Analisis Hujan Es di Kabupaten Ngawi Berdasarkan Citra Satelit Himawari-8 dan Data Reanalisis Copernicus ECMWF

Estri Diniyati(1), Dhiyaul Qalbi Syofyan(2), Aditya Mulya(3),


(1) Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatalogi & Geofisika (STMKG)
(2) Global Atmospheric Watch (GAW) Bukit Kototabang, BMKG
(3) Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi & Geofisika (STMKG) Jakarta

Abstract

Fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca ekstrem yang merugikan manusia. Pada tanggal 11 November 2019 lalu, terjadi hujan es di Kabupaten Ngawi  dimana hujan es mengguyur hingga Kabupaten Blora dan Kabupaten Bojonegoro, sehingga kerugian yang ditafsir lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi atmosfer dan lautan sebelum hingga saat kejadian hujan es sehingga kedepannya dapat digunakan dalam menganalisis dan memberikan peringatan kepada masyarakat agar dapat mengantisipasi terjadinya kerugian yang lebih besar. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis dengan data citra satelit Himawari-8 yang diolah dengan aplikasi SATAID serta analisis data reanalisis Copernicus ECMWF yang diolah dengan aplikasi GrADS. Hasil penelitian menunjukkan pada saat hujan es terdapat belokan angin disekitar wilayah Ngawi serta suhu muka air laut yang hangat di sebelah Utara Perairan Pulau Jawa. Hal ini mendukung adanya pertumbuhan awan konvektif yang dibuktikan dengan adanya kelembapan udara yang tinggi, kondisi atmosfer yang tidak stabil dan terbentuknya awan jenis cumulonimbus.

Keywords

Hujan Es, Satelit Himawari-8, Copernicus ECMWF

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.