Strategi Komunikasi Dalam Upaya Penyelesaian Konflik Nelayan Pantai Utara Di Kabupaten Batang
(1) Universitas Negeri Semarang
(2) Universitas Negeri Semarang
(3) Universitas Negeri Semarang
Abstract
Abstrak: Konflik adalah gejala kemasyarakatan yang akan senantiasa melekat dalam kehidupan setiap masyarakat. Oleh karena itu konflik tidak mungkin dilenyapkan (Nasikun, 2003). Sebagai gejala kemasyarakatan yang melekat di dalam kehidupan setiap masyarakat, konflik hanya akan lenyap bersama lenyapnya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, konflik yang terjadi hanya dapat dikendalikan agar tidak beralih dalam bentuk kekerasan. Seperti konflik nelayan dengan pemerintah yang menentang adanya Peraturan Menteri nomor 2/2015 tentang pelarangan penggunaan cantrang atau pukat bala. Seperti yang terjadi di Kabupaten Batang terdapat aksi protes yang dilakukan oleh nelayan didepan kantor bupati Batang dengan melakukan long march di jalan pantura dekat alun-alun kota Batang yang berakhir dengan sebuah bentrokan dengan aparat kepolisian setempat yang dikarenakan ketidaksetujuan nelayan terhadap peraturan menteri yang dianggap merugikan kaum nelayan. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode metode wawancara mendalam (in-depth interview), observasi dan studi dokumen dengan fokus terkait upaya manajemen konflik sebagai salah satu strategi komunikasi penyelesaian konflik yang efektif.
Strategi komunikasi dalam penyelesaian konflik nelayan di pantai utara Kabupaten Batang, dengan mengacu pada beberapa indikator yaitu (1) kepemimpinan yang berupa strategi pemimpin dalam pengelolaan konflik dengan menggunakan bentuk forum terbuka melalui komunikasi secara langsung atau face to face, (2) strategi komunikasi yang digunakan dengan pendekatan komunikasi kelompok dan komunikasi persuasif melalui pelatihan dan penyuluhan sehingga komunikasi interpersonal antara kedua belah pihak dapat berjalan dengan efektif, dan (3) partisipasi masyarakat dalam penyelesaian konflik melalui penyediaan sarana dan prasarana.
Â
Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Konflik, Nelayan
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arumsari, Nugraheni. 2016. Komunikasi Politik Kepala Desa Dalam Mendorong Inovasi Pembangunan Desa: Studi Kasus Tiga Desa di Lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Jurnal Politik Indonesia, Vol 2, No 1 (In Press)
Brubaker, R. (2015). Religious dimensions of political conflict and violence. Sociological Theory, 33(1), 1-19.
Efendy, Onong Uchana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:Remaja Rosda Karya.
Littlejohn, Karen A. Foss edisi 2009, Teori Komunikasi. Bandung: Alumni
Rahim, M. A. (1985). A strategy for managing conflict in complex organizations. Human Relations, 38(1), 81-89.
Sendjaja, Djuarsa Sasa. 1996. Pengantar Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka
Seftyono, Cahyo, Nugraheni Arumsari, Erisandi Arditama dan Muhammad Luthfi (2016), Kepemimpinan Desa dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Aras Lokal: Kajian Awal di Tiga Desa di Lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah, Otoritas, Vol. 6 No. 2 (In Press).
Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo.
Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik: Teori, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Humanika.
Weidmann, N. B. (2015). Communication, technology, and political conflict Introduction to the special issue. Journal of Peace Research, 0022343314559081.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpi/article/view/8488
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 2 Tahun 2015 tentang Larangan Penggunaan Alat Tangkap Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Surat Edaran Menteri Kelautan dan Perikanan No. 72 Tahun 2016 tentang Pembatasan Penggunaan Alat Tangkap Ikan Cantrang di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View Integralistik Stats