Meaning Negotiation and Learners’ Uptake in The Process of Teacher’s Corrective Feedback

Eki Nurwulandari(1), Ahmad Sofwan(2),


(1) Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Neger Semarang, Indonesia
(2) Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Neger Semarang, Indonesia

Abstract

This research described and analyzed the teacher’s corrective feedback and learners’ uptake in the classroom interaction. This is a descriptive research. The sample of this research was 34 students of the eleventh graders of Medika Vocational High School Pekalongan. The data comprised of trancripts of 10 hours of narural classroom interactions recorded from a class of a teacher. The findings show that recast, clarification request, elicitation, repetition and explicit correction which successfully lead to student-generated repair, are rarely used by the teacher. 

 

Dalam interaksi, ada memiliki negosiasi makna. Secara kualitatif, penelitian ini menggambarkan cara peserta didik memberikan serapan untuk umpan balik korektif guru di dialog transaksional siswa dengan mengumpulkan data. Secara quantitative, peneliti menganalisi presentase yang didapat dari masing –masing type yang digunakan pada umpan balik guru dan serapan dari peserta didik, dan presentase quesioner siswa dengan mempresentase kan masing- masing bagian dari quesioner. Peneliti bertujuan untuk menganalisis bagaimana dan dimana guru mengoreksi kesalahan yang diucapkan selama suatu aktivitas tertentu di kelas XI SMK Medika. Hasil juga memperlihatkan bahwa corrective feedback sangat efektif dalam menghasilkan perbaikan siswa secara relatif yang jarang terjadi di kelas. Berdasarkan studi ini menuang kembali, meminta klarifikasi, penimbulan, pengulangan, dan perbaikan secara eksplisit sukses membuat siswa melakukan perbaikan yang jarang digunakan oleh guru. Data dasar terdiri trancripts dari 10 jam interaksi kelas naruralistic direkam dari kelas guru. Dari total berubah, peneliti telah menghitung 228 episode masing-masing berisi kesalahan yang dihasilkan oleh pelajar, sebuah Umpan bergerak korektif dari guru dan serapan berikutnya pelajar dalam menanggapi CF. Episode umpan balik korektif diidentifikasi dan diklasifikasikan menggunakan model modifikasi dari Lyster dan Ranta (1997). 

Keywords

negotiation of meaning; learner’s uptake; oral corrective feedback

Full Text:

PDF

References

Batstone R. and Ellis R. 2009. Principled grammar teaching, System, 37, 194-204.

Chaudron, C. 1998. Second Language Classrooms. Research on Teaching and Learning. Cambridge: Cambridge University Press.

Chesterfield, R & Chesterfield K. 1985. Natural order in Children's use of second language learning strategies. Applied Linguistic, 6, pp. 45-59.

Dulay and Burt. 1982. Language Two. New York and Oxford: Oxford University Press.

Ellis, R., Basturkmen, H. and Loewen, S. 2002. Doing focus on form. System, 30, 419- 432.

Long, M. H. (1991). Focus on form: A design feature in language teaching methodology. In K. de Bot, R. Ginsberg & C. Kramsch (eds.), Foreign language research in cross-cultural perspective. Amsterdam: John Benjamins, pp. 39-52.

Lyster, R. 1998. Recasts, repetition, and ambiguity in L2 classroom discourse. Studies in Second Language Acquisition 20, pp. 51-81.

Lyster, R. & L. Ranta (1997). Corrective feedback and learner uptake: Negotiation of form in communicative classrooms. Studies in Second Language Acquisition 19, pp. 37-66.

Lyster, R., & Mori, H. (2006). Interactional feedback and instructional counterbalance. Studies in Second Language Acquisition, 28, pp. 269-300.

Pica, T. (1994). Research on negotiation: What does it reveal about second-language learning conditions, processes, and outcomes? Language Learning 44(3), pp. 493–527.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Eki Nurwulandari, Ahmad Sofwan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.