HUBUNGAN SIBLING RIVALRY DENGAN REGULASI EMOSI PADA MASA KANAK AKHIR

Indah Kurnia Eka Saputri(1), sugiariyanti sugiariyanti(2),


(1) Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Jawa Tengah
(2) Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Jawa Tengah

Abstract

Abstrak. Regulasi emosi adalah proses pengendalian emosi yang dilakukan secra sadar atau tidak sadar yang bertujuan agar ekspresi emosi yang ditunjukan sesuai dengan lingkungan disekitar. Regulasi emosi pada masa kanak akhir memberikan kontribusi bagi perkembangan sosial dan emosional anak. Maraknya kekerasan yang dilakukan anak tidak lain karena kemampuan regulasi emosi anak yang rendah. Rendahnya kemampuan regulasi pada masa kanak akhir diduga disebabkan oleh  sibling rivalry yang dialami oleh anak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubugan antara sibling rivalry dengan regulasi emosi pada masa kanak akhir. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini dilaksanakan di SD N 1 Langgar, SD N 2 Langgar, dan SD N 2 Kedarpan. Sampel penelitian berjumlah 150 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Data penelitian diambil menggunakan skala sibling rivalry yang disusun berdasarkan teori dari Shaffer terdiri dari 29 aitem dan skala regulasi emosi yang disusun berdasarkan teori Gross terdiri dari 43 aitem. Skala sibling rivalry memiliki koefisian validitas antara 0,250 hingga 0,532 dan koefisien reliabilitas sebesar 0, 682. Skala regulasi emosi mempunyai koefisien validitas antara 0,206 hingga 0,478 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,728.  Metode analisis data yang digunakan adalah korelasi Pearson yang dikerjakan dengan bantuan software statistik. Penelitian ini menghasilkan koefisien r = -0,169 dengan p =  0,038 sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara sibling rivalry dengan regulasi emosi diterima. Koefisien korelasi menunjukan tanda negatif sehingga arah korelasi keduanya negaitif. Artinya semakinn tinggi sibling rivalry maka semakin rendah regulasi emosi. Hasil analisis dan pengolahan data menunjukan bahwa sibling rivalry pada responden penelitian tergolong pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 59,34% berada pada kategori tinggi, 27,33% pada kategori sedang, 8% berada pada kategori sangat tinggi, dan 5,33% berada pada kategori rendah. Sedangkan tidak ada responden yang berada pada kategori sangat rendah. Pada gambaran umum regulasi emosi responden berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 51,33%, 38%pada kategori tinggi,dan 10,67% berada pada kategori sangat tinggi, sedangkan tidak ada responden yang berada pada kategori rendah ataupun sangat rendah.

Abstract.  Emotion regulation is the process of emotional control is done consciously or unconsciously aimed at keeping the expression of emotion is shown in accordance with the surrounding environment. Emotion regulation in childhood contribute to the social and emotional development of children. The rise of violence committed no other children because of the ability of emotion regulation of children is low. Low ability of regulation at the end of childhood thought to be caused by sibling rivalry experienced by children. Therefore, this study aims to determine the ties between sibling rivalry with emotion regulation in childhood. This research is a quantitative correlation. This study was conducted in SD N 1  Langgar, SD N 2 Langgar, and SD N 2 Kedarpan. These samples included 150 people. The sampling technique used was purposive sampling. The research data were taken using a scale sibling rivalry that is based on the theory of Shaffer consisted of 29 item and emotion regulation scale that is based on the theory of Gross consisted of 43 item. Scale sibling rivalry has validity coefficients between 0.250 to 0.532 and the reliability coefficient of 0, 682. emotion regulation scale has a validity coefficient between 0.206 to 0.478 and the reliability coefficient of 0.728. Data analysis method used is the Pearson correlation is done with the help of statistical software. This research resulted in the coefficient r = -0.169, p = 0.038 so the hypothesis that there is a significant relationship between sibling rivalry with emotion regulation is accepted. The correlation coefficient shows a negative sign so that the direction of the correlation of both negaitif. That is high  sibling rivalry, the lower the regulation of emotion. Results of the analysis and processing of the data showed that sibling rivalry on survey respondents classified in the high category with a percentage of  59.34% in the high category, 27.33% in the moderate category, 8% are at very high category, and 5.33% were the low category. While no respondents who are at very low category. At a general overview of the respondents emotion regulation in middle category with a percentage of 51.33%, 38% in the high category, and 10.67% are at very high category, while no respondents who are at low or very low category.

Keywords

sibling rivalry and emotion regulation

Full Text:

PDF

References

Ambarwati, E.R & Wulandari,D.2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka cipta.

Azwar, S. 2012a. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

-----------. 2012b. Validitas & Reliabilitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Brooks, J. 2011. The Process Of Parenting (Revised Ed 8).Transleted by Rahmat Fajar. 2011.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Brody, G.H.,Flor.D.L., & Gibson,N.M 1999. Linking Maternal AfficacyBeliefs,Developmental Goalss, Parenting Practices,and Child Competence In Ural Single-Parent African American Families,Child Development, 70 (5), 1197-1208.

Fleischmann, A.A., Spitzberg, H.B., Andersen, A.P. dan Roesch,C.S. 2005. Ticking the Monster: Jealousy Induction in Relationship. Journal Of Social And Personal Relationship Vol.22 (1): 49-73. San Diego State University.

Gross,J.J.2007. Handbook of Emotion Regulation. New York: The Guilford Press.

Goleman,D.1996.EmotionalIntelligence Kecerdasan Emosional Mengapa EI lebih Penting daripada IQ. Penerjemah Oleh: T Hermaya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Harits,U.2008. Mengelola Persaingan Kakak Adik. Surakarta: Alfa Publishing Kelompok Penerbit Individia Media Kreasi.

Howe,N & Recchla, H. 2006. Sibling Relations and Their Impact on Children’sDevelopment.Journal

Center of Excellence of Early Vhildhood Development. Concordia University. Canada.

Http://www.kpai.go.id/berita/kpai-kasus-kekerasan-siswa-sd-di-bukittinggi-diduga-efek-game-dan-film-kekerasan/. Diunduh pada 19-4-2015

Http://www.indosiar.com/fokus/amn-dituntut-1-tahun-hukuman-penjara_94815.html. Diunduh pada 11-11-2015

Hurlock, E. B. 1978. Perkembangan Anak jilid I.Jakarta: Erlangga

Hurlock,E.B.1978. Perkembangan Anak jilid II.Jakarta: Eralngga

Hurlock, E. B. 1989. Perkembangan Anak Edisi 5. Jakarta: Erlangga

Http://kbbi.web.id/benci. Diunduh pada 16-6-2015

Kim, I. S. 2012. Sibling Relationship, Birth Status, And Personality. Micigan Of University

Leung,A.&Robson.L.1991.SiblingRivalry.Journal.ClinicalPediatrics.Vol.30.No.5

Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperium Care”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nafsiannor,M.&Krtika,Y.2004. Hubungan Antara Regulasi Emosi Dan Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Pada Remaja.Journal Psikologi Vol 2 No2Desember 2004.Universitas Tarumanegara.Jakarta

Oliva,A.&Arranz,E.2005. Sibling Relationships During Adolescence. Journal. Developmental Psychology.Vol, 2(3),253-270.

Piaget,J. 2010. Psikologi Anak “The Psychology Of The Child. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pratisti, D.W. 2013. Peran Orangtua DalamPerkembangan Regulasi Emosi Anak: Model Teoritis. Jurnalpsikologi. Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Purwanto, E. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.Putri, T.A.C. 2013. Dampak Sibling rivalry (Persaingan Saudara Kandung) Pada Anak Usia Dini. Skripsi. Universitas Neggeri Semarang.

Salamah, A. 2012. Gambaran Emosi Dan Regulasi Emosi Pada remaja yang memiliki Saudara Kandung Penyandang Autis. Journalpsikologi Universitas Gunadarma.

Santoso, W.S. 2011. Keterlibatan, Keberhargaan,dan Kompetensi sosial sebagai prediktor kompetisi pada Remaja. Jurnal Psikologi Vol 38,No.1,Juni 2011:52-60. Universitas Gadjah Mada.

Santrock, J. W.2007.Perkembangan

Anak.Edisi kesebelas.Jilid I. Penerjemah oleh: Mila Rahmawati S,Psi dan Anna Kuswanti. Jakarta: Erlangga

Setiawati,I.&Zulkaida,A.2007.Sibling

rivalry Pada Anak Sulung Yang Diasuh Oleh Single Father.JurnalFakultas Psikologi Vol 2.Universitas Gunadarma

Scholichah,A.M.2015.Regulasi emosi, kecenderungan neurotik dan dukungan sosial terhadap kecemasan pada ibu hail. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi Forum UMM, ISSN: 2303-2936 Vol 3(1) 1-13. Universitas Muhammadiyah Malang.

Syahadat,M.Y.2013. Pelatihan Regulasi Emosi Untuk Menurunkan Perilaku Agresif Pada Anak. Journal Humanitas,Vol.X No.1 januari 2013.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Volling,B.L&Blandon,A.Y.2003.PositiveIndicators Of Sibling Relationship Quality: Psychometric Analyses Of The Sibling Of Behavior (SIB). Paper prepared for Child Trends” Positive Outcames Conference. University Of Michigan. March 12-13,2003.

Yati,J.W.2008. Hubungan Antara Sibling rivalry Dan Motivasi Berprestasi Pada Anak Kembar.Skripsi.Universitas Indonesia.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a  Creative Commons Attribution 4.0 International License.