Bangkitnya Kembali Kesenian Tradisional Rakyat sebagai Warisan Budaya Nenek Moyang di Bukit Menoreh Bhumi Sabhara Budhara (The Re-animation of the Traditional Folk Arts as the Ancestors Cultural Heritage at Bukit Menoreh Bhumi Sambhara Budhara)

Conny Handayani(1),


(1) 

Abstract

Seni Tradisional Rakyat atau Traditional Folk Arts akhir-akhir ini tidak lagi
populer di kalangan anak-anak muda. Penghambat utama adalah kemajuan
tehnologi media yang berupa radio, tv, video, vcd dan sebagainya. Sebagian
besar anak muda Indonesia baik di desa dan terutama di perkotaan cenderung
mendengarkan/menonton program yang berbau kebarat-baratan atau musik
irama dangdut yang lebih dinamis dan variatif. Namun kaum muda di daerah
perbukitan Menoreh di Bhumi Sambhara Budhara tidak tergoyahkan oleh
kemajuan zaman maupun kemajuan tehnologi media. Mereka tetap mencintai
Kesenian Tradisional Rakyat Warisan Budaya Nenek Moyangnya. Mereka
terus berusaha melestarikannya, bahkan terus berkreasi dan
mempertahankannya tanpa mempedulikan krisis ekonomi yang
berkepanjangan dan melanda pedesaan saat ini.
Kata kunci: Kesenian Tradisional Rakyat, Warisan, Nenek Moyang

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.