FASILITASI PELAPORAN KD-RS DAN W2 DBD UNTUK MENINGKATKAN PELAPORAN SURVEILANS DBD

Nur Siyam(1),


(1) Jl. Teknika Utara, Pogung, Sleman, Yogyakarta, 55281

Abstract

Masalah penelitian adalah bagaimana fasilitasi pelaporan KD-RS dan W2 DBD untuk meningkatkan ketepatan waktu dan kelengkapan pelaporan surveilans DBD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fasilitasi pelaporan KD-RS dan W2 DBD untuk meningkatkan ketepatan waktu dan kelengkapan pelaporan surveilans DBD. Metode penelitian adalah pra-eksperimen dengan pendekatan rancangan One Group Pretest-Postest. Populasi penelitian ini adalah 8 RS di wilayah kerja Kota Pekalongan. Subyek penelitiannya petugas surveilans di 8 RS (8 orang), Kabid. P2P-PL (1 orang) dan Staf P2P (2 orang) di DKK Pekalongan, menggunakan total sampling. Instrumen penelitian kuesioner, check list observasi, dan check list dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon (α= 0,05). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna persentase ketepatan waktu pelaporan KD-RS pra dan pasca penerapan fasilitasi pelaporan KD-RS dan W2 DBD dengan p value 0,063. Ada perbedaan yang bermakna persentase kelengkapan pelaporan KD-RS (p= 0,046), ketepatan waktu W2 (p= 0,010), dan kelengkapan pelaporan W2 (p= 0,015) pra dan pasca penerapan fasilitasi pelaporan KD-RS dan W2 DBD. Simpulan penelitian adalah perbedaan kelengkapan pelaporan KD-RS, ketepatan waktu W2, dan kelengkapan pelaporan pra dan pasca penerapan fasilitasi pelaporan KD-RS dan W2 DBD.

 

Research problem was how to facilitate reporting of KD-RS and W2 DBD can improve the timeliness and completeness of dengue surveillance reporting. Research purpose was to determine the KD-RS facilitating reporting and W2 DBD to improve the timeliness and completeness of dengue surveillance reporting. Research method was a pre-experimental design by one group pretest-posttest. Population was 8 hospitals in Pekalongan region. Research subjects were 8 hospital surveillance officers (8 people), head of P2P-PL (1 people) and P2P staff (2 people) in DKK Pekalongan, using total sampling. The instruments were questionnaire, observation checklist, and documentation check list. Data analysis by Wilcoxon test (α=0.05). The results showed no significant difference in the percentage reporting timeliness KD-RS facilitating between pre and post implementation reporting KD-RS and W2 DBD (p value= 0.063). There was significant difference percentage reporting completeness KD-RS (p=0.046), timeliness W2 (p=0.010), and completeness of reporting W2 (p=0.015) before and after application of KD-RS facilitating reporting and W2 DBD. Conclusion, there were difference percentage of completeness KD-RS reporting, W2 timeliness, and reporting completeness between pre and post implementation reporting facilitation KD-RS and W2 DBD.

Keywords

Reporting; Surveillance; DBD

Full Text:

PDF

References

Alamsyah, T. 2011. Penyelidikan Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah di Kota Banda Aceh. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 2 (2): 67- 74.

Bidang P2P-PL Dinkes Kota Pekalongan. 2009. Presensi Laporan Mingguan Wabah (W2) Puskesmas dan Rumah Sakit Tahun 2009. Pekalongan: Dinkes Kota Pekalongan.

Direktorat Kesehatan Dan Gizi Masyarakat Deputi Bidang SDM Dan Kebudayaan BAPPENAS. 2006. Kajian Kebijakan Penanggulangan Wabah Penyakit Menular Studi Kasus DBD. Jakarta: BAPPENAS.

Giyana, Frenti. RI. 2012. Analisis Sistem Pengelolaan Rekam Medis. Jurnal Kesehatan Masyarakat FKM UNDIP, 1 (1): 48-61.

Khayati, Nur, Sri Yuliati, dan M. Arie Wuryanto. 2012. Beberapa Faktor Petugas yang Berhubugan dengan Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Malaria Tingkat Puskesmas di Kabupaten Purworejo. Jurnal Kesehatan Masyarakat FKM UNDIP, 1 (2): 364- 373.

Nasution, M., Yuni Wijayanti, Anik Setyo Wahyuningsih. 2009. Pengembangan Model Pendampingan dan Pelatihan Tentang Pencegahan Demam Berdarah Dengue Pada Desa Siaga Di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jurnal KEMAS, 4(2):147-158.

Natalia, Aryanti. 2011. Gambaran Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Penyakit Demam Berdarah Dengue Ditinjau dari Aspek Petugas di Tingkat Puskesmas Kota Semarang Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2):262-271

P.R.S Melo et.al. 2012. Molecular Surveillance of dengue virus in Bahia State Brazil. American Journal of Molecular Biology, 2(1):42:48

Retanto, Yudi dan Hira Laksmiwati Zoro. 2012. Pengembangan Sistem Surveilans Penyakit Berpotensi KLB. Jurnal Sarjana ITB Bidang Teknik Elektro dan Informatika, 1(1):241- 245.

Saputra, Ragil dan Ahmad Ashari. 2011. Integrasi Laporan Demam Berdarah Dengue (DBD) Menggunakan Teknologi Web Service. Jurnal Masyarakat Informatika, 2(3):2086-4930

Wu, Huai-Hui. 2013. A Dengue Vector Surveilace by Human Population-Stratified Ovitrap Survey for Aedes (Diptera: Culicidae) Adult and Egg Collection in Hight Dengue-risk Area of Taiwan. Journal Medical Antomology, 50(2):261-269

Refbacks

  • There are currently no refbacks.