KEBERADAAN KEYBOARD PADA GENDANG GURO-GURO ARON DAN PENGARUHNYA TERHADAP KARAKTER MUDA- MUDI KARO

Siti Rahmah(1),


(1) Universitas Negeri Medan, Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesenian guro-guro aron pada masyarakat Karo yang menyangkut perubahan, dan pengaruh keyboard pada musik Guro-guro Aron. Pada awalnya keyboard digabungkan dengan ensambel kesenian tradisional Karo dalam mengiringi seni pertunjukan tradisional gendang guro-guro aron, namun belakangan alat musik Barat tersebut digunakan secara tunggal untuk mengiringi gendang guro-guro aron, tanpa disertai musik tradisional.  Masuknya instrumen keyboard, menambah semaraknya pertunjukan. Namun demikian, hadirnya musik keyboard memunculkan masalah yang  baru pada satu sisi, yaitu  masalah etika menjadi tidak diperhatikan bagi muda-mudi Karo sebagai penerus budaya Karo. Tata cara menari yang semakin seronok dan serampangan sering terjadi dengan atau tanpa sengaja oleh komunitas pendukungnya. Terjadinya penyimpangan dan pergeseran justru membuat survive keberadaannya.

 

This research is meant to describe guro-guro aron musical arts of Karo community, dealing with changes and influences of keyboard on Guro-guro Aron music. Formerly, keyboard was combined with ensemble of Karo’s traditional music in accompanying gendang guro-guro aron performance. Yet, recently the western music instrument has been used as a solo instrument to accompany gendang guro-guro aron, without any traditional musical instrument. The use of keyboard embellishes the musical performance. Nevertheless, the use of keyboard causes a new problem, the indifference to local ethics of the Karo youngsters as the next generation of Karo culture. The perfunctory and vulgar dancing styles are often practiced deliberately or unintentionally by the supporting community. Yet, the changing dancing practices have indeed established its existence.

Keywords

keyboard; gendang guro-guro aron; karakter

Full Text:

PDF

References

Bachtiar, Harsya, W. 1986. Pengamatan Sebagai Suatu Metode Penelitian dalam Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Bangun, J. 1994. Perilaku Sosial dan Gaya Penyajian Repertoar Guro-Guro Aron Pada Masyarakat Karo: Studi Kasus Analisis Komparatif Musikologis Gendang Patam-Patam Oleh Tiga Instrumen Pembawa Melodi. Skirpsi untuk mendapatkan gelar Sarjana Sastra (SS) Universitas Sumatera Utara.

Bangun, T. 1986. Manusia Batak Karo. Jakarta : Inti Indayu Press.

Barth, F. 1988. Kelompok Etnik dan Batasannya. Jakarta: UI Press.

Behaque, G. 1984. Performance Practice : Ethnomusicological Perspectives. USA: Greenwood Press.

Gintings, E.P. 1999. Religi Karo. Membaca Religi Karo Dengan Mata Yang Baru. Kabanjahe: Abdi Karya.

Hanna, Judith Lynne. 1970. “Dance and the Social Sciences: An Escalated Vision†Dance An Art in Academe. (Martin Haberman & Tobie Garth Meisel, ed.). New York: Teachers College Press Columbia University.

Haviland, William.A. 1993. Journal Antropologi 2. Edisi IV. Terjemahan Soekijo. Jakatra: Erlangga.

Herkovits, M.J, Alfred. A.K. 1948. Man And His Work. Terjemahan Aisyah. New York.

Huizinga, J. 1990. Homo Ludens: Fungsi dan Hakekat Permainan Dalam Budaya. Terjemahan Hasan Basari. Jakarta: LP3ES.

Koentjaraningrat. 1969. Rintangan-Rintangan Mental Dalam Pembangunan Ekonomi di Indonesia. Seri No.I/2. Jakarta: Bhratara.

Kuntowijoyo. 1999. Budaya & Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Joe Bangun. 2008. “Kedudukan Budaya Karo ditinjau dari Aspek Keseniannyaâ€. http://joebangun. wordpress.com). diakses 13 ) Oktober 2011).

Moleong, L.J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Murgiyanto, S. 1996. Seni Pertunjukan Indonesia. Jurnal Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya

Nasir, Moh. 1985. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia.

Nettl,B. 1973. Folk and Traditional Music of the Western Continents. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Olsen, Marvin. E. 1968. The Process Of Social Organization. New Delhi, Bombay, Calcuta: Oxford and IBH Publising Co.

Patton, M.Q. 1987. Qualitative Evaluation Methods. Beverly Hills: Sage Publications.

Pemda Dati II Karo. 1981. Monografi Kabupaten Karo.

Prints, Darwan. 1996. Adat Karo. Medan: Tanpa Penerbit.

Singarimbun, Masri. 1975. Kinship, Descent and Alliance Among The Karo Batak. USA: University of California Press.

Siregar, S. Dkk. 1985. Kamus Karo – Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen P & K.

Sitepu, Sempa, Dkk. 1996. Pilar Budaya Karo. Medan : Perc.Bali

Soedarsono. 1995. Mudra, Jurnal Seni Budaya. No.3 Th.III. Denpasar : STSI.

Suratman, Ki. 1992. “Puncak-Puncak Yang Menimbulkan Berbagai Persepsi Nasional†Dalam Moedjanto, G. (dkk/Ed.). Tantangan Kemanusian Universal: Antologi Filsafat, Budaya, Sejarah-Politik & Sastra. Kenangan 70 Tahun Dick Hartoko. Yogyakarta: Kanisius.

Tambun, P, Dkk. 1958. Sejarah Adat Istiadat dan Tata Susunan Rakyat Karo. Kabanjahe: UP. Bukit Mbelin Gunana.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.