KAWASAN WISATA PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (KWPLH) BALIKPAPAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR KONSERVASI

S. Ngabekti

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Balikpapan sebagai sumber belajar konservasi. Metode penelitian adalah metode survai instansional dan pengamatan lapangan. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, pengelolan enklosur beruang madu seperti di habitat alami, dan aktivitasnya dapat diamati oleh masyarakat sebagai sumber belajar konservasi. Analisis dokumen buku tamu (2012) menunjukkan KWPLH Balikpapan dikunjungi oleh 50.000 – 70.000 orang. Pendapat pengunjung secara ringkas dapat disimpulkan bahwa KWPLH Balikpapan merupakan tempat yang nyaman untuk belajar dan berpotensi bagus untuk memperoleh pengetahuan, dan upaya pelestarian beruang madu beserta habitatnya.

 

This study aims to assess Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH) Balikpapan as a learning resource of conservation. The research method is institutional survey and field observation. Based on field observations, such as the management of bear’s enclosure in their natural habitat, and its activity can be observed by the community as a learning resource of conservation. Analysis of guest book documents (2012) indicated that KWPLH Balikpapan visited by 50,000-70,000 people. Opinions from visitors briefly can be concluded that KWPLH Balikpapan is a comfortable place to learn and have a good potential to acquire knowledge, and the effort to conserve sun bears and their habitat.

Keywords

Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup (KWPLH); conservation

Full Text:

PDF

References

Danielsen L.S., and J. Swenson. 2006. Impacts of El Nino-related Drought and Forest Fires on Sun Bears Fruit Resources in Lowland Dipterocarp Forest of East Borneo. Biodevesity and Conservation (2006), 15 (4): 1271-1301.

Freddriksson, G. 2005a. Human-Sun Bears Conflicts in East Kalimantan. Ursus (2005), 16: 130-137.

______ 2005b. Predation on Sun Bears by Reticulated Python in East Kalimantan, Indonesian Borneo. The Raffles Bulletin of Zoology (2005), 53(1): 165-168.

______ dan A. Redman (2009). A Little Book about a Little Bear. KWPLH Balikpapan.

Ngabekti, S., W. Setiono, Y. Ana, 2013. Studi Kelayakan Relokasi Beruang Madu Kota Balikpapan: PT Karsa Haryamulya.

Ngabekti, S., 2013. Konservasi Beruang Madu di Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup Balikpapan. Jurnal Biosaintifika(Journal of Biology & Biology Education), Volume 5 / Nomor 2/ September 2013 : 90-96.

Noerdjito, M dan I. Maryanto, 2001. Jenis-jenis Hayati yang Dilindungi Perundang-undangan Indonesia. Bogor: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Phramesti Ruby, Yuliastuti Nany. 2013. Kajian Keberlanjutan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sebagai Kampus Konservasi (Studi Kasus UNNES Sekaran, Semarang). Jurnal Teknik PWK Vol. 2; No. 1; 2013; Hal. 183-190

Wich S.A. and Trisno, 2006. Frugivory in Sun Bears (Helarctos malayanus) is linked to El Nino-related Fluctuation in Fruiting phenology.Biological Journal of the Linnean Society, 89 (3): 489-508.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.