FOTOGRAFI KONSEPTUAL BATIK JOGJA SEBAGAI MEDIA PENGENALAN BUDAYA

Dila Tri Puspa Martono(1), Supatmo Supatmo(2),


(1) Jurusan Seni Rupa FBS Universitas Negeri Semarang
(2) Jurusan Seni Rupa FBS Universitas Negeri Semarang

Abstract

Kota Jogja merupakan daerah wisata yang cukup banyak diminati oleh masyarakat. Selain wisata yang melimpah kota Jogja juga memiliki beragam budaya yang menarik untuk dipelajari, salah satunya adalah batik. Pelestarian budaya batik pada masyarakat Jogja masih terus dilakukan seperti mengenakan batik pada kegiatan sehari-hari. motif batik yang disajikan cukup beragam dan indah. Oleh karena itu pada penulisan kali ini akan menciptakan beberapa karya dengan objek utama kain batik yang berasal dari kota Jogja. Kain batik yang digunakan merupakan kain batik yang digolongkan sebagai batik larangan. Pada masa kerajaan batik larangan merupakan batik yang hanya boleh dikenakan oleh penghuni kerajaan. Motif batik tersebut antara lain, motif Huk, motif Semen, motif Parang, motif Kawung dan motif Cemukiran. Tujuan dalam proyek studi ini merupakan sebuah pengenalan kepada audience beberapa batik pada kota Jogja. Pembuatan karya yang akan dilakukan menggunakan kamera DSLR Canon 600D dengan lensa Canon Fix 50mm dengan lampu flash yang digunakan dalam studio untuk memberikan penerangan yang cukup pada karya. pengaturan komposisi pada sebuah foto merupakan faktor utama untuk memberikan kesan estetis pada karya fotografi. Pada proyek studi ini telah dihasilkan lima belas karya foto dengan tiga konsep utama. Konsep yang digunakan dalam berkarya ialah nostalgia batik Jogja, tetap keren pakai batik, lestarikan batik di era modern.

Keywords

art, seni, desain, visual communication

Full Text:

PDF

References

Dinas Kepemudaan, O. dan P. (n.d.). Gambaran Umum Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata. 20–57.

Kluka, D. A., & Mitchell, C. B. 1990. Photography Basics. Journal of Physical Education, Recreation & Dance, 61(1), 36–40. https://doi.org/10.1080/07303084.199 0.10606410

Kristie, S., Darmayanti, T. E., & Kirana, S. M. 2019.

Makna Motif Batik Parang Sebagai Ide Dalam Perancangan Interior. Aksen, 3(2), 57–69. https://doi.org/10.37715/aksen.v3i2.80 5

Nurcahyanti, D., & Bina Affanti, T. 2018.

Pengembangan Desain Batik Kontemporer Berbasis Potensi Daerah Dan Kearifan Lokal. Jurnal Sosioteknologi, 17(3), 391– 402. https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2018 .17.3.7

Putra, i P. D. A. 2018. Kajian Estetika Fotografi Potret “Rekonstruksi Bali Tahun 1930” Karya Gama Photography. SENADA (Seminar Nasional Desain Dan Arsitektur, 1, 255–262.

Rusli, E. . 2017. Imajinasi Imajinasi Visual Fotografi. REKAM: Jurnal Fotografi, Televisi, Dan Animasi, 12(2), 91. https://doi.org/10.24821/rekam.v12i2.1 426

Supatmo. 2019. “The Manifestation of Cultural Tolerance Value of Traditional Ornament: Study on Ornaments of Sendang Duwur Mosque-Graveyard, Lamongan, East Java” dalam Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 271. (https://www.atlantis- press.com/proceedings/iconarc- 18/125911173)

Suryani, S. 2013. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Perkembangan Batik Pekalongan. Corak, 2(1), 71–82. https://doi.org/10.24821/corak.v2i1.23 30

Tanjaya, D. 1981. Fotografi Tentang Orang Dengan Hiv/Aids Memiliki Hak Hidup Yang Setara Dengan Masyarakat Pada Umumnya. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689– 1699.

Trixie, A. A. 2020. Filosofi Motif Batik Sebagai Identitas Bangsa Indonesia. Folio, Vol 1 No 1,1–9. https://journal.uc.ac.id/index.php/FOLI O/article/view/1380

Wahyulestari, E. 2012. Makna Motif Batik Tradisional Yogyakarta :Prosesi Pernikahan.

Yanitra, D., dkk. 1945. Perancangan Fotografi Fashion Sebagai Media Promosi Batik Jawa Hokokai Abstrak Pendahuluan Pembahasan MetodePenelitian.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.