan sebuah kelompok atau
sebaliknya, serta kelompok dengan kelompok, juga merupakan bagian dari seni
sebagai sarana interaksi sosial.
Kata kunci: Interaksi Sosial, Kontak Sosial, Komunikasi, Berkesenian, Produk
Seni.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.