KAJIAN DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
(1) Universitas Diponegoro
(2) Universitas Diponegoro
Abstract
Since 2001, Indonesian government has effectively run fiscal decentralisation as a strategy to accelerate development. This study aimed to see direct relationship of fiscal decentralization on economic growth and indirect influence of decentralization on growth through its impact on inflation in the province of Central Java. The analysis focused on indicators of fiscal decentralization of direct expenditure, which is the ratio of direct local government spending to direct central government expenditure. This study useddata seriesin 2005-2010 by employing path analysis.The results showed that fiscal decentralization has positive and significant influences on inflation and economic growth. Meanwhile, the inflation was found to have positive influence on economic growth in the province of Central Java.
Sejak 2001, secara efektif pemerintah Indonesia telah menjalankan kebijakan desentralisasi fiskal yang luas sebagai strategi untuk mempercepat pembangunan daerah. Kebijakan desentralisasi fiskal ini juga telah membawa perubahan besar dalam perkembangan belanja daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh secara langsung desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengaruhnya secara tidak langsung pada pertumbuhan ekonomi melalui inflasi di Provinsi Jawa Tengah.Analisis desentralisasi fiskal difokuskan pada indikator pengeluaran kelompok belanja langsung, yang merupakan rasio realisasi belanja langsung pemerintah daerah terhadap realisasi belanja langsung pemerintah pusat.Penelitian ini menggunakan data series tahun 2005 sampai dengan 2010 dengan menggunakan metode analisis jalur.Hasil penelitian menunjukkan bahwa desentralisasi fiskal berpengaruh positif signifikan terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Demikian halnya dengan inflasi yang berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abimanyu, Anggito. (2005). Format anggaran terpa-du menghilangkan tumpang tindih.Bapekki Depkeu.
Adi, Priyo Hari. (2006). Hubungan antara pertum-buhan ekonomi daerah, belanja pembangunan dan pendapatan asli daerah (studi pada kabupaten dan kota se Jawa Bali). Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang.
Aji, Tony. (2009). Dampak desentralisasi fiskal terha¬dap inflasi di Jawa Timur.Jurnal Pendidikan Ekonomi,3(1),169-176.
Arsyad, Lincoln. (1999). Ekonomi Pembangunan (4th Ed).Yogyakarta: STIE YKPN.
Asmanto, Priadi, & Soebagyo.(2007). Analisis penga¬ruh kebijakan moneter dan kebijakan fiskal regional terhadap stabilitas harga dan pertum¬buhan ekonomi regional di Jawa Timur.Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 4(9), 55-99.
Badan Pusat Statistik (BPS). Jawa Tengah dalam angka. Berbagai edisi penerbitan. BPS Jawa Tengah.
Bank Indonesia.Statistik ekonomi dan keuangan Indonesia. Berbagai edisi penerbitan dan website.www.bi.go.id . Jakarta.
Boediono. 1999. Teori ekonomi moneter. Yogyakar-ta: LPBFE.
Endri. (2008). Analisis faktor-faktor yang mempenga¬ruhi inflasi di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 1(13), 1-13.
Feltenstein, Andrew & Shigeru Iwata. (2005). Decen¬tra¬lization and macroeconomic perfomance in China: Regional autonomy has its cost. Journal of Development Economics, (76), 481-501.
Ghozali, Imam. (2008). Model persamaan struktural konsep dan aplikasi dengan program amos. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipo-negoro.
Gujarati, N Damodar.(2004). Basic econometrics (4th Ed).The McGraw Hill Companies.
Gunawan, H Anton.(1991). Anggaran pemerintah dan inflasi di Indonesia.Jakarta: PT Gramedia.
Haryanto, Joko., & Ester Sri Astuti. (2009). Desen-tralisasi fiskal dan penciptaan stabilitas keuang¬an daerah.Kajian Ekonomi dan Keuangan, 1(13), 51-65.
Hidayat, Syarif. (2005). too much too soon; local states elite’s perspective on the puzzle of contemporary Indonesian regional autonomy policy. Jakarta: Rajawali Pers.
Hirawan, & Bambang, Susiyati. (2007). Desentralisa¬si Fiskal Sebagai Suatu Upaya Meningkatkan Penyediaan Layanan Publik (Bagi Orang Miskin) di Indonesia, Pidato, Pengukuhan sebagai Guru Besar Tetapdalam bidang Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia. Jakar¬ta.
Khusaini, Mohammad. (2006). Ekonomi publik – desentralisasi fiskal dan pembangunan daerah. Malang: BPFE Unibraw.
KPPOD News.(2004). Desentralisasi ekonomi. Jakar¬ta Selatan.
Kuncoro, Mudrajat. (2009). Ekonomika Indonesia; Dinamika lingkungan bisnis di tengah krisis global. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Jhingan, ML. (2004). Ekonomi perencanaan dan pembangunan.Jakarta: Rajawali Pers.
Lestyowati, Jamila. (2009). Analisis pengaruh belanja pegawai pemerintah, investasi, jub terhadap inflasi di Indonesia. Tesis. Universitas Sumatera Utara.
Mahmudi. (2010). Manajemen keuangan daerah. Jakarta: Erlangga.
Mangkoesoebroto, Guritno. (2001). Ekonomi publik. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Mankiw, N. Gregory. (2007). Makro ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Mardiasmo.(2009). Kebijakan desentralisasi fiskal di era reformasi: 2005-2008 dalam Abimanyu, Anggito dan Megantara, Andie, Era Baru Kebijakan Fiskal; Pemikiran, konsep dan implementasi. Kompas.Jakarta.
Masri, Marius. 2010. Analisis Pengaruh Kebijakan Fiskal Regional terhadap Inflasi di Propinsi Nusa Tenggara Timur.Tesis. Universitas Diponegoro.
Mulyana., (2007). Keuangan daerah, perspektif desentralisasi fiskal dan pengelolaan APBD di Indonesia.Jakarta: BPPK DEPKEU.
Novi Lestari.(2009). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi pada perekonomian regio¬nal di Indonesia (studi kasus 26 provinsi di Indonesia).Tesis.
Oates, W. E. (1977). An economist’s perspective on fiscal federalism, in: W. E. Oates (ed.), the political economy of fiscal federalism. Lexington: Toronto.
Prud’homme, Remy.(1995). On the danger of decen¬tralization. Washington DC, The World Bank. Policy Research Working Paper, 1252.
Rahmawati.(2011). Pengaruh jumlah uang beredar, pengeluaran pemerintah, dan suku bunga terha¬dap tingkat inflasi di Nanggroe Aceh Darus¬salam. Jurnal Aplikasi Manajemen, 1(9), 177-188.
Rahutami, Angelina. (2011). Prinsip konstruksi model, hubungan variabel, dan dimensi analisis. Semarang: Universitas Soegijapranata.
Riduwan.(2004). Statistika untuk lembaga & instansi pemerintah/swasta. Bandung: Alfabeta.
Rustiadi, dkk. (2007). Perencanaan dan pengem-bangan wilayah.Bogor:Institute Pertanian Bogor.
Samuelson, A Paul dan William D Nordhus. 1997. Ekonomi. Ed. 12, Jakarta: Erlangga.
Sasana, Hadi. (2009). Peran desentralisasi fiskal terhadap kinerja ekonomi di kabupaten / kota provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 1(10), 103-124.
Sasana, Hadi. (2006). Analisis dampak desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten / kota provinsi Jawa Tengah. Jurnal Dinamika Pembangunan, 2(3), 145-170.
Siddik, Machfud. (2009). Kebijakan awal desentra-lisasi fiskal 1999-2004dalam Abimanyu, Anggito dan Megantara, Andie, Era Baru Kebijakan Fiskal, Pemikiran, Konsep dan Implementasi. Jakarta: Kompas.
Singarimbun, Masri, & Sofian Effendi.(1989). Metode penelitian survai.Jakarta: LP3ES.
Sugiyono.( 2004). Metode penelitian bisnis.Bandung: IKAPI.
Sumarsono &Utumo, S.H., (2009). Deliberate infla-tion pada kebijakan desentralisasi fiskal Jawa Timur dan dampaknya bagi pertumbuhan dae-rah. Jurnal Ekonomi Studi Pembangunan, 3(1),2009, 157-168.
Sumodiningrat. (1999). Pengantar ekonometrika. Yogyakarta: BPFE.
Suparmoko.(1994). Keuangan negara dalam teori dan praktek.Yogyakarta: BPFE.
Suryana.(2000). Ekonomi pembangunan; problema-tika dan pendekatan.Jakarta: Salemba Empat.
Tanzi, V. (1995).Fiscal federalism and decentra-lization: A review of some efficiency and macro-economics aspects, paper prepared for the world bank’s annual bank conference on development economics. Washington, D.C.
Todaro, P Michael & Stephen C Smith.(2006). Pem-bangunan ekonomi (Ed. 9).Jakarta: Erlangga.
Vazquez, Martinez & McNab M Robert. (2006). Fiscal desentralization, macrostability and growth. Revista de Economía Pública, 179(4), 25 – 49.
World Bank.(1997). On line source book on decen-tralization and rural development. Decentra-lization Thematic Team.
Zulyanto, Aan. (2010). Pengaruh desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Bengkulu. Tesis. Universitas Diponegoro.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.