SENI LUKIS KELOMPOK BYAR IMAJINASI SEBUAH USAHA PENCARIAN JATI DIRI
(1) guru seni budaya
Abstract
Sebagian besar kelompok seni di Semarang memiliki umur yang pendek karena lemahnya manajemen kelompok. BYAR Imajinasi memiliki manajemen terpisah antara anggota sebagai perupa dengan sebagai pengelola kegiatan. Hal tersebut membuat kelompok ini bertahan sampai sekarang. Proses pencarian karakter lukisan dilakukan oleh tiap-tiap perupa. Secara khusus, penelitian ini mempersoalkan: (1) proses pencarian karakter seni lukis oleh perupa kelompok BYAR Imajinasi, (2) gaya lukis yang dihasilkan oleh perupa kelompok BYAR Imajinasi Semarang. Pendekatan kualitatif dengan desain multikasus digunakan dalam penelitian ini. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk visual karya seni lukis yang dihasilkan perupa kelompok BYAR Imajinasi menggunakan media cat akrilik di kanvas, warna pastel dan cerah, kombinasi sapuan kuas, semprot, grafis dan gores, tema personal, sosial, subjek manusia, dan karakter komikal latar belakang bertekstur. Kedua, karya lukis perupa BYAR Imajinasi bergaya seni lukis kontemporer yang terlihat dari ciri meminjam idiom masa lalu untuk digunakan dalam konteks baru, berkarya pada tema dan medium yang bebas, mengambil budaya popular, kepedulian terhadap kejadian sehari-hari, dan penggunaan teknik dan media yang bebas.
Keywords
kelompok seni;Byar Imajinasi;karakter;seni lukis;kontemporer;
Full Text:
PDFReferences
Miles, H B. dan Heberman A. M. 1992. Analisis Data Kualitatif . (Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: UI Press.
Permas, A. Dkk. 2002. Manajemen Organisasi Seni Pertunjukan, Lembaga Manajemen PPM. Jakarta
Rohidi, T.R. 2011. Metodologi Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanto, M. 2002. Diksi Rupa. Yayasan Kanisius. Yogyakarta
Refbacks
- There are currently no refbacks.