RAGAM HIAS PADA PENDAPA TERAS CANDI PANATARAN DI BLITAR

Rustarmadi -(1),


(1) Universitas Negeri Surabaya, Jalan Jalan Ketintang, Surabaya 60231

Abstract

Sasaran penelitian ini adalah ragam hias Pendapa Teras di kompleks candi Panataran. Tujuan penelitian ini untuk memahami dan memberikan gambaran menyeluruh mengenai perwujudan ragam hias candi pada Pendapa Teras di dalam kompleks candi Panataran, yang meliputi aspek visual, makna simbolik dan nilai-nilai pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan teori yang digunakan adalah teori semiotika Pierce, Roland Bathes dan Saussure, untuk memandang ragam hias candi sebagai tanda-tanda yang terbentuk dari unsur-unsur dan prinsip visual yang memiliki makna secara simbolis serta mengandung nilai-nilai pendidikan.  Hasil penelitian ragam hias candi sebagai berikut: (1) Secara visual ragam hias terdiri dari ragam hias ceritera dan non ceritera, dengan objek manusia, tumbuhan, binatang, serta makhluk-makhluk ajaib, (2) Model penggambarannya dekoratif realistis  dan dekoratif imajinatif, (3) Makna simbolis dari ragam hias melalui ragam hias ceritera, bahwa manusia pada dasarnya sedang melakukan perjalanan, menghadapi banyak rintangan, dan bila rintangan dapat diatasi akan mendapatkan kemuliaan. Kemuliaan ternyata bukan dari pangkat, derajat, dan kekayaan tetapi dari keikhlasan dan kasih sayang.  Nilai-nilai pendidikannya adalah manusia tidak boleh sombong, hidup sederhana, ikhlas dan sabar.

 

Subject of this research are variety of decorative on  pendapa terrace of  Panataran temple complex. Purpose this research are to show and give an overview thorough regarding the embodiment fad ornamental temple on pendapa terrace  inside of Panataran temple complex, covering aspects of visual,  symbolic meaning and education values. This study uses a qualitative approach, while the theory used is the theory of semiotics Pierce, Roland bathes and Saussure, to look decorative temple as the signs are formed from the elements and principles of visual that has a symbolic meaning as well as containing the values of education. The results of temple decorative as follows: (1) Visually, the ornament consisting of a decorative stories and non-stories, with the object of people, plants, animals, and magical beings, (2) Model depiction are decorative realistic and decorative imaginative, (3) the meaning of symbolic ornamentation through ornament story, that people are basically traveling, faces many hurdles, and if the hurdles can be overcome to get the glory. Glory was not of rank, degree, and wealth but of sincerity and affection. Education value is that  man must not be arrogant, living a simple, sincere and patient.

Keywords

ragam hias, aspek visual, makna simbolis, nilai-nilai pendidikan.

Full Text:

PDF

References

Affandi. 1973. Sejarah Seni Rupa Indonesia. Yogyakarta: Swadaya.

Alwasilah, A. Chaedar. 2002. Pokoknya Kualitatif. Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.

Apriyatno, Veri. 2004. Cara Mudah Menggambar dengan Pensil. Jakarta: Kawan Pustaka

Azwar, Saifuddin. 2003. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Basrowi dan Sukidin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Insan Cendekia.

Bungin, burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Cahyono, Dwi. M. 2010. Kepurbakalaan Kompleks Candi Penataran, Wujud Ekspresi Seni Rupa Gaya Jawa Timuran Masa Hindu-Buddha. Makalah disajikan dalam hajatan seni Festival Penataran, Blitar 12-13 Juni.

Dharmojo. 2005. Sistem Simbol dalam Munaba Waropen Papua. Jakarta: Pusat Bahasa Pendidikan Nasional.

Dharsono. 2007. Estetika. Bandung: Rekayasa Sains.

Dillistone, F.W. 2002. The Power of Symbols. (diterjemahkan A. Widyamartaya. Daya Kekuatan Simbol) Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Faisal, Sanafiah. 1990. Penelitian Kualitatif Dasar-dasar dan Aplikasi. Malang: YA3.

Hadi, Sumandiyo. 2003. Studi tentang Inkulturasi di Gereja Katolik Paroki Ganjuran, Bantul, Yogyakarta dalam Haris Supratna (Ed.) Kunstruksi Ilmu-Ilmu sosial. Surabaya: Unesa University Press.

Herusatoto, Budiono. 2000. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita.

Isnoun, Iswidayati, S. 2006. Pendekatan Semiotik seni Lukis Jepang Periode 80-90an Kajian Estetika Tradisional Jepang Wabi-Wabi. Semarang: Unnes Press.

Kempers, A.J. Bernet. 1959. Ancient Indonesian Art. Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press.

Kurniawan. 2001. Semiologi Roland Barthes. Magelang: Yayasan Indonesiatera

Miksic, John. 2002. Sejarah Awal. Jakarta: Buku Antar Bangsa untuk Grolier International, Inc. Dan Jayakarta Agung Offset.

Moleong, J., Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Muhajir, Noeng. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Murwandani, Nunuk Giari. 2003. Tinjauan Visual Relief Candi Penataran. Hasil Penelitian tidak dipublikasikan). Surabaya: Jurusan Seni Rupa, FBS Unesa.

Ngadiono, dkk. 2003. Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Candi Panataran. Surabaya: Dinas Pendididkan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur.

Rustarmadi. 2002. Metodologi Penelitian. Surabaya: Unesa University Press.

Sagala, Syaiful, H. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.