Spiritualitas dan Seni Islam menurut Sayyed Hossein Nasr (Spirituality and Islamic Art according to Sayyed Hossein Nasr)

Siti Binti AZ(1),


(1) 

Abstract

Seni bukan untuk seni sendiri. Tidak ada istilah I'art pour I'art. Karya seni, bagi Nasrharus digali dan mengekspresikan dimensi-dimensi spiritual, merefleksikan prinsipprinsiptauhid, sehingga ia mampu mengingatkan dan menuntun manusia untukkembali kepada Tuhan. Inilah ciri khas pemikiran Nasr yang perennial. Seni Islam,juga berdasarkan hikmah, yakni pengetahuan yang diilhami oleh nilai-nilai spiritual.Seni Islam mewujudkan realitas-realitas yang ada dalam 'Pembendaharaan Ghaib'(khazain alghaib) lewat bantuan ilmu pengetahuan tentang dunia batin (hikmah). SeniIslam adalah buah dari spiritualitas Islam, merupakan hasil dari pengejawantahankeesaan pada bidang keragaman. la merefleksikan kandungan Prinsip Keesaan Ilahi,kebergantungan seluruh keanekaragaman kepada Yang Esa, kesementaraan duniadan kualitas-kualitas positif dari eksistensi kosmos. Sumber seni Islam harus dicari didalam realitas-realitas batin (haqaiq) Al-Qur'an yang merupakan realitas-realitas dasarkosmos dan realitas spkitual substansi nabawi yang mengalirkan 'barakahmuhammadiyah' (Al-Barakah Al-Muhammadiyah). Aspek-aspek batin dan barakahNabi inilah yang merupakan sumber seni Islam, yang tanpa keduanya tidak akanmuncul seni Islam.

Kata kunci: Islam, Spiritualitas, Seni, Estetika

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.