POLA ASUH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO TERHADAP HIV/AIDS PADA WARIA

Dewi Rokhmah(1),


(1) Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Abstract

Ketidakharmonisan hubungan antara anak dan orang tua yang tidak harmonis, bertentangan, kejam, penuh dengan tekanan serta mengakibatkan kondisi patologis di keluarga. Hal ini menjadi faktor pendorong dalam pembentukan perilaku seksual yang menyimpang yang mengarah pada risiko penularan HIV/AIDS. Penelitian dilakukan pada tahun 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode qualitative dengan pendekatan fenomenologi. Informan diambil secara purposive sampling, pada 10 waria non pekerja seks. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisa menurut isi tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjadi waria karena pola asuh yang koersif (keras). Sebagian kecil responden menjadi waria karena pola asuh orang tua dimana peran ibu sangat dominan (kehilangan figure ayah) dan pola asuh orang tua yang permisif. Dimana kondisi ini mengakibatkan eksistensi dan identitas sebagai waria menjadi lebih kuat, serta mempengaruhi perilaku seksual mereka pada saat memasuki usia remaja dan dewasa yang sangat rentan terhadap penularan HIV/AIDS, seperti melakukann oral dan anal seks dengan bergonta-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom atau pelicin. Dibutuhkan upaya yang komprehensive antara pemerintah dan masyarakat dalam melakukan promosi kesehata.

 

The interference in relation between child and parents that unharmony, controvertion, cruel, full of hypocrisy, and family constelation patologycally. It being predisposition for the forming of risk sexual deviation in transmition of HIV/AIDS. This study conducted at 2015. The method of this research is qualitative exploration with fenomenology disclosure. Informan is taken by purposive sampling. They’re 10 Non Comersial Sexual Worker of Transsexual. Data is collected by indepth interview and is analysed by thematic content analysis. The result of this research showed that almost all respondent being transsexual because of coersive parenting role. A few of respondent being transsexuals because the parenting role of mother dominantly, and permisive parenting role. This condition caused identity and existency or respondent as transsexual being strongly. It influenced their sexual behaviour in adolecence and adult period being risky in transmition of HIV/AIDS, such as doing oral and anal sex with various partner, without using condom or lubrican. It needs a comprehensive effort both goverment and society for health promoting.

Keywords

Transsexual; Parenting role; Risk behavior; HIV/AIDS

Full Text:

PDF

References

Azinar, M. 2013. Perilaku Seksual Pranikah Berisiko terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan. Jurnal Kesehatan Masyarakat (KEMAS) volume 8 (2) : 153-160.

De Santis et al. 2008. The Relationship Of Depresisive Symptoms, Self Esteem, And Sexual Behaviours In A Predominantly Hispanic Sample Of Men Who Have Sex With Men. Amer ican Journal of Men’s Health volume 2 (4) : 314-321.

Ellis, K.M. Eriksen, K. 2002. Transexual And Transgenderist Experiences And Treatment Options. The Family Journal : Counseling and Therapy for Couples and Families volume 10 (3) : 289-299.

Fuadi, M. A. 2011. Dinamika Psikologis Kekerasan Seksual: Sebuah Studi Fenomenologi. PSIKOISLAMKA, Jurnal Psikologi Islam (JPI) Volume 8 (2).

Hidayangsih, P.S. Tjandrarini, D.P. Mubasyiroh, R. Supanni. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Berisiko Remaja Di Kota Makasar Tahun 2009. Jurnal Buletin Penelitian Kesehatan volume 39 (2) : 88-98.

Illenia, S.P. & Handadari, W. 2011. Pemulihan Diri Pada Korban Kekerasan Seksual. Jurnal INSAN Volume 13 (2).

Indarjo, S. 2009. Kesehatan Jiwa Remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat (KEMAS) volume 5 (1) : 48-57.

Irmawaty, L. 2013. Perilaku Seksual Pranikah pada Mahasiswa. Jurnal Kesehatan Masyarakat (KEMAS) volume 9 (1) : 44-52.

Jannah, H. 2012. Bentuk Pola Asuh Orang Tua Dalam Menanamkan Perilaku Moral Pada Anak Usia di Kecamatan Ampek Angkek. Jurnal Pesona Paud 1 (02).

Kelly, J. A., St. Lawrence, J. S., Amirkhanian, Y. A., DiFranceisco, W. J., Anderson-Lamb, M., Garcia, L. I., & Nguyen, M. T. 2013. Levels and predictors of HIV risk behavior among black men who have sex with men. AIDS Education and Prevention Journal volume 25 (1) : 49-61.

Malonzo, E. M., & Chavers, Jr, C. F. (2013).Sexual-Esteem, Sexual Self Efficacy and Sexual Risk Cognitions of Men Who Have Sex with Men (MSM) In Davao City. Southeast Asian Interdisciplinary Research Journal volume 1(1) : 59-76.

Margaretha, Nuringtyas. R, Rachim, R. 2013. Trauma Kekerasan Masa Kanak Dan Kekerasan Dalam Relasi Intim. Jurnal Makara Seri Sosial Humaniora volume 17 (1) : 33-42.

Nisfiannoor, M. Yulianti, E. 2005. Perbandingan Perilaku Agresif Antara Remaja Yang Berasal Dari Keluarga Bercerai Dengan Keluarga Utuh. Jurnal Psikologi Voume 3 (1).

Nurachmah E, Mustikasari. 2009. Faktor Pencegahan HIV/AIDS Akibat Perilaku Berisiko Tertular Pada Siswa SLTP. Jurnal Makara Seri Kesehatan volume 13 (2) : 63-68.

Pakasi, D. T. 2013. Antara Kebutuhan Dan Tabu :Pendidikan Seksualitas Dan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja di SMA. Jurnal Makara Seri Kesehatan volume 2 (17) : 79-81.

Pambudy, N.M., Fitrianto D. 2009. Ini Persoalan Definisi Seksualitas. Kceamatan CPuspita Sari, L. G. M., & Ardani, I. G. A. 2014. Prevalensi Masalah Emosi Dan Prilaku Pada Anak Prasekolah Di Dusun Pande, Kecamatan Denpasar Timur. E-Jurnal Medika Udayana, 3(11).

Purwanti, I. D. 2013. Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Dengan Kematangan Emosi Pada Siswa SMA Negeri 9 Samarinda. Jurnal Motivasi volume 1(1) : 1-9.

Rahyani, K.Y. Utarini, A. Wilopo, S.A. Hakimi, M. 2012. Perilaku Seks Pranikah Remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional volume 7 (4).

Sadarjoen, S.S. 2005. Bunga Rampai Kasus Gangguan Psikoseksual. Bandung : PT. Refika Aditama.

Setyadani, A.S. 2013. Perilaku Kesehatan Reproduksi pada Anak Jalanan dengan Seks Aktif di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (KEMAS) volume 9 (1) : 30-36.

Sisca, H., & Moningka, C. 2009. Resiliensi Perempuan Dewasa Muda Yang Pernah Mengalami Kekerasan Seksual Di Masa Kanak-Kanak. Jurnal Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Sipil) Volume : 3 Oktober 2009.

Siahaan, J.M.S. 2009. Perilaku Menyimpang : Pendekatan Sosiologi. Jakarta : PT. Indeks.

Surveilans Terpadu Biologis Perilaku (STBP) Pada Kelompok Beresiko Tinggi di Indonesia. Rangkuman Surveilans Waria. 2007. Jakarta : Kerjasama Departemen Kesehatan, BPS, KPA dan LSM Peduli AIDS.

Suryani. 2012. Benarkah Faktor Gender Berperan dalam Pengungkapan Kekerasan Sexual Anak ? Studi Meta Analisis. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Volume 36 (1) : 55-72.

Suryanto, Purwandari, H. Mulyono, W.A. 2014. Dukungan Keluarga Dan Sosial Dalam Pertumbuhan Dan Perkembangan Personal Sosial, Bahasa Dan Motorik Pada Balita Di Kabupaten Banyumas. Jurnal Kesehatan Masyarakat (KEMAS) volume 10 (1) : 103-109.

Suswardana, Yuliastanti, A. Trisnowati, N. Sari, E.Y.E. Pudjiati, S.R. 2007. Infeksi Menular Seksual Pada Komunitas Waria Di Yogyakarta : Kajian Terhadap Berbagai Faktor Risiko Tingginya Prevalensi HIV. Jurnal Kedokteran Indonesia Medika volume 7 ( 33) : 89-93.

Suwarni, L. dan Selviana. 2015. Inisiasi Seks Pranikah Remaja dan Faktor yang Mempengaruhi. Jurnal Kesehatan Masyarakat (KEMAS) volume 10 (2) : 169-177.

Syamsulhuda, B. Musthofa. Winarti, P. 2010. Faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah mahasiswa di Pekalongan. Jurnal Kesehatan Reproduksi volume 1 (1) : 32-41.

Triwahyuni, P. 2008. Fenomena Perilaku Seksual dan Potensi Penularan HIV/AIDS pada Waria di Kota Yogyakarta. Thesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.