Optimization of Operating Condition for the Production of Edible Film from Cuttlefish’s Bone Gelatin as Instant Noodle Seasoning Packaging
Abstract
Edible film is a thin layer commonly used to coat food, which is biodegradable and can be consumed. The functions of edible film such as an inhibitor of mass transfer, oxygen, aroma and other dissolved substances. Cuttlefish bones contain protein which can be processed into gelatin and applied as edible film. This study aims to determine the quality and optimal operating conditions of edible films. The research method that used in this research is descriptive quantitative method. The experimental design in this study used a factorial design with independent variables including: gelatin concentration (6 and 8%), glycerol concentration (10% and 20%) and pectin concentration (0.5 and 10%). In this study, the ranged of water vapor transmission rate (wvtr) from eight sample are 9.716 - 11.725 g/m2.day, the best result of water vapor transmission rate analysis shown at operating conditions of 8% gelatin concentration, 20% glycerol concentration and 1% chitosan concentration which was 9.716 g/m2.day. In this research the higher gelatin concentration causes an increase in the value of water vapor transmission rate, while the higher the concentration of glycerol causes an increase in the value of wvtr, thickness, elongation but decreases the value of tensile strength an solubility, the higher chitosan concentration causes an decreases in the value of wvtr, tensile strength, elongation, solubility but increase the value of thickness The best results from the thickness, solubility, tensile strength, elongation tests were 0.22 mm; respectively; 1 minute 17 seconds; 6.30 MPa; 166.5%. The morphological analysis using SEM analysis shows that the surface of the molecular structure of the edible film looks smooth, uneven and slightly porous.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amaliya, R. R., Putri, W. D. R. 2014. Karakterisasi Edible Film Dari Pati Jagung Dengan Penambahan Filtrat Kunyit Putih Sebagai Antibakteri. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(3): 43–53.
Anugerah, D. P. , Vonny, S. J., Raswen, E. 2017. Penambahan Sorbitol Sebagai Plasticizer Dalam Pembuatan Edible Film Pati Sukun. Journal of Mahasiswa Fakultas Pertanian. 4(2): 1-15
Distantina, S., Ayuni, N. N., Yudha, S. V. S. 2018. Karakter Edible Film Ulva lactuca-kitosan sebagai Pengemas Bumbu Mi Instan. CHEMICA: Jurnal Teknik Kimia. 5(1): 1-6.
Fatimah, D. 2012. Efektivitas Penggunaan Asam Sitrat Dalam Pembuatan Gelatin Tulang Ikan Bandeng (Chanos-Chanos Forskal). Alchemy. 1(1): 7-15
Fatwa, A. M. U. H. 2018. Karakterisasi Tepung Tulang Sotong (Sepia sp.) Berdasarkan Metode Perebusan. Skripsi. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Pangkep.
Febianti, M., Ghozali, A. A., Redjeki, S., Iriani, I. 2020. Edible Film dari Tepung Kappa Karagenan dan Kitosan Cangkang Rajungan dengan Gliserol. ChemPro. 1(1): 16–21.
Fera, M., & Nurkholik. (2018). KUALITAS FISIK EDIBLE FILM YANG DIPRODUKSI DARI KOMBINASI GELATIN KULIT DOMBA DAN AGAR (Gracilaria sp). Journal of Food and Life Sciences. 2(1), 45-56. =
Gontard, C. Duchez, J. L. CUQ, and S. Guilbert, "Edible composite films of wheat gluten and lipids: water vapour permeability and other physical properties," International journal of food science & technology, vol. 29, pp. 39-50, 1994.
Ikhsan, M. H., Dewata, I., Nizar, U. K., & Azhar, M. (2021). Pengaruh Penambahan Kitosan Terhadap Kuat Tarik Dan Biodegradasi Edible Film Dari Pati Bonggol Pisang. Jurnal Kependudukan Dan Pembangunan Lingkungan, 2(1), 44–50.
Isnawati R. 2008. Kajian rasio mentega dan chitosan dalam edible film protein pollard terhadap sifat fisik telur ayam. Skripsi. Malang (ID): Fakultas Peternakan Universits Brawijaya.
Chinnan, M. S., Jangchud, A. 1999. Peanut Protein Film as Affected by Drying Temperature and pH of film Forming Solution. Journal of Food Science. 64: 153-157.
Kamsiati, E., Herawati, H., Purwani, E. Y. 2017. Potensi Pengembangan Plastik Biodegradable Berbasis Pati Sagu Dan Ubikayu Di Indonesia. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. 36(2): 67.
Khotimah K, Diana P. S . (2006). Karakterisasi Edible Film dari Pati Singkong (Manihot utilissima Pohl). Laporan PKM. Pendidikan Biologi FMIPA Univeristas Negeri Yogyakarta, Jogja.
Krochta, J. M, Baldwin, E. A, Nisperos-Carriedo M. O. 1994. Edible Coating and Film Food Quality. Technomic Public, Co, Inc., Lancaster, Pennsylvania.
Lismawati. 2017. Pengaruh Penambahan Plasticizer Gliserol Terhadap Karakteristik Edible Film dari Pati Kentang (Solanum tuberosum L.). Skripsi. 1–67.
Liu. Z., J. H Han. 2005. Film Forming Characteristics of Starches. Journal Food Engineering and Physical Properties. 70(1):E31-E36
Mahmoodani, F., Ardekani, V. S., See, S. F., Yusop, S. M., Babji, A. S. 2014. Optimization and physical properties of gelatin extracted from pangasius catfish (Pangasius sutchi) bone. Journal of Food Science and Technology. 51(11): 3104–3113.
Nurdiani, R., Yufidasari, H. S., Sherani, J. S. 2019. Karakteristik Edible Film Dari Gelatin Kulit Ikan Kakap Merah ( Lutjanus Argentimaculatus ) Dengan Penambahan Pektin. Journal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 22(1): 174-186.
Nurilmala M, Mita W., Heidi, W. 2006. Perbaikan Nilai Tambah Limbah Tulang Ikan Tuna (Thunnus sp) menjadi Gelatin serta Analisis Fisika-Kimia. Indonesian Fisheries Processing Journal. 9(2): 22-33
Poeloengasih, C. D. 2002. Karakterisasi Edible Film Komposit Protein Biji kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC) dan Tapioka. Tesis. ProgramPasca Sarjana. Universitas Gadjah Mada, Yogyakart.
Purwaningrum, P. 2016. Upaya Mengurangi Timbulan Sampah Plastik Di Lingkungan. Indonesian Journal of Urban and Environmental Technology. 8(2): 141-147.
Ristianingsih, Y., Natalia, M. 2019. Pembuatan Edible film Pati Jagung dengan Penambahan Kitosan Sisik Ikan Papuyu (Anabas testudienus). Jurnal Teknologi Agro-Industri. 6(1): 72-80.
Rozanna, D., Rahmi, R., Nasrun, N. 2021. Perbaikan Sifat Mekanik dan Laju Transmisi Uap Air Edible Film Bioplastik menggunakan Minyak Sawit dan Plasticizer Gliserol berbasis Pati Sagu. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. 10(1): 61,77.
Rusli, A., Metusalach, M., Salengke, S., Tahir, M. M. 2017. Karakterisasi Edible Film Karagenan dengan Pemlastis Gliserol,” J. Pengolah Hasil Perikanan Indonesia. 20(2): 219–229.
Saragih, R. 2018. Pembuatan dan Karakterisasi Edible Film Gelatin dan Kitosan dari Cangkakng Lobster Air Tawar. Skripsi. Fakultas MIPA. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Syahreni, S., Anwar, M., Hasri, H. 2017. Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat dan Waktu Demineralisasi pada Perolehan Gelatin dari Tulang Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp). Analytical an Enviromental Chemistry. 2(1): 53-62
Setiani, W., Sudiarti, T., Rahmidar, L. 2013. Preparasi Dan Karakterisasi Edible Film Dari Poliblend Pati. Jurnal Kimia Valensi. 3(2): 100-109.
Setianingrum, R. A. 2005. Karakterisasi Edible Film Kolagen dengan Level Kolagen dan Gliserol yang Berbeda. Tesis. Program Studi Ilmu Peternakan. Sekolah Pasca Sarjana. UGM. Yogyakarta.
Sitompul, A. J. W. S., Zubaidah, E. 2017. Pengaruh jenis dan konsentrasi plasticizer terhadap sifat fisik edible film kolang kaling (Arenga pinnata). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 5(1): 13–25.
Ulfah, M. 2011. Pengaruh Konsentrasi Larutan Asam Asetat dan Lama Waktu Perendaman Terhadap Sifat-Sifat Gelatin Ceker Ayam. Agritech. 31(3): 161-167.
Widodo, L. U., Wati, S. N., Vivi A.P, N. M. 2019. Pembuatan Edible Film Dari Labu Kuning Dan Kitosan Dengan Gliserol Sebagai Plasticizer. Jurnal Teknologi Pangan. 13(1): 59–65.
Wirawan, S. K., Prasetya, A., Ernie, E. 2012. Pengaruh Plasticizer Pada Karakteristik Edible Film Dari Pektin. Reaktor. 14 (1): 61-67.
Wulandari, D. 2016. Pembuatan Edible Film Berbahan Gelatin Kulit Sapi Split Dengan Penambahan Level Gliserol. Journal Berkala Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit. 15(1): 1–15.
Refbacks
- There are currently no refbacks.