SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK MIKROALGA Chlorella vulgaris DENGAN REAKSI TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS KOH

Catur Rini Widyastuti, Ayu Candra Dewi

Abstract

Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif yang dianggap mampu menjawab permasalahan kelangkaan bahan bakar minyak. Biodiesel dapat disintesis dari minyak nabati melalui reaksi transesterifikasi. Sumber minyak nabati yang potensial adalah mikroalga yang memiliki produktifitas minyak yang lebih tinggi per satuan luas lahan yang digunakan jika dibandingkan dengan tanaman darat. Mikroalga jenis Chlorella sp diketahui mengandung komponen lipid cukup tinggi yaitu sebesar 14-22%. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan meliputi ekstraksi minyak mikroalga dengan n-heksana, reaksi transesterifikasi minyak mikroalga dan metanol dengan katalis KOH, dilanjutkan dengan filtrasi untuk memisahkan produk biodiesel dengan gliserol yang terbentuk. Untuk mengetahui kandungan kimia dalam bahan baku dan produk, minyak hasil ekstraksi mikroalga dan biodiesel yang dihasilkan dianalisis dengan GC-MS. Dari hasil uji GC-MS diketahui dua kandungan asam lemak terbesar dalam minyak mikroalga, yaitu Dodecanoic acid sebesar 59.52% dan n-Decanoic acid sebesar 12.64%. Dari proses transesterifikasi, yield biodiesel yang diperoleh sebesar 59.85% dengan densitas 0.88 g/cm3. Kandungan kimia biodiesel diketahui terdiri dari senyawa Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebesar 15.4% dan Fatty Acid Ethyl Ester (FAEE) sebesar 21.14%.


Biodiesel is one of the alternative energy which expected to provide a solution towards our dependence of fossil fuel. Biodiesel could be synthesized from vegetable oil through transesterification process. One of the most potential sources of vegetable oil is microalgae which is more productive than a land-based plant. One of the species of microalgae which is Chlorella sp is known for containing high lipid content from 14 to 22%. The steps of the research including extraction of microalgae oil using n-hexane, transesterification reaction between microalgae and methanol using KOH as a catalyst, and continued by filtration to separate the biodiesel product with the glycerol. To determine the chemical compound of the raw material and the product, the oil of the extracted microalgae and the biodiesel were analyzed using GC-MS. The GC-MS test shows two biggest fatty acid compound are Dodecanoic acid which is 59.52% and n-Decanoic acid which is 12.64%. From the transesterification process, the obtained biodiesel yield is 59.85% with density of 0.88 g/cm3. The chemical compound of the biodiesel known as fatty Acid Methyl Ester (FAME) which is 15.4% and Fatty Acid Ethyl Ester (FAEE) which is 21.14%.


Keywords

microalgae, transesterification, biodiesel, Fatty Acid Methyl Ester (FAME), Fatty Acid Ethyl Ester (FAEE)

Full Text:

PDF

References

Hadiyanto. 2011. Valorisasi Mikroalga Untuk Sumber Bioenergi dan Pangan Sebagai Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan dan Energi di Indonesia. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.

Kawaroe, Mujizat., Rachmat, Ayi., Haris, Abdul. 2012. Optimalisasi Seleksi Spesies Mikroalga Potensial Penghasil Minyak Mikroalga Untuk Menunjang Keayakan Ekonomi Produksi Biodiesel. Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi LPPM IPB.

Nilawati, Destya. 2012. Studi Awal Sintesis Biodiesel dari Lipid Mikroalga Chlorella vulgaris Berbasis Medium Walne melalui Reaksi Eserifikasi dan Transesterifikasi. Skripsi Universitas Indonesia.

Sari, Fresty Anita. 2011. Pembuatan Biodiesel dari Minyak Biji Ketapang (Terminalia catappa L.) Menggunakan Katalis KOH. Universitas Negeri Semarang.

Sofyan, Putra. 2012. Panduan Membuat Sendiri Bensin & Solar. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Sulistyo, Joko. 2010. Eksplorasi Sumber Daya Mikroba Penghasil Lemak Sel Tunggal Untuk Pengembangan Bioenergi Alternatif Berbasis Biodiesel dan Biometan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.