Apresiasi Seni dalam Konteks Pendidikan Seni
(1) Dosen Jurusan Seni Rupa FBS UNNES - Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni S3 Pascasarjana, UNNES Semarang, Indonesia.
Abstract
Kegiatan mengapresiasi karya seni baik terhadap karya buatan teman sendiri maupun karya buatan seniman profesional sangat penting dalam upaya untuk mendapatkan pengalaman estetik dan juga mengembangkan kepribadian siswa. Dengan demikian kegiatan apresiasi seni merupakan kegiatan penting di dalam pendidikan seni. Persoalan yang muncul adalah bagaimana pembelajaran apresiasi seni tersebut dilaksanakan di sekolah. Berkaitan dengan kegiatan apresiasi sebagian ahli mengatakan bahwa apresiasi seni harus dilakukan dengan
sikap tanpa pamrih, namun ahli lain mengatakan bahwa sikap tanpa pamrih tersebut hanyalah mitos. Di dalam hal menanggapi sebuah karya seni ada dua sikap yaitu sikap apresiatif dan sikap kritis. Sikap apresiatif
adalah sikap tanpa pamrih terhadap benda atau karya seni, sedangkan sikap kritis adalah sebaliknya yaitu penonton berharap memperoleh sesuatu yang berharga dari sebuah karya seni. Jika seseorang menemukan sesuatu atau nilai yang diharapkan dalam karya tersebut maka orang tersebut akan mengatakan bahwa karya itu bagus, sebaliknya sikap tanpa pamrih akan membuat seseorang siap menerima nilai apa saja dari sebuah karya seni
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Barrett, T. 2000. Criticizing Art: Understanding the Contemporary. New York, NY: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Carlson, E, 2000. Aesthetics and The Environment: The Appreciation of Nature and Architecture. London and
New York: Routledge.
Cross, J. 1977. For Art’s Sake? : A Srategic Approach to Teaching Art in Schools. London: George Allen & Unwin.
Desmond, K. K. 2011. Ideas About Art. Garsington Road, U. K: Wiley Blackwell.
Feldman, E. B. 1967. Art as Image and Idea. Englewood Cliffs, New Jersey:Prentice-Hall, Inc.
Read, H. 1970. Education Through Art. London: Faber and Faber Limited.
Ross, M. 1980. The Arts and Personal Growth. Oxford: Pergamon Press.
Shusterman, R., Tomlin A. 2008. Aesthetic Experience. New York and London: Routledge.
Refbacks
- There are currently no refbacks.