JARINGAN SOSIAL PEMASARAN PADA KOMUNITAS NELAYAN TRADISIONAL BANTEN

Suwaib Amiruddin(1),


(1) Jalan Jend. Ahmad Yani, 42434, Indonesia

Abstract

Nelayan tradisional memiliki karakteristik ketergantungan terhadap kondisi alam dan hasil tangkapan yang diperoleh. Selain itu ketergantungan terjadi pula pada aspek permodalan dan jaringan sosial pemasaran. Penelitian ini mengeksplorasi karakteristik nelayan tradisional, proses dan jaringan sosial pemasaran antar kelompok dan jaringan sosial pemasaran melalui Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan penelitian adalah pemilik modal, pemilik perahu, nelayan, petugas TPI. Hasil penelitiannya adalah bahwa karakteristik komunitas nelayan tradisional di Lontar melakukan kegiatan penangkapan ikan berdasarkan pada jenis alat tangkap yang dimiliki terdiri dari rejung, jaring insang, ikan karang, rakek (kerang) kapasitas mesin perahu adalah 15-17pk. Jangkauan jarak melaut hanya berkisar 3-4 mill, jarak tempuh sekitar 1-2 jam untuk menjangkau lokasi penangkapan. Bagi nelayan yang memperoleh permodalan untuk melaut melalui langgan, maka pemasaran dikuasai oleh langgan, serta penentuan harga dan pemasaran semuanya dikendalikan oleh langgan. Sedangkan nelayan yang tidak memiliki ikatan pada langgan, maka jaringan sosial pemasaran hasil tangkapan dilakukan secara langsung melalui TPI Lontar. Transaksi di pelelangan, dilakukan mekanisme pengelompokan jenis dan ukuran ikan, dan kemudian diadakan penawaran harga secara terbuka dan disesuaikan dengan harga di pasaran.

Traditional fisherman rely on seasonal condition when they do fishing, their fishing product, their capital, and social network marketing.The study aimed to investigate the characteristic of traditional fisherman. Their social system and their marketing strategies. It was a qualitative study using partisipative observation, in-depth interview, and documentation technique. The subjects of the study were capital owner, boat owner, fisherman, and officer of fish auction. The study showed that traditional fisherman community in Lontar did its fishing based on fishing equipment which consisted of rejung, net, reef fish, and clam.The boats capacity were about 15-17 pk, with 3-4 miles distance and 1-2 hours journey to fishing location. Traditional fishermen were highly depent on capital owner (langgan) whom they got the capital from and they gave the fishing products to. Moreover, langgan decided the price and fish marketting. Some of traditional fishermen could directly sold their fishing products themselves because they had their own capital. The fisherman community sold their fishing products in fish auction, which price was determinied by the kinds and sizes of the fishes.

Keywords

social networks; communities; marketing groups

Full Text:

PDF

References

Agus, R. dan Dewi, G. 2013. Strategi Pengembangan Investasi Di Sekitar Pelabuhan Perikanan Tipe B Di Jawa Barat, Jurnal Akuatika 4 (1): 89-101

Anwar B.P. Kajian Kekuatan Hasil Tangkapan : Kasus Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pelabuhanratu Sukabumi. Jurnal Mangrove dan Pesisir 10 (1): 8-19

Amelia L., Christian R.D., Djuwita R.R.A. 2013 Manajemen Tenaga Kerja Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Aertembaga Kota Bitung, Jurnal Ilmiah Akulturasi Agrobisnis Perikanan 1 (1): 11-14

Creswell, J, 2009. Research design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches, Sage, Thousand Oaks.

Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Fukuyama, F. 2005. Guncangan Besar. Kodrat Manusia dan Tata Sosial Baru.Terjamahan dari buku asli. The Great Disruption: Human Nature and the Reconstitution of Sosial Order. Gramedia Pustak Utama , Jakarta.

Harini, D.N. 2012. Dari Miyang Ke Longlenan : Pengaruh Jaringan Sosial Pada Transformasi Masyarakat Nelayan, Jurnal Komunitas 4 (2) : 178-190

Hasibuan, J. 2006. Social Capital (Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia). MR-United Press, Jakarta.

Hendrik, 2013. Peranan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dalam Pemasaran Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kec. Tanjung Beringin Kab.Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Terubuk, 41 (1): 102-108

Johnson, DP. 1988. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Penerbit PT. Gramedia. Jakarta.

Kusnadi. 2000. Nelayan: Strategi adaptasi dan jaringan sosial. Bandung: Humaniora Utama Press Bandung.

­-------------2002. Konflik Sosial Nelayan, Kemiskinan dan Perebutan Sumberdaya Perikanan. Yogyakarta: LKiS.

Lawang, R.M.Z. 2005. Kapital Sosial Dalam Perspektif Sosiologi. Cetakan Kedua. FISIP UI Press, Depok

Mubyarto, L.S., dan Dove. 1984. Nelayan dan Kemiskinan; Studi Ekonomi-Antropologi di Dua Desa Pantai. Jakarta. Rajawali

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.