PENCIPTAAN SENI GRAFIS KONTEMPORER INDONESIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI INSPIRASI ORNAMEN MASJID MANTINGAN
Eko Haryanto
(1),
(1) Dosen Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang
Abstract
Penciptaan seni grafis kontemporer melalui inspirasi lokalitas sangat penting dilakukan untuk membangun kreativitas berkesenian di Indonesia dalam rangka memperkokoh jati diri dan memberikan diferensiasi seni grafis Indonesia terhadap estetika seni grafis Barat. Salah satu inspirasinya adalah kekayaan ornamen lokal Jepara yang menempel di ukiran dinding Masjid Mantingan Jepara yang bersifat Islam, Jawa, dan Hindu. Tujuan penulisan ini untuk memperoleh penjelasan mengenai paradigma, strategi dan metode penciptaan seni grafis melalui pemanfaatan lokalitas khususnya ornamen masjid Mantingan di Jepara sehingga dapat memberikan pengembangan grafis kontemporer secara signifikan. Hasil pemikiran deduktif ini juga didukung atas amatan induktif penulis sehingga diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut. Pertama paradigma penciptaan seni grafis melalui inspirasi lokalitas dalam era globalisasi bersifat fleksible atau dinamis tergantung dari konsep pengembangan yang dilakukan secara dialektis. Strategi pengembangan seni grafis melalui inspirasi lokalitas dapat dilakukan secara intrinsik (retekstualisasi) dan ekstrinsik (rekontekstualisasi). Strategisecara instrinsik, pemodifikasian dengan meniru ragam hias untuk diubah strukturnya ke dalam bentuk yang lebih baru. Strategi secara ekstrinsik, pemodifikasian melalui pencampuran dengan unsur lain atau menghilangkan konteks aslinya untuk dipertemukan dangan konteks masa lampau, modern, atau kekinian. Terakhir, metode penciptaan seni grafis melalui inspirasi ragam hias Mantingan dapat dilakukan dengan penyesuaian teknik, bahan, alat yang dimiliki oleh seniman.
Keywords
seni grafis;lokalitas;ornamen Mantingan;
References
Haryanto, E. 2004. “ Desain Ragam Hias Kursi di Jawa Tengah” Thesis. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Koswara, A. 1996. Ukiran Jepara. Thesis Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Piliang, Y. 2003. Hipersemiotika, Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Penerbit Jalasutra.
Pirous, 2003. Melukis itu Menulis. Bandung: ITB Press.
Sabana, S. 2014. Perspektif Seni Setiawan Sabana. Bandung: Garasi.
Soedarso, Sp, 2000, “Revitalisasi Seni rakyat dan Usaha Memasukkannya ke dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia”, Makalah, Seminar Seni Rupa FBS Universitas Negeri Makasar 28 Februari 2000.
Suadi, K. 1990. “Seni Grafis “ dalam Perjalanan Seni Rupa Indonesia: Dari Zaman Prasejarah Hingga Masa Kini, Panitia Pameran KIAS 1990-1991. Bandung: Seni Budaya.
Sumartono. 2000.”Peran Kekuasaan dalam Seni Rupa Kontemporer Yogyakarta” dalam Outlet: Yogya dalam Peta Seni Rupa Kontemporer Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Cemeti.
Sunaryo, A. 2003. “Ragam Hias Fuguratif Masjid Mantingan Jepara”. dalam Ekspresi Jurnal Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta. Vol. 9 Tahun 2003.