“Bagaimana Mereka Mengubahku?†(Interpretative Phenomenological Analysis tentang Rekonstruksi Identitas pada Muslimah Bercadar)

Santi Riksa Pratiwi(1), Nuke Martiarini(2),


(1) Rumah Duta Revolusi Mental
(2) Universitas Negeri Semarang

Abstract

Persepsi masyarakat terhadap muslimah bercadar cederung negatif, namun masih terdapat individu yang memilih untuk bercadar. Diperlukan pemahaman lebih lanjut terkait pembentukan identitas baru atau rekonstruksi identitas pada muslimah bercadar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konstruksi identitas yang terbentuk berkaitan dengan identitas diri dan identitas sosial pada muslimah bercadar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Sumber data dari penelitian ini adalah muslimah yang telah menggunakan cadar minimal dalam waktu 6 bulan dan menjadi bagian dari komunitas P******. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan wawancara. Sebagai wujud dari kredibilitas penelitian, peneliti menggunakan kualitas penelitian dengan merujuk pada empat kualitas esensial. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti merupakan teknik analisis data melalui pendekatan fenomenologis dengan IPA (Interpretatif phenomenological analysis). Hasil penelitian menemukan sepuluh tema berkaitan dengan fungsi kognitif, perasaan, perilaku, dan faktor yang mempengaruhinya. Fungsi kognitif yang muncul pada muslimah bercadar yaitu pemikiran bahwa cadar sangat bermanfaat, ketaatan terhadap hukum agama semakin kuat, keinginan berbuat baik agar mendapatkan surga, pengalaman buruk dengan laki-laki hingga mengenal cadar, serta meneladani kepribadian Rasul dan sahabat Rasul. Tema terkait perasaan yaitu perasaan lebih nyaman ketika bercadar. Tema terkait perilaku yaitu berperilaku sebaik mungkin dan mengajak orang lain. Tema terkait faktor yang mempengaruhi muslimah bercadar yaitu keluarga yang memahami keputusan untuk bercadar, pengaruh komunitas dakwah P****** yang cukup kuat, serta lingkungan pertemanan, tetangga dan masyarakat umum yang kurang mendukung.

 

Public perceptions of veiled Muslim women tend to be negative, but there are person who still choose to veiled. Further understanding is necessary regarding the construction of a new identity or identity reconstruction in veiled Muslim women. The aim of the study was to find out how identity construction formed was related to self identity and social identity in veiled Muslim women. The type of this study was qualitative research using a phenomenological approach. Sources of data from this study are Muslim women who have used veils in the span of 6 months to 2 years and become part of the P ****** community. Data were collected by interviews. As a research credibility, researcher use the quality of research by referring to four essensial qualities. The data analysis technique used by researchers is a data analysis technique through a phenomenological approach with IPA (Interpretative phenomenological analysis). The results of the study, found ten themes about cognitive functions, feelings, behaviors, and factors that influence it. Themes about cognitive namely the thought that the veil is very useful, adherence to religious law is getting stronger, the desire to do good to get heaven, bad experiences with men untill she wore the veil, emulate personality of Apostle and friend of the Apostle. There are a theme about feeling, that was feeling more comfortable when using veil. Themes about behaviors, that was behaving as well as possible and inviting others, families who understanding the decision to veiled, the influence of the P ****** da'wah community is strong enough, and the environment of friends, neighbors and the general public is less supportive. These themes were concluded to lead to identity reconstruction in veiled Muslim women.

Keywords

Identity Reconstruction, Veiled Muslim Woman, Community

Full Text:

PDF

References

Amanda, R., & Mardianto. (2014). Hubungan Antara Prasangka Masyarakat Terhadap Muslimah Bercadar dengan Jarak Sosial. Jurnal RAP UNP, 72- 81.

Ancok, D. (2002). Membangun Kepercayaan Menuju Indonesia Madani, Demokratis dan Damai (Sebuah Tinjauan Psikologi Sosial). Buletin Psikologi, 45-57.

Anindyajati, P. D. (2013). Status Identitas Remaja Akhir : Hubungannya dengan gaya pengasuhan orang tua dan tingkat kenakalan remaja. Character, 1-6.

Barker, C. (2004). Cultural Studies, Teoeri & Praktik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Baron, R. A., & Byrne, D. (2003). Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Berry, A. (2018, Maret 6). Larangan memakai cadar di UIN: Antara kebebasan memilih dan ancaman radikalisme. BBC Indonesia. Retrieved from https://www.bbc.com/ indonesia/trensosial-43298214

Cahyaningrum, D. R., & Desiningrum, D. R. (2017). Jiwa-Jiwa Tenang Bertabir Iman : Studi Fenomenologi pada Mahasiswa Bercadar di Universitas Negeri Umum Kota Yogyakarta. Jurnal Rmpati, 278-296.

Deliana, S. M., & Sunuhadi, B. (2013). Status Identitas Remaja dengan Latar Belakang Keluarga Etnis Jawa dan Tionghoa. Intuisi, 35-38.

Desiningrum, D. R. (2010). Family's Social Support and Psychological Well Being of the Elderly in Tembalang. Anima, 61-68.

Falatehan, S. F. (2017). Community Psychology Aprroach in Predicting The Role of Sense of Community in Eliciting Community Participation. Jurnal Ilmiah Psikologi MANASA, 66-90.

Feinberg, R. A., Mataro, L., & Burroughs, W. J. (2015). Clothing and Social Identity. Clothing and Textilles Research Journal, 18-23.

Kahija, Y. L. (2007). Penelitian Fenomenologis. Yogyakarta: PT Kanisius.

Lukito, A. C., Lidiawati, K. R., & Matahari, D. (2018). Sense of Community dan Self-Efficacy Pada Mahasiswa Yang Mengikuti Komunitas Kesenian. Jurnal Psikologi Talenta, 9-20.

M.Kang, J.Y., Johnson, K. K., & Kim, J. (2013). Clothing Functions and use of Clothing to Alter Mood. International Journal of Fashion Design, Technology and Education, 43-52.

Muniati, J., Erlan, H. W., & Dahesihsari, R. (2011). Self-Identification and Trust Towards Ingroups. Anima, 91-103.

Muttaqin, D., & Ekowarni, E. (2016). Pembentukan Identitas Remaja di Yogyakarta. Jurnal Psikologi, 231- 247.

Nasrullah, R. (2011). Konstruksi Identitas Muslim di Media Baru. Komunika, 221-234.

Nisa, Khairun., & Rudianto. (2017). Trend Fashion Hijab Terhadap Konsep Hijabers Komunitas Hijab Medan. Jurnal Interaksi, 105-117

Nurhayat, M. A. (2018). Mahasiswi Hijabers (Studi Living Qur'an tentang Pemahaman Jilbab Menurut Mahasiswi IQT). JIA, 106-123.

Nusawakan, A. W., Ranimpi, Y. Y., & kawonal, J. R. (2012). The Spiritual Aspect In Post-Amputations Client. Anima, 41-46.

O'Sears, D., Freedman, J. L., & Peplau, L. A. (1985). Psikologi Sosial Edisi Ke Lima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Putra, A. K. (2011). Family Social Support and Work Stress on Night Shif Bus Drivers. Anima, 248-258.

Putra, I. E., & Maria, L. (2008). Konstruksi Sosial dan Pendekatannya dalam Psikologi. JPS, 263-273.

Rahmawati, I. (2017). Nilai Sense of Community pada Kesejahteraan Psikologis dalam Menghuni (Housing Well-Being): Studi Meta-analisis. Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, 81-93.

Rasyid, L. A. (2018). Problematika Hukum Cadar dalam Islam : Sebuah Tinjauan Normatif-Historis. Jurnal Ilmiah Al- Syir'ah, 74-92.

Rinawati, R (2007). “Lifestyle†Muslimah. Mediator, 65-76.

Salim, C., Tonny, & Wahyuningsih, S. (2009). Kristalisasi Persepsi Terhadap Pribumi Pada Perempuan Tradisonal

Tionghoa : Sebuah Life History. Anima, 142-159.

Santrock, J. W. (2007). Remaja Edisi Sebelas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sartana, & Helmi, A. F. (2014). Konsep Diri Remaja Jawa Saat Bersama Teman. Jurnal Psikologi, 190-204.

Soeparno, K., & Andayani, B. (2014). Social and Climate Change: Impact on Human Behavior. Anima, Indonesian Psychological Journal, 1-7.

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Syafiq, M. (2012). Berbaur Tapi Tidak Lebur: Membentuk dan Mempertahankan Identitas Religius Pada Mahasiswa Aktivis Dakwah Kampus. Jurnal Psikologi : Teori dan Terapan, 1-16.

Taklimudin, & Saputra, F. (2018). Metode Keteladanan Pendidikan Islam dalam Perspektif Qur'an. Jurnal Pendidikan Islam, 1-22.

Takwin, B. (2008). Diri dan Pengelolaannya. JPS, 181-192.

Tanra, I. (2016). Persepsi Masyarakat Tentang Perempuan Bercadar. Jurnal Equilibrium, 117-126.

Utami, M. S. (2012). Religiusitas, Koping Religius dan Kesejahteraan Subjektif. Jurnal Psikologi, 46-66.

Yanggo, H. T. (2010). Fikih Perempuan Kontemporer. Bogor: Ghalia Indonesia.

Yazid, T. P., & Ridwan. (2017). Proses Persepsi Diri Mahasiswi dalam Berbusana Muslimah. Jurnal An- nida', 193-201.

Yusuf, S. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a  Creative Commons Attribution 4.0 International License.