An effective approach method in improving the attitude of preventing narcolema (drugs through the eye) in junior high school students in the city of Samarinda

Yuliani Winarti(1), Sri Sunarti(2), Thomas Ari Wibowo(3),


(1) Universitas muhammadiyah kalimantan timur (UMKT)
(2) 
(3) 

Abstract

Studi terbaru menunjukkan bahwa terpapar materi pornografi merupakan hal yang biasa. Pengakses pornografi atau narkolema oleh anak-anak dibawah umur sudah sangat memprihatinkan. Penanggulangan dampak narkolema perlu segera dilakukan dengan berbagai usaha preventif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang efektif dalam meningkatkan sikap siswa dalam pencegahan Narkolema. Jenis penelitian adalah quasi experiment dengan rancangan non-equivalent control group with pre-test and post-test bertujuan untuk melihat metode yang paling efektif dalam meningkatkan sikap pencegahan narkolema. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 76 orang siswa, terbagi menjadi 2 yaitu kelompok intervensi yang mendapat metode peer educator  sebanyak 40 siswa di SMPN 4 Samarinda dan kelompok kontrol yang mendapat modul sebagai bahan bacaan mandiri sebanyak 35 siswa di SMPN 24 Samarinda yang dipilih secara purposive sampling dengan teknik analisis data menggunakan uji paired t-test dan uji  independent t - test. Keputusan pengujian hipotesis penelitian ini berdasarkan taraf signifikansi 5% atau p value = 0,05. Terdapat perbedaan sikap yang bermakna secara statistik p < 0,05 pada kedua kelompok sebesar p = 0,003. Rerata perubahan sikap kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Pendidikan kesehatan melalui metode peer educator lebih efektif dibanding modul dalam meningkatkan sikap pencegahan Narkolema.

Keywords

jurnal kesehatan masyarakat

Full Text:

PDF

References

Anisah N. 2016. Efek Tayangan Pornografi di Internet Pada Perilaku Remaja di Desa Suka Maju Kecamatan Tenggarong Seberang. eJournal Ilmu Komunikasi 4(1) : 115 – 124.

APJII, (2014). Profil Pengguna Internet Indonesia. Jakarta: Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII).

Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN). 2013. Modul Pelatihan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja Bagi Calon Konselor Sebaya. Jakarta.

Cambell D. and Julian C. Stanley. 1966. Experimental and Quasi Experimental Design for research. Chicago : Rand McNally.

Caron. F.,Godin. G.,Lambert. L.D.,Otis.J. 2013. Evaluation of a theoretically based AIDS/STD peer education program on postponing sexual intercourse and on condom use among adolescents attending high School. Journal of Health Education Research, Vol.19, 185-197.

Departemen Kesehatan RI. 2010. Riset kesehatan dasar. Jakarta.

Ditjen PP & PL Kemenkes RI. 2013. Laporan Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia. Jakarta.

Dodes, M. Lance. (2002). The Heart Of Addiction. New York: Harper Collins

Green.,J. and Tones.,K. 2008. Health Promotion Planning and Strategies. Washington DC, SAGE.

Hadi, S. 1985. Metodologi Research Jilid 4. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.

Hadi, S. 2000. Buku Manual SPS (Seri Program Statistik) Paket Midi. UGM, Yogyakarta.

Hilton & Watts. (2011). Pornography Addiction: A Neuroscience Prespective. Journals of Surgical Neurology International.

Ibrahim. N., Jamil. Z., Zain A.M. and Rampal L. 2012. Effectiveness of peer-led Education on knowledge, attitude and risk behavior practices related to HIV among students at Malaysian Public university – Randimized controlled trial. Journal of preventif medicine Vol.55, 505-510.

Jenings.,S. Howard and C. L. Perotte. 2014. Effect of a School – Based Sexuality EducationProgram on Peer Educator : The Teen PEP Model. Journal of Health Education Research, Vol. 29, 319 – 329.

Kamila., N dan Siwiendrayanti. A. 2010. Persepsi orang dengan HIV/AIDS terhadap peran kelompok dukungan sebaya. KEMAS 6 (1), 36-34

Kastelmen, Mark. (2007). The Drugs of the New Millennium: The Brain Science Behind Internet Pornography Use : 3 Power Principles Guaranteed to Protect Family. Power thinking publishing.

Mahat, G., Scoloveno, M.A., Ruales, N., Scoloveno, R. 2006. Preparing Peer Educators For Teen HIV/AIDs Prevention Journal of Pediatrict Nursing, Vol.21 No.5, 378-384.

Mason-Jones., Flisher. A. J and Mathews Catherine. 2011. Who are the peer educators? HIV prevention in south African schools.

Mariani.,A. & Bachtiar I., (2010). Keterpaparan Materi Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri. Makara, Sosial Humaniora, Vol. 14, No. 2.

Milburn, M.A., Mather, R., & Conrad, S.D. (2000). The effects of viewing R-rated movie scenes that objectify women on perceptions of date rape. Abstract. Sex Roles, 43.

Narendra, M. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Sagung Seto. Jakarta.

Riswanda, J. 2006. Promosi Kesehatan melalui Pendidikan Teman Sebaya (peer education) terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada Siswa SMP di Kabupaten Muara Enim. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Sarwono, S. 2002. Psikologi Remaja. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Supriati, Euis & Sandra Fikawati (2009). Efek Paparan Pornografi Terhadap RemajaSMP Negeri Kota Pontianak. Jurnal Makara. Sosial Humaniora, Vol. 13, No. 1 : 48-56.

Wilson and Milburn. 2000. Understanding peer education : Insights from a process evaluation. Journal of Health Education Research. Vol. 15 no. 1, 85-96.

Refbacks





Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.